Selasa, 04 Agustus 2009

Puisi : Retoris untuk Teroris

Bom telah meledak (lagi)
Begitu keras nan membising
Meluluhlantakkan segalanya
Menghujam nurani tak berdosa

Kita tersakiti kembali
Di saat negara ini berpesta
Inikah corak anti perdamaian ?
Ataukah dilema arti perbedaan ?

Bukankah dunia milik bersama ?
Bukankah hidup mencari bahagia ?
Di saat tenang dan bergejolak
Walaupun sepercik api menyulut

Mereka yang terluka
Mereka yang tak tahu
Mereka yang jadi korban
Semuanya terdiam tak berkata

Teroris adalah musuh dunia
Merekalah ciri perpecahan
Diantara manusia picik
Yang tak punya hati putih

Entah apa mau mereka
Membuat puing-puing kerusakan
Melampiaskan amarah bengal
Atau hanya sebuah konspirasi

Kebenaran bukanlah sepihak
Kebencian tak perlu nafsu
Kehancuran bukanlah solusi
Kebaikan itu tak disembunyikan

Kitalah lambang merah putih
Menjunjung tinggi persatuan
Memberontak demi kemajuan
Bersiaga dalam penjajahan

Kawan, mari sisingkan lengan kita
Tuk berpacu menuju penantian
Bangsa yang tak kenal teror !
Bangsa yang menghargai rakyat !

By : Me (Orang Anti Teror)
On : Pagi menjelang siang
To : Sang Peneror, Rakyat Jelata, & Somebody Hurts

5 comments:

Unknown mengatakan...

Puisi nya bagus sekali, bang. Saya terinspirasi, mohon izin untuk mengikuti beberapa kata dari puisi tersebut. Terima kasih banyak, bang Aditya Rizki Yudiantika

Catatan Kehidupan mengatakan...

bagus. jadi referensi buat aku. thanks ya bang

Kuejahe mengatakan...

Bang saya ijin membacakan puisi ini untuk acara kami ya

Unknown mengatakan...

Bang ijin mengikuti beberapa kata puisnya yak

Wildhan mengatakan...

Bang izin mengikuti beberapa kata isi di dalam puisinya