Sabtu, 29 Agustus 2009

Berkenalan dengan Fabric PC, Notebook Masa Depan


Coba bayangkan ketika suatu saat Anda berjalan ke kampus dengan menenteng sebuah notebook ekstra tipis berbalut kain. Anda berjalan dengan santai dan mengayun-ayunkannya ke depan dan ke belakang. Tiba-tiba, notebook yang berbobot kurang dari setengah kilo tersebut jatuh di selasar kampus, dan terinjak! Tanpa rasa khawatir, Anda memungutnya, membersihkan casing notebook dengan menepuk-nepuknya, dan kemudian kembali berjalan menuju ruang kuliah.
Begitu tiba di kelas, Anda membuka notebook tersebut, menyalakannya, dan membuka file-file perkuliahan hari itu. Cerita di atas bukanlah cerita fiksi sains karena Fujitsu Inc. sudah mempersiapkan prototipe notebook di atas dengan nama Fabric PC. Alih-alih dibalut casing berbahan logam, plastik atau fiber seperti sekarang, notebook besutan Fujitsu tersebut dibungkus casing berbahan kain yang kuat, namun lunak.
Demikian pula dengan monitornya yang fleksibel, bisa dilengkungkan tanpa takut patah atau pecah laiknya kertas yang dilaminating. Diperkirakan dalam dua hingga sepuluh tahun ke depan, notebook kain yang diprediksi akan menggantikan binder note dan buku agenda ini sudah bisa dipasarkan. Sebenarnya, komponen pembentuk kain ini sudah bisa kita temukan di pasar.
Komponen Fabric PC
Pada dasarnya, notebook yang ada sekarang terdiri dari banyak komponen individual yang dirakit dan dikemas dalam sebuah casing yang kaku. Tidak hanya casing, jeroan notebook tradisional juga berukuran besar dan kaku. Katakanlah layar atau monitor yang merupakan komponen terbesar dalam sebuah notebook. Disusul oleh hardisk optical drive, dan baterai, yang masuk ke dalam daftar komponen berbadan bongsor.
Lantas, komponen seperti apakah yang ditanamkan dalam Fabric PC sehingga membedakannya dari notebook tipe yang ada sekarang ini? Paling tidak ada tiga komponen utama dalam desain Fabric PC yang memungkinkannya berbeda dengan notebook tradisional. Pertama, monitor tidak lagi menggunakan LCD yang tebal dan kaku, melainkan e-paper yang tipis dan lentur.
Kedua, penggunaan casing berbahan kain yang kuat namun lunak, menggantikan casing berbahan metal, plastik, atau fiber yang kaku. Komponen-komponen individual disalamnya mungkin tetap kaku seperti yang ada sekarang, namun dirakit dalam kemasan yang lembut. Bayangkan kancing, emblem, dan aksesoris yang lain terbuat dari plastik atau logam yang dijahit di atas kain yang berbahan jeans atau beludru.
Yang terakhir, pemilihan komponen-komponen individual yang sekecil dan seringan mungkin. Selain itu, komponen-komponen yang tidak esensial akan ditinggalkan. Pendekatan minimalis pada desain komputer ini telah ada, dan menjadi tren belakangan (ingat notebook dan mini PC). Sebagai contoh, penggunaan solid state drive (SSD) yang lebih kecil dan ringan menggantikan harddisk yang besar dan berat.
Sama dengan sebagian besar netbook yang ada sekarang, optical drive tidak lagi digunakan mengingat kecepatan download file secara wireless sudah relatif cepat. Selain itu, penggunaan e-paper sebagai monitor akan menekan kebutuhan daya sehingga ukuran baterai akan menjadi target penyusutan ukuran selanjutnya. Seperti yang disebutkan di atas, semua komponen tersebut sudah bisa kita temukan di pasar.
E-paper
Layar yang tipis dan lentur adalah komponen kunci dari desain Fabric PC. Teknologi e-peper telah dirintis sejak 1970-an oleh Nick Sheridan dari Xerox Palo Alto Research Center., dan terus berkembang sejak saat itu. Sekarang, terdapat beberapa variasi implementasi dari konsep dasar e-paper. Salah satu contoh implementasi teknologi e-paper adalah e-ink yang dikembangkan oleh E Ink Corporation.
Salah satu jenis e-paper ini dibuat dari sejenis plastik yang sangat tipis, yang memiliki jutaan pori-pori mengandung mikrokapsul, dan terhubung dengan perangkat mikroelektronika uang dilekatkan pada sisi-sisi lembar plastik tersebut. Perangkat mikroelektronika ini mengatur mikrokapsul agar bermuatan positif atau negatif, yang akan menimbulkan warna tertentu.
Sebagai ilustrasi, jutaan mikrokapsul ibarat sebuah bola pantai yang besar dan transparan. Setiap bola pantai diisi dengan ratusan bola pingpong yang kecil. Bola pantai ini tidak diisi udara, melainkan cairan berwarna biru. Bila diperhatikan dari atas, Anda akan menyaksikan bola-bola ping-pong mengambang menutupi permukaan bola pantai, yang menjadikannya terlihat berwarna putih.
Namun bila diperhatikan dari bawah, warna birulah yang terlihat dari bola ini. Sekarang, jika bola-bola pantai ini disusun di sebuah lapangan, dan bola-bola pingpong bergerak-gerak antara sisi atas dan bawah, Anda akan menyaksikan perubahan warna dari susunan bola-bola pantai tersebut. Dalam kenyataannya, mikrokapsul ini hanya berukuran 100 micron (1/10.000 cm).
Satu inci e-paper dapat dipenuhi oleh kurang lebih 100.000 mikrokapsul. Dalam setiap mikrokapsul tersebut terdapat ratusan chip kecil yang berpigmen. Ketika muatan listrik dihantarkan dalam mikrokapsul tersebut, chip-chip yang berada di dalamnya akan mengambang ke permukaan atau tenggelam ke dasar mikrokapsul. Timbul dan tenggelamnya chip inilah yang membentuk gambar pada e-paper.

sumber : PC Mild edisi 18 - 31 Agustus 2009

Kamis, 27 Agustus 2009

Membedah Isi Data Storage Laptopku

Komputer merupakan sebuah piranti multimedia yang mampu melakukan banyak tugas dan fungsi. Sebuah komputer dapat melakukan pengolahan bit-bit data yang jumlahnya sangat banyak dalam waktu yang begitu cepat dan akurat. Mungkin banyak diantara para pengguna komputer dalam kehidupan sehari-hari tidak menyadari bahwa ketika pengguna memberikan perintah tertentu kepada sebuah komputer melalui alat input (misalnya keyboard) untuk menuliskan sebuah karakter agar tertampil di layar output ternyata membutuhkan proses yang begitu rumit.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, kemampuan sebuah sistem komputer semakin hari semakin meningkat. Hal ini dapat diketahui dari sejarah munculnya komputer itu sendiri dari sebuah komputer yang berukuran besar, proses yang lambat, dan minim fitur, kini menjadi sebuah komputer yang ukurannya jauh lebih kecil, proses yang cepat, dan kaya fitur. Dalam sistem komputer, sebuah input (masukan) akan diproses terlebih dahulu agar dapat menghasilkan output (keluaran) yang sempurna. Untuk menghasilkan output yang maksimal, sebuah komputer harus mempunyai kebutuhan sistem yang memadai, baik dari sisi hardware (perangkat keras) maupun software (perangkat lunak).
Saat ini saya menggunakan laptop berjenis Axioo Centaur MLG712 berukuran 14 inci yang sudah berumur kurang lebih dua tahun sejak pertama kali membeli. Laptop saya ini mempunyai memory RAM sebesar 1 GB dengan kapasitas harddisk sebanyak 120 GB. Sebenarnya memory yang ada di dalam laptop saya masih dapat dilakukan upgrade menjadi 2 GB, karena kebetulan tipe RAM laptop saya adalah DDR2 (mempunyai 2 slot memory). Mungkin suatu saat nanti jika saya benar-benar membutuhkan dan ada kesempatan, saya akan mencoba untuk melakukan upgrade RAM menjadi 2 GB. Memory sebesar 1GB saya rasa sudah cukup untuk melakukan berbagai aktivitas yang saya lakukan dengan laptop ini, meskipun kadang-kadang masih terasa berat jika digunakan untuk aktivitas yang banyak secara bersamaan. Selain besarnya memori RAM, faktor lain yang menentukan kecepatan sistem komputer adalah besarnya clock. Untuk laptop saya, besarnya clock ini mencapai 1,73 GHz.
Dengan kapasitas harddisk yang mencapai 120 GB, saya memilih untuk membagi hardisk tersebut menjadi beberapa drive. Hal itu saya lakukan untuk mempermudah dalam melakukan manajemen file secara teratur. Saat ini saya membagi hardisk saya ke dalam 5 drive, yaitu drive C: (30 GB /TFS) untuk menempatkan file system dan aplikasi Windows XP beserta data My Documents; drive D: (30 GB / FAT) untuk menyimpan file musik terbaru dan video klip/konser; drive E: (30 GB / FAT) untuk menyimpan file musik lama, film, master software, dan gambar/foto; drive F: (15 GB / FAT) untuk data kuliah dan file guitar pro; dan sisanya untuk file system Ubuntu 9.04 (15 GB / EXT4). Kebetulan saya menggunakan dua sistem operasi dalam satu laptop yang telah saya setting sebagai dual boot, yaitu Windows XP Professional SP3 (genuine/asli) dan Ubuntu 9.04 Jaunty Jackalope (open source). Memang tidak bisa saya pungkiri bahwa kebanyakan software yang saya gunakan dalam Windows XP adalah bajakan. Akan tetapi, hal tersebut semata-mata saya gunakan untuk belajar lebih banyak tentang dunia teknologi informasi dan komputer, bukan untuk tujuan komersil. Begitu juga dengan file-file multimedia yang saya miliki, hanya untuk koleksi pribadi. Berikut gambaran umum jumlah kapasitas hardisk yang masih tersisa pada masing-masing drive :
Setelah saya hitung dengan bantuan fasilitas Disk Space Explorer pada Tune Up Utilities 2009, ternyata jumlah keseluruhan file dalam harddisk berjumlah sekitar 382.226 file. Hasil tersebut merupakan file yang terbaca (hasil scan) pada sistem Windows XP. Sedangkan apabila jumlah file yang tersimpan dalam sistem operasi Ubuntu 9.04 ikut dihitung, maka jumlah file-nya akan lebih dari itu.
Data multimedia yang paling banyak saya koleksi adalah file musik digital MP3 (keseluruhan sekitar 37GB), karena saya sangat menyukai musik, sisanya ada video klip, video konser, dan film-film yang belum sempat saya tonton. Semakin bertambahnya data yang saya miliki, lama kelamaan dengan kapasitas sebanyak 120 GB, saya terkadang masih kurang. Disamping itu, saya juga masih sering mengoleksi berbagai jenis file musik digital yang setiap hari selalu ada yang baru. Terlebih dengan adanya koneksi internet di kost yang mendukung untuk melakukan download file apapun yang saya inginkan. Padahal, ketika saya masih duduk di bangku SMP, kapasitas harddisk komputer sebanyak 10GB sudah dikatakan begitu besar. Terlebih lagi harga media data storage kian hari semakin murah dan terjangkau dengan menawarkan kapasitas yang semakin besar. Beberapa waktu lalu, saya melihat pameran komputer dimana sudah banyak laptop yang mempunyai kapasitas harddisk mencapai 320GB. Inilah salah satu kehebatan teknologi, semakin hari harga jual produk lama semakin murah dan produk baru yang ditawarkan selalu lebih hebat dari produk/generasi sebelumnya. Berikut statistik jumlah, ukuran, dan persentase data yang tersimpan dalam seluruh hardisk berdasarkan tipe datanya :
File-file data digital yang ada dalam hardisk laptop saya tentu mempunyai tipe file yang berbeda-beda.Saya mengatur semua itu dengan mengelompokkan semua file tersebut menurut kategori tertentu. Misalnya dalam hardisk saya terdapat kumpulan file musik yang terbagi atas kumpulan Lagu Indonesia Terbaru, Lagu Indonesia Lama, Lagu Barat Terbaru, Lagu Barat Lama, File MIDI, Lagu Kenangan, dan Lagu Nasional. Kemudian, ada juga kumpulan file-file kuliah dari semester awal hingga semester terakhir yang saya kelompokkan menurut tingkat semester dan nama mata kuliah yang diambil. Begitu juga dengan file foto dan gambar yang saya kelompokkan berdasarkan tanggal pengambilan (untuk foto) dan jenis gambar (untuk gambar bitmap). Untuk file-file yang masih baru dan berukuran kecil, misalnya file hasil download atau data aplikasi yang belum selesai diedit atau masih bingung akan ditempatkan dimana file-file tersebut, maka saya menggunakan My Documents untuk sementara waktu. Jika ada waktu luang tentu akan saya sempatkan untuk mengatur kembali penyimpanan file tersebut sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Semua kategori dan kumpulan file saya pisahkan dengan membuat folder dan subfolder sesuai dengan kategorinya masing-masing dengan penamaan yang sesuai dan mudah dikenali. Langah tersebut saya lakukan untuk memudahkan saya ketika ingin mencari file/data yang saya inginkan tanpa harus dipusingkan dengan mencari satu per satu isi hardisk secara keseluruhan. Jikalau saya lupa dimana letak suatu file yang saya inginkan, saya terpaksa harus menggunakan fasilitas Search yang ada di dalam sistem operasi yang saya gunakan.
Bagi saya, semua data yang ada di dalam laptop saya adalah file-file yang penting, meskipun tidak semuanya. Terkadang saya sangat menyayangkan ketika ada beberapa data yang hilang atau terhapus, karena khawatir jika pada suatu saat masih dibutuhkan. Untuk menghindari itu semua, cara yang sering dilakukan untuk melindungi data-data yang sangat penting yaitu dengan melakukan duplikasi (back up) data. Artinya kita membuat salinan data-data yang penting tersebut untuk disimpan dalam media penyimpanan lain yang terpisah dan aman. Selain itu, fungsi dari back up data yaitu untuk menampung file yang "over loaded", artinya file-file yang jarang dibuka atau digunakan tetapi suatu saat masih diperlukan, sehingga tidak menghabiskan kapasitas isi hardisk. Seperti yang sering saya lakukan yaitu dengan melakukan back up data menggunakan keping CD atau DVD. Data yang sering saya back up adalah file koleksi musik yang jarang diputar, beberapa film yang belum sempat ditonton, serta kumpulan berbagai macam software (master). Akan tetapi, jika memang data-data tersebut sudah terlanjur terhapus (terformat), maka sekarang sudah banyak dijumpai software komersil maupun non komersil yang mampu mengembalikan data-data yang sudah terhapus, meskipun sudah terformat sekalipun. Back up data juga diperlukan seseorang untuk menyelamatkan data-data penting ketika seseorang akan melakukan perbaikan sistem (instalasi ulang) yang memanfaatkan pembagian partisi. Jadi, untuk mencegah kehilangan data atau hal-hal yang tidak terduga sebelumnya, maka tidak ada salahnya data yang dianggap penting diduplikasikan (digandakan/back up) terlebih dahulu.
Dari uraian-uraian tentang gambaran isi laptop saya di atas, dapat diketahui beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjaga agar suatu data mudah untuk dicari dan tersimpan aman. Agar suatu data dapat ditentukan lokasinya dalam suatu gudang data yang besar, maka jalur yang dituju untuk pencarian data tersebut harus jelas. Misalnya dengan penamaan kategori informasi folder yang tepat, terurut, dan konsisten akan menghasilkan jalur pencarian data yang mudah untuk dipahami, tanpa memerlukan informasi yang berbelit-belit. Kemudian untuk menjaga agar data yang tersimpan tetap aman dan awet, maka dapat dilakukan dengan cara melakukan duplikasi data, yaitu dengan melakukan back up data ke media penyimpanan yang terpisah. Back up data dimanfaatkan terutama untuk data-data penting. Tentu masih ada banyak hal yang masih harus dibenahi dalam penataan isi harddisk dalam laptop saya. Hal ini sangat berkaitan dengan teknik pengelolaan data (data mining) dan gudang data (data warehousing).

ditulis oleh :
Aditya Rizki Yudiantika
07/252677/TK/33945

Senin, 24 Agustus 2009

Harapan Setinggi Langit untuk Ibu Pertiwi

Indonesia, itulah nama negeriku. Negeri tempat dimana aku dilahirkan, dibesarkan, dan menemukan jati diri sebagai warga negara. Aku bangga menjadi bangsa Indonesia. Merah putih adalah benderamu, negeri kepulauan yang kaya budaya dan sumber daya. Dengan burung garuda sebagai lambang negara, menyiratkan agar bangsa ini tetap kuat dan kokoh menurut nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi tantangan yang ada.
Sudah 64 tahun yang lalu naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Bung Karno, sang Presiden Indonesia yang pertama. Indonesia semakin hari semakin berkembang sejak penjajahan berakhir. Kondisi ekonomi semakin membaik dan masyarakat semakin sejahtera hingga di pertengahan tahun 90-an ketika dipimpin oleh Presiden Soeharto. Masa Reformasi adalah masa berikutnya dimana banyak terjadi ketimpangan ekonomi karena banyak pekerja yang di-PHK, munculnya gerakan separatis, kondisi politik yang carut marut, dan kesejahteraan masyarakat semakin memburuk hingga saat ini.
Aku sangat ingin negeriku ini damai dan sejahtera kembali. Tidak ada teror bom dimana-mana, kemiskinan semakin sedikit, berbagai bencana dan penyakit dapat diatasi dengan baik, serta budaya untuk selalu hormat-menghormati antar sesama warga negara tanpa melihat strata/jabatan, keyakinan, dan, kultur.
Aku benar-benar tak menyangka akhir-akhir ini lagi-lagi terjadi teror bom. Sepertinya ini adalah pembalasan atas teman-teman mereka yang telah ditangkap sebagai tersangka dalam aksi-aksi pemboman sebelumnya. Mereka ingin membuktikan diri bahwa mereka masih ada dan masih survive. Di lain sisi mereka ingin berjihad sebagai langkah halal untuk menghancurkan setiap perbedaan yang mereka rasakan. Entah itu karena perbedaan keyakinan ataupun hanya sekedar perasaan tidak suka yang begitu mendalam. Sungguh betapa miris ketika aku mendengar hal itu karena sebuah perbedaan. Mungkin inilah salah satu corak perpecahan di antara warga negara yang tidak setuju dengan satu golongan tertentu. Akan tetapi, apakah cara yang mereka sudah tepat dengan membunuh sedikit demi sedikit orang yang tak pernah bersalah kepada mereka ? Semua orang itu punya hak asasi manusi untuk memilih sesuatu yang mereka anggap benar selama tidak merugikan kepentingan lain. Mudah-mudahan dengan tertangkapnya satu per satu dari mereka, semakin hari mereka semakin kapok dan berkurang dominasi mereka.
Kemiskinan di mana-mana sungguh tak dapat terelakkan lagi. Di berbagai sudut kota, sering aku melihat banyak anak jalanan yang mengadu nasib tanpa mengenyam pendidikan sedikit pun. Pengamen jalanan yang terus dan terus bermunculan. Juga peminta-minta yang mendatangi rumah-rumah sudah terlalu banyak. Memang mereka membutuhkan dukungan finansial untuk bertahan hidup, tetapi apakah hanya cara itu yang jadi solusi. Jikapun itu benar suatu saat nanti akan banyak generasi yang terlahir untuk jadi generasi pemalas yang tak punya keahlian dan keterampilan. Kemiskinan memang sangat erat dengan pendidikan. Meskipun pemerintah telah menggratiskan biaya pendidikan, tetapi itu masih kurang, karena jumlah orang-orang miskin di banyak pelosok mungkin tidak kebagian pendidikan gratis itu. Ini semua mungkin tugas semua warga negara termasuk pemerintah untuk membantu mereka yang terkena imbas kesenjangan sosial, mungkin dengan cara pendidikan gratis yang merata, pelatihan ketrampilan bagi mereka yang menginginkan dan membutuhkan, penambahan lapangan kerja, serta penyesuaian standar gaji untuk pekerja. Suatu saatnya nanti mungkin rakyat akan merasakan kesejahteraan itu kembali, menjadi bangsa yang maju dari segi perekonomian bangsa dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
Banyak kejadian bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah di negeriku semakin memprihatinkan. Ini semua terjadi tak lepas dari kesadaran kita sebagai penghuni bumi untuk selalu menjaga lingkungan dan menghormati lingkungan, meskipun kita tak tahu kapan sebuah bencana alam itu datang. Alangkah indahnya jika kita bersama-sama untuk peduli lingkungan di sekitar kita. Ramahlah dengan lingkungan dengan tidak menggunakan barang-barang yang banyak mengotori lingkungan. Janganlah menebang hutan sembarangan, sisakan sebagian sebagai penangkal bencana, karena bagaimanapun juga kehidupan ini harus seimbang baik untuk alam dan manusia.
Kini saatnya kita sebagai bangsa Indonesia berbenah diri untuk selalu melihat permasalahan yang ada secara jernih. Kita adalah bangsa yang besar, bangsa yang menghargai perbedaan, bangsa yang berdaulat, dan bangsa yang bangga dengan segala perbedaan di dalamnya. Semua itu memang ada jalannya, dan tidak luput dari proses yang selalu berkelanjutan. Semoga pelantikan presiden kita yang baru di bulan Oktober nanti bisa membawa raga Indonesia menuju pencapaian yang lebih baik. Pesta euforia telah menunggu disana…
cheers!

Kamis, 13 Agustus 2009

Misi dan Perjuangan Superman Is Dead untuk Indonesia

Superman Is Dead, begitulah mereka menamakan band yang digawangi oleh Bobby Cool (Vocal/Guitar), Eka Rock (Bass), dan Jerinx (Drum). Band punk trio asal Pulau Dewata ini mulai dikenal lewat single “Kuta Rock City” pada tahun 2003 yang banyak diputar di berbagai stasiun radio di Indonesia. Tahun ini mereka merilis album studionya yang ke-4 yang diberi judul Angels and The Outsiders. Di album ini mereka masih menunjukkan benang merah mereka dalam bermusik, tetapi lebih dewasa dari sisi penulisan lirik, tidak terlalu liar seperti di album-album sebelumnya.
Dengan sentuhan irama punk rock yang mudah dicerna telinga, mereka akhirnya semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia, meskipun tidak sebanyak band pop/melayu Indonesia lainnya. Hal ini ditunjukkan dengan pemutaran dua single andalan mereka yang video klipnya cukup sering diputar di berbagai stasiun TV, Kuat Kita Bersinar dan Jika Kami Bersama. Akan tetapi, dua lagu tersebut bagi saya adalah bukan lagu yang banyak mencerminkan musik mereka sebenarnya. Penulisan lirik yang tidak bertemakan cinta, tetapi tentang persatuan dan kebersamaan dalam lagu tersebut, menjadi sesuatu yang bernilai lebih. Mereka telah membuktikan bahwa dengan bermusik, misi mereka untuk bersatu dalam perdamaian, menjadi manusia yang selalu berpikir positif, dan tetap menjadi diri sendiri, tersampaikan secara berapi-api dengan hentakan alat musik yang mereka mainkan.
Mungkin banyak diantara pendengar musik di Indonesia yang baru mendengar band sekelas Superman Is Dead, Akan tetapi, sebenarnya SID sudah mempunyai beberapa fan base yang tersebar di seluruh Indonesia, mereka menamakan diri sebagai outSIDer. Memang, SID terkesan sebagai band minoritas yang tidak begitu banyak pendengar. Mungkin banyak yang kurang suka dengan cara dandanan personil SID yang terlihat liar dan berandal. Namun, itulah mereka, itulah image mereka, dengan segenap misi dan perjuangan mereka yang tak satupun disamai oleh band manapun di Indonesia.
Di tengah-tengah gempuran band-band baru yang bermunculan, SID bisa menjadi alternatif dan panutan. Mengingat musik-musik hari ini yang cenderung memiliki aliran yang sama dan selalu bernafaskan cinta dan perselingkuhan. Hal yang terlalu monoton untuk dibicarakan. Bagaimana tidak, jika kita melihat lagu-lagu yang diciptakan oleh musisi luar negeri, banyak yang bersaing untuk menciptakan lagu sekreatif mungkin dengan tema yang begitu banyak variasinya. Tidak melulu disuguhi lagu cinta/Melayu nan menyedihkan, yang justru akan membuat pendengar mudah tenggelam dalam kesedihan. Sedangkan kita, Indonesia, yang bertahun-tahun dibenam dalam keterpurukan sudah saatnya dijejali dengan lagu-lagu yang penuh semangat. Bukan tidak mungkin suatu saat nanti budaya ‘sedih’ di negeri ini akan berangsur-angsur ‘bangkit’ dari keterpurukan dengan membawa segenggam semangat membara karena pengaruh musik keras.
Memang tidak ada yang melarang bahwa setiap musisi harus mempunyai aliran musik yang sejenis dan selalu bertemakan cinta. Akan tetapi, kita juga harus ingat bahwa untuk menjadi sesuatu yang lebih baik, kita harus membuat karya yang sekreatif mungkin, yang mencerminkan ciri khas mereka, serta tidak menjiplak sama persis karya-karya yang sudah ada lebih dulu. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa musik yang nadanya mirip disebut menjiplak. Tetapi bagaimana jika itu sebuah kebetulan yang tidak sengaja, yang tahu secara persis bagaimana sebuah lagu diciptakan adalah penciptanya sendiri.
Apresiasi SID dalam bermusik dan bergaul dengan lingkungannya patut diacungi jempol. Mereka juga dikenal sebagai band yang peduli dengan lingkungan, band yang peduli dengan ancaman Global Warming. Di daerah tempat tinggal mereka, Bali, mereka lebih suka menggunakan lowrider (sepeda) untuk bepergian ke tempat-tempat yang tidak terlalu jauh dari basecamp mereka atau sekedar untuk jalan-jalan. Ini dilakukan untuk misi mereka dalam mengurangi membumbungnya kandungan polusi udara di bumi ini. Mereka juga pernah mengajak para pengunjung pantai Kuta untuk membuang sampah pada tempatnya dengan menempelkan selebaran di berbagai sudut pantai Kuta atas nama SID. Selain itu, dalam Facebook fan base mereka, SID juga sering memberikan status yang banyak mengajak penggemarnya untuk selalu peduli lingkungan, misalnya pernyataan seperti “Don’t use a plastic bag!”, "Matikan listrik sebelum bepergian", dsb.
Perjuangan mereka masih belum berakhir sampai di situ. Langkah semu yang menanti di depan sana untuk selalu berkarya dan tetap menjadi diri sendiri masih membayangi. Jumlah penggemar SID yang tidak terlalu banyak tidak boleh menyurutkan idealisme mereka dalam bermusik, justru itulah yang membuat penggemarnya mau mengidolakan SID. Dukungan yang tinggi dari outSIDer di seluruh pelosok Indonesia, maupun dunia tentu masih tetap dibutuhkan, agar suatu saat nanti bisa mengharumkan budaya Indonesia di kesempatan lain. Harapan terakhir adalah semoga banyak musisi-musisi Indonesia lainnya yang bisa mengikuti jejak gemilang Superman Is Dead.
Salam outSIDer !!! Cheers…

Kamis, 06 Agustus 2009

6 Alasan Kita Mengurangi Penggunaan Tas Plastik

Masih banyak di tengah-tengah masyarakat kita yang mempergunakan plastik secara berlebihan. Padahal sesungguhnya plastik merupakan bahan yang susah didaur ulang dan berbahaya bagi kesehatan. Tidak ada salahnya jika mulai sekarang kita lebih perhatian dalam menggunakan bahan plastik ini sejalan dengan seruan dunia untuk menghadapi tantangan Global Warming yang kian hari semakin mengenaskan. Oleh karena itu, berikut disajikan beberapa alasan mengapa penggunaan tas plastik tidak dianjurkan (dikurangi).
1. Tidak bersifat bio-degradable, artinya kandungan bahan plastik tidak sepenuhnya mudah diuraikan secara sempurna.
2. Ringan, artinya meskipun sudah dibuang ke dalam tempat pembuangan sampah, plastik masih dapat dengan mudah diterbangkan udara (angin). Plastik-plastik tersebut kadang membuat mata tidak nyaman, mengganggu jalan raya, dan menyumbat sistem pengairan.
3. Tidak dapat didaur ulang, artinya partikel plastik hanya dapat dipersingkat siklus hidupnya (down-cycle), dibuat dalam suatu bentuk akhir yang selanjutnya dibuang ke dalam tempat penimbunan sampah daur ulang plastik.
4. Beracun. Plastik seringkali masuk ke dalam makanan dan udara. Beberapa jenis plastik seringkali dikaitkan dengan berbagai penyebab timbulnya penyakit seperti asma, kanker, dan lain-lain.
5. Membunuh margasatwa (wildlife). Kura-kura laut dan mamalia laut menelan sampah plastik yang dikira sebagai makanan mereka.
6. Mencemari laut. Plastik sampah tersebar tidak teratur (berserakan) di seluruh pantai dan dalam lautan kita. Dalam penelitian baru di sekitar permukaan Pasifik, enam pound plastik ditemukan dalam setiap kilo zooplankton.

Selasa, 04 Agustus 2009

Puisi : Retoris untuk Teroris

Bom telah meledak (lagi)
Begitu keras nan membising
Meluluhlantakkan segalanya
Menghujam nurani tak berdosa

Kita tersakiti kembali
Di saat negara ini berpesta
Inikah corak anti perdamaian ?
Ataukah dilema arti perbedaan ?

Bukankah dunia milik bersama ?
Bukankah hidup mencari bahagia ?
Di saat tenang dan bergejolak
Walaupun sepercik api menyulut

Mereka yang terluka
Mereka yang tak tahu
Mereka yang jadi korban
Semuanya terdiam tak berkata

Teroris adalah musuh dunia
Merekalah ciri perpecahan
Diantara manusia picik
Yang tak punya hati putih

Entah apa mau mereka
Membuat puing-puing kerusakan
Melampiaskan amarah bengal
Atau hanya sebuah konspirasi

Kebenaran bukanlah sepihak
Kebencian tak perlu nafsu
Kehancuran bukanlah solusi
Kebaikan itu tak disembunyikan

Kitalah lambang merah putih
Menjunjung tinggi persatuan
Memberontak demi kemajuan
Bersiaga dalam penjajahan

Kawan, mari sisingkan lengan kita
Tuk berpacu menuju penantian
Bangsa yang tak kenal teror !
Bangsa yang menghargai rakyat !

By : Me (Orang Anti Teror)
On : Pagi menjelang siang
To : Sang Peneror, Rakyat Jelata, & Somebody Hurts