tag:blogger.com,1999:blog-36339688602448777992024-03-14T03:14:41.122+07:00.:Welcome To My Blog:.Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.comBlogger127125tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-20252000206313004992011-03-16T14:45:00.001+07:002011-03-16T14:46:27.338+07:00This Blog is Moved to www.adityarizki.net<div style="text-align: center;"><span style="font-size: large;">THIS BLOG IS MOVED TO</span></div><div style="color: blue; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><a href="http://www.adityarizki.net/">www.adityarizki.net</a> </span></div><div style="color: #073763; text-align: center;"><span style="font-size: large;">...visit the new site for new updates...</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: large;"><span style="color: #073763;">thank you, visitor</span></span></div><div style="text-align: center;"><br />
</div>Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-32134628525096920782011-02-03T20:20:00.001+07:002011-02-03T20:31:38.419+07:00Who Am I? Citra Kabur Mahasiswa<p align="justify">Tidak salah, saya adalah seorang mahasiswa tingkat akhir ketika tulisan ini dibuat. Sudah tiga tahun lebih saya menempuh studi di lain kota di mana tempat saya lahir dan dibesarkan. Dulu ketika pertama kali saya menjejakkan kaki di kampus ini, saya mulai hidup prihatin, jauh dari orang tua dan melakukan segalanya secara mandiri. Memang sudah saatnya saya berlaku demikian. Saya bertanya kepada ayah saya yang dulu juga pernah merasakan kuliah dan ia pun melakukan hal yang sama. Betapa ia adalah ayah yang hebat bagi saya, berjuang untuk meraih yang terbaik dari nol hingga menjadi seperti sekarang ini. Ia selalu tegar menghadapi semua itu dan menjalaninya dengan rasa prihatin apa pun keadaannya. Itu semua dicontohkan kepada kami sebagai putra-putra terbaiknya agar bisa menjadi teladan di kemudian hari‘</p> <p align="justify"><a href="https://lh6.googleusercontent.com/_iH5gUQACBT0/TUqthzpAB_I/AAAAAAAAAn8/LzBEW26_1yI/s1600-h/sepeda-jengki-biru-edit%5B10%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 0px auto; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="Bentuk Sepeda yang Pernah Saya Gunakan" border="0" alt="Bentuk Sepeda yang Pernah Saya Gunakan" src="https://lh6.googleusercontent.com/_iH5gUQACBT0/TUqtjbwuZGI/AAAAAAAAAoA/CFbzDxoVL00/sepeda-jengki-biru-edit_thumb%5B6%5D.jpg?imgmax=800" width="304" height="205" /></a></p> <p align="justify">Saya merasa beruntung mempunyai orang tua yang tegas, selalu membimbing saya ke arah yang benar, meskipun terkadang harus melawan ego. Saya terkadang teringat pesan orang tua untuk selalu hidup sederhana dan tidak bermewah-mewahan. Hampir kurang lebih satu setengah tahun saya beranikan diri untuk pergi ke kampus bolak-balik dengan berjalan kaki setiap hari. Jarak tempat kos dan kampus tidak terlalu jauh, jika dihitung sekitar satu kilometer. Saya tidak pernah mengeluh dengan keadaan ini, karena saya sudah terbiasa. Sejak di jenjang SMP hingga SMA saya selalu mengendarai sepeda onthel setiap hari ke sekolah, meskipun kami mempunyai sebuah sepeda motor. </p> <p align="justify">Perasaan iri melihat teman-teman atau orang lain yang lebih hebat pasti selalu ada. Justru semakin saya melihat perbedaan-perbedaan itu, saya menjadi semakin terbiasa dan berusaha memahami keadaan. Bukan berarti kami adalah orang tak mampu, tetapi lebih kepada moral kebenaran  yang harus dijaga. Saya menjadi lebih peka kepada lingkungan sosial, betapa banyak orang yang nasibnya lebih buruk dari kita, sementara orang-orang di sana “sliwar sliwer” tak bertanggung jawab dan adu kehebatan tanpa berkaca diri. Saya kira hal-hal semacam ini sulit dilakukan orang lain, terlebih mereka-mereka yang mudah terpengaruh lingkungan, ibaratnya “buah jatuh pasti tak jauh dari pohonnya”.</p> <p align="justify"><a href="https://lh6.googleusercontent.com/_iH5gUQACBT0/TUqrplyFlmI/AAAAAAAAAnc/Gmjtkhy8XiY/s1600-h/pengemis%5B3%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 0px auto; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="Pengemis Lebih Buruk Dari Kita" border="0" alt="Pengemis Lebih Buruk Dari Kita" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUqrq81Mi-I/AAAAAAAAAng/H6ZExI1Lrkw/pengemis_thumb%5B1%5D.jpg?imgmax=800" width="304" height="200" /></a></p> <p align="justify">Hari demi hari saya jalani dengan segala tantangan, berfokus pada kuliah, mencoba hal-hal baru, dan menata hidup secara seimbang. Berusaha menjauhi sikap bermalas-malasan dan melakukan kegiatan dengan pikiran positif. Semua membuat kehidupan saya lebih berwarna, ada kalanya harus jatuh dirundung duka, juga ada kalanya harus bangga ketika berdiri tegak di puncak. Saya berprinsip bahwa nasib kita ditentukan oleh diri kita sendiri, mana yang harus kita pilah sebagai kebenaran dan mana yang harus dijauhi sebagai kebusukan. Saya tidak perlu melakukan hal yang sama persis dengan sesuatu yang pernah dilakukan orang lain dan juga tidak harus selalu menerima pandangan serta pendapat orang lain.</p> <p align="justify">Lebih baik mencoba menyanggah, meskipun pendapat kita belum tentu benar bagi orang lain. Ini lebih baik daripada kita terpaksa berpangku tangan menerima alasan dan pendapat orang lain. Karena pada dasarnya penyeragaman pandangan yang satu arus rentan akan tindakan konyol yang terkadang dilakukan secara berjamaah. Saya tak perlu menjabarkan lebih jauh tentang ini. Barangkali sudah banyak dicontohkan oleh pemimpin-pemimpin negeri ini yang bersembunyi di balik tirai kepalsuan. Juga pemikiran orang-orang mainstream yang gaya bicaranya tidak lebih dari mengaumkan kemunafikan yang tidak lucu sama sekali.</p> <p align="justify">Jika kita lebih jeli melihat dunia yang lebih luas lagi, salah satu faktor tidak majunya negara ini adalah karena orang-orang kita yang mudah diperalat. Kejeniusan mereka dimanfaatkan orang lain yang dianggap mempunyai derajat lebih tinggi, padahal kita bisa melakukannya sendiri. Faktanya banyak tenaga ahli Indonesia yang hanya dikategorikan ke dalam kelas pekerja. Posisi-posisi seperti CEO, manager, atasan, dsb. yang kastanya lebih tinggi diduduki orang asing, terutama perusahaan-perusahaan asing yang melakukan investasi tanpa pandang bulu di negeri ini. Padahal yang diolah oleh perusahaan-perusahaan tersebut adalah murni hasil kekayaan sumber daya alam Indonesia.</p> <p align="justify"><a href="https://lh6.googleusercontent.com/_iH5gUQACBT0/TUqrsDaHjaI/AAAAAAAAAns/6784T_cotE4/s1600-h/002%5B3%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 0px auto; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="Suasana Kerja yang Nyaman" border="0" alt="Suasana Kerja yang Nyaman" src="https://lh6.googleusercontent.com/_iH5gUQACBT0/TUqrtJr3ImI/AAAAAAAAAn0/uTI-5Ln4tfk/002_thumb%5B1%5D.jpg?imgmax=800" width="304" height="229" /></a></p> <p align="justify">Beberapa waktu yang lalu saya sempat magang di salah satu penyedia ISP. Saya sangat beruntung karena sumber daya manusia yang digunakan di tempat tersebut adalah orang-orang asli Indonesia yang pantang menyerah membangun infrastruktur di bidang kemajuan teknologi. Banyak pelajaran yang saya ambil dari sana, terutama dalam hal suasana bekerja. Tekun, disiplin, dan tidak individualis, semua berusaha melakukan yang terbaik untuk perusahaan. Pimpinan tidak segan untuk berbaur kepada bawahannya, bahkan sulit membedakan mana yang berposisi sebagai pimpinan, karyawan, maupun pekerja fisik. Mungkin inilah yang harus dicontoh oleh para pemuda Indonesia yang nantinya akan meniti <a href="http://www.ecc.ft.ugm.ac.id">karir</a> di dunia kerja.</p> <p align="justify">Saya jadi teringat sebuah lirik lagu terbaru dari Superman Is Dead yang judulnya “Jadilah Legenda”. Akhir-akhir ini, lagu ini adalah lagu penyemangat saya sembari melihat mimpi-mimpi saya ke depan.</p> <blockquote> <p align="justify"><em>Hembus angin yang terasa panas, k</em><em>eringat menetes di dada</em></p> <p align="justify"><em>Tiada henti kau bekerja keras, b</em><em>erjuang demi cinta</em></p> <p align="justify"><em>Untuk Indonesia… Jadilah Legenda…</em></p> <p align="justify"><em>Walau dihancurkan disakiti kau tetap berdiri disini</em></p> <p align="justify"><em>Untuk Indonesia… Jadilah Legenda…</em></p> <p align="justify"><em>Kita bisa dan percaya</em></p> <p align="justify"><em></em></p> <p align="justify"><em>Darah Indonesia, Akulah halilintarmu</em></p> <p align="justify"><em>Darah Indonesia, Menggegar tuk selamanya</em></p> <p align="justify"><em>Darah Indonesia, Walau badai menghadang</em></p> <p align="justify"><em>Kau takkan pernah menghilang</em></p> </blockquote> <p align="justify">Bagi saya lirik tersebut mempunyai makna yang luas dan berarti, terutama melihat keadaan Indonesia saat ini. Saya mengartikan lirik tersebut sebagai sebuah citra seorang mahasiswa yang lulus dan mencari kerja demi kemajuan bangsanya. Lulusan mahasiswa seharusnya adalah roda penggerak utama kemajuan suatu bangsa, karena darinya akan muncul generasi pengikut yang juga akan meniru dan melestarikan usaha-usaha pendahulunya. Dibutuhkan orang-orang yang bekerja keras dan selalu semangat dalam menghadapi dunia kerja. Tidak ada lagi kata “malas” untuk mencari-cari alasan. Jika jatuh maka segera bangkit dan lawan rintangan-rintangan di depan. Dengan demikian, suatu saat nanti bangsa kita menjadi bangsa yang kuat, karena sudah sering ditempa untuk pantang menyerah. Untuk semua mahasiswa Indonesia, marilah mulai dari diri kita sendiri menentukan pilihan terbaik untuk kemajuan bangsa kita, kita adalah citra luhur yang dihormati masyarakat, jangan jadi pecundang yang hanya bisa diperalat. Kita adalah legenda, suatu saat nanti… <img style="border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-top-style: none; border-right-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-smile" alt="Smile" src="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUqrt-FO8-I/AAAAAAAAAnI/LSmb8QjaYIo/wlEmoticon-smile%5B2%5D.png?imgmax=800" /></p> <p align="justify"> </p> <p align="justify">Sumber gambar :</p> <ul> <li><a title="http://2.bp.blogspot.com/_JrSQGhLV3gg/SFoenVHMvdI/AAAAAAAAAWs/iMavho5jgD0/s400/sepeda-jengki-biru-edit.jpg" href="http://2.bp.blogspot.com/_JrSQGhLV3gg/SFoenVHMvdI/AAAAAAAAAWs/iMavho5jgD0/s400/sepeda-jengki-biru-edit.jpg">http://2.bp.blogspot.com/_JrSQGhLV3gg/SFoenVHMvdI/AAAAAAAAAWs/iMavho5jgD0/s400/sepeda-jengki-biru-edit.jpg</a></li> <li><a title="http://2.bp.blogspot.com/_Nutqol2mubY/SiQBy5bYz_I/AAAAAAAAA6Y/AmlRHJudQto/s400/002.jpg" href="http://2.bp.blogspot.com/_Nutqol2mubY/SiQBy5bYz_I/AAAAAAAAA6Y/AmlRHJudQto/s400/002.jpg">http://2.bp.blogspot.com/_Nutqol2mubY/SiQBy5bYz_I/AAAAAAAAA6Y/AmlRHJudQto/s400/002.jpg</a></li> <li><a title="http://aiimoet.net/wp-content/uploads/2010/07/pengemis.jpg" href="http://aiimoet.net/wp-content/uploads/2010/07/pengemis.jpg">http://aiimoet.net/wp-content/uploads/2010/07/pengemis.jpg</a></li> </ul> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-55829558068814202952011-01-27T22:24:00.001+07:002011-01-27T22:28:30.676+07:00Peran Komunitas Online dalam Sebuah Komunitas Nyata<p align="justify">Komunitas online adalah sebuah komunitas yang terbentuk secara virtual (maya) di berbagai layanan internet, misalnya forum online, mailing list, atau grup-grup tertentu. Komunitas yang dimaksud merujuk pada sekumpulan anggota/user yang mempunyai hobi atau ketertarikan yang sama terhadap sesuatu hal. Tujuannya yaitu untuk saling berbagi cerita, informasi, atau pengalaman lain antar anggotanya tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Lain halnya dengan komunitas nyata yang berarti kegiatan yang biasa dilakukan oleh kelompok tertentu untuk bertemu dan bertatap muka secara langsung antar anggotanya. </p> <p align="justify">Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui tingkat kedekatan atau kesolidan psikologis antar anggotanya di komunitas online jika dibandingkan dengan komunitas dunia nyata yang sejenis. Penelitian ini dilakukan kurang lebih satu minggu dengan mengambil 50 responden secara acak. Metode penelitian yaitu mengisi survey online yang tersusun atas beberapa pertanyaan yang didalamnya terdapat beberapa pilihan jawaban (multiple choice single answer).</p> <p align="justify">Berikut akan disajikan laporan, hasil survey, dan analisis atas data-data yang telah dikumpulkan atas beberapa pertanyaan, yaitu :</p> <p align="justify"><font color="#0000ff"><b><i>1. </i></b><b><i>Apa jenis kelamin Anda?</i></b></font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">a. Laki-Laki </font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">b. Perempuan</font></p> <p><a href="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGKHN8Pp8I/AAAAAAAAAkg/cksTHL4wQvk/s1600-h/clip_image002%5B38%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="clip_image002" border="0" alt="clip_image002" src="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGKIUXUaEI/AAAAAAAAAkk/wGaEUtbThE0/clip_image002_thumb%5B3%5D.png?imgmax=800" width="311" height="308" /></a></p> <p align="justify">Pertanyaan 1 ini digunakan untuk mengetahui demografi sampel responden dalam hal jenis kelamin. Tampak dari hasil di atas bahwa perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan dari responden acak yaitu 62% : 38%. Jumlah laki-laki lebih banyak dari jumlah perempuan.</p> <p align="justify"><font color="#0000ff"><b><i>2. </i></b><b><i>Berapa kisaran usia Anda sekarang?</i></b></font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">a. Kurang dari 20 tahun </font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">b. Lebih dari 20 tahun</font></p> <p><a href="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGKJXZO9yI/AAAAAAAAAko/eFdt_JJZtg4/s1600-h/clip_image002%5B4%5D%5B3%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="clip_image002[4]" border="0" alt="clip_image002[4]" src="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGKPQZUqCI/AAAAAAAAAks/Y6YKJccRLco/clip_image002%5B4%5D_thumb%5B1%5D.png?imgmax=800" width="319" height="285" /></a></p> <p align="justify">Pertanyaan 2 ini digunakan untuk mengetahui demografi sampel responden dalam hal kisaran usia. Tampak dari hasil di atas bahwa perbandingan jumlah responden yang berusia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 20 tahun dari responden acak yaitu 22% : 78%. Jumlah responden dengan usia lebih dari 20 tahun lebih banyak dai jumlah responden dengan usia di bawah 20 tahun.</p> <p align="justify"><font color="#0000ff"><b><i>3. </i></b><b><i>Apakah Anda pernah tergabung dalam suatu komunitas online?</i></b></font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">a. Pernah </font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">b. Tidak Pernah</font></p> <p><a href="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGKQwNukMI/AAAAAAAAAkw/kzybKtbNmlA/s1600-h/clip_image002%5B7%5D%5B3%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="clip_image002[7]" border="0" alt="clip_image002[7]" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGKt4IsAhI/AAAAAAAAAk0/jISzUWlUh_M/clip_image002%5B7%5D_thumb%5B1%5D.png?imgmax=800" width="312" height="315" /></a></p> <p align="justify">Pertanyaan 3 ini digunakan untuk mengetahui keikutsertaan responden dalam komunitas online. Sebanyak 94% responden mengaku pernah tergabung dalam suatu komunitas online, sedangkan 6% sisanya mengaku belum pernah tergabung dalam suatu komunitas online.</p> <p align="justify"><font color="#0000ff"><b><i>4. </i></b><b><i>Apakah komunitas online yang Anda ikuti juga mempunyai komunitas nyata?</i></b></font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">a. Ya </font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">b. Tidak</font></p> <p><a href="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGKuy_mlYI/AAAAAAAAAk4/NiKP-Kpuqhc/s1600-h/clip_image002%5B9%5D%5B4%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="clip_image002[9]" border="0" alt="clip_image002[9]" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGK0RayR0I/AAAAAAAAAk8/fdbUXfL4ODA/clip_image002%5B9%5D_thumb%5B2%5D.png?imgmax=800" width="301" height="329" /></a></p> <p align="justify">Pertanyaan 4 ini digunakan untuk mengetahui seberapa banyak sebuah komunitas nyata memiliki bentuk komunitas online-nya. Tampak dari hasil di atas bahwa sebanyak 86% responden mengatakan bahwa komunitas nyata yang diikuti mempunyai bentuk komunitas online-nya. Hanya 14% responden yang mengatakan bahwa komunitas nyata yang diikuti tidak mempunyai bentuk komunitas online-nya. Melihat hasil tersebut, berarti sebuah komunitas nyata sebagian besar telah memiliki bentuk komunitas online-nya.</p> <p align="justify"><font color="#0000ff"><b><i>5. </i></b><b><i>Apakah Anda merasa nyaman dan leluasa untuk saling berbagi komunitas online tersebut?</i></b></font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">a. Ya </font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">b. Tidak</font></p> <p><a href="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGK1Tub4II/AAAAAAAAAlA/kiIXlbvj-OY/s1600-h/clip_image002%5B11%5D%5B3%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="clip_image002[11]" border="0" alt="clip_image002[11]" src="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGK2t83sJI/AAAAAAAAAlE/r_6WUfEqiSw/clip_image002%5B11%5D_thumb%5B1%5D.png?imgmax=800" width="326" height="315" /></a></p> <p align="justify">Pertanyaan 5 ini digunakan untuk mengetahui tingkat kenyamanan pengguna dalam mengikuti atau sebagai anggota dari sebuah komunitas online. Sebanyak 86% responden menjawab bahwa mereka merasa nyaman dan leluasa dalam memanfaatkan komunitas online. Sisanya, 14% mengatakan tidak nyaman dan leluasa. Hal ini berarti tidak sepenuhnya sebuah komunitas online sesuai dengan kenyamanan pengguna.</p> <p align="justify"><font color="#0000ff"><b><i>6. </i></b><b><i>Apakah Anda memperoleh manfaat yang lebih dari komunitas online tersebut?</i></b></font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">a. Ya </font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">b. Tidak</font></p> <p><a href="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGMF9LWe7I/AAAAAAAAAlM/2I-0JcM469g/s1600-h/clip_image002%5B13%5D%5B3%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="clip_image002[13]" border="0" alt="clip_image002[13]" src="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGMHJ7eUUI/AAAAAAAAAlQ/TVI58u2NWbQ/clip_image002%5B13%5D_thumb%5B1%5D.png?imgmax=800" width="290" height="342" /></a></p> <p align="justify">Pertanyaan 6 ini digunakan untuk mengetahui pendapat responden tentang manfaat yang bisa diperoleh dari keikutsertaan dalam suatu komunitas online. Sebanyak 92% menyatakan bahwa mereka mendapat menfaat yang lebih ketika mereka tergabung di sebuah komunitas online. Sedangkan 8% sisanya, mereka menganggap tidak memperoleh manfaat yang berarti. Dengan demikian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memperoleh manfaat lebih ketika tergabung dalam sebuah komunitas online.</p> <p align="justify"><font color="#0000ff"><b><i>7. </i></b><b><i>Apa alasan Anda mengikuti komunitas online tersebut?(pilih salah satu)</i></b></font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">a. Sebagai pelengkap komunitas di dunia nyata</font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">b. Sebagai media berbagi yang tidak terikat jarak dan waktu</font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">c. Sebagai bukti bahwa Anda merupakan anggota komunitas tersebut</font></p> <p><a href="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGMIexqOfI/AAAAAAAAAlU/uFeea-Iln_k/s1600-h/clip_image002%5B15%5D%5B3%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="clip_image002[15]" border="0" alt="clip_image002[15]" src="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGMJ9jynuI/AAAAAAAAAlY/L70slR68qCU/clip_image002%5B15%5D_thumb%5B1%5D.png?imgmax=800" width="469" height="343" /></a></p> <p align="justify">Pertanyaan 7 ini digunakan untuk mengetahui pendapat responden tentang alasan mengikuti komunitas online. Sebanyak 16% responden beralasan bahwa keikutsertaan dalam komunitas online adalah sebagai pelengkap komunitas di dunia nyata. Sebanyak 80% responden beralasan komunitas online sebagai media yang tidak terikat jarak dan waktu. Sedangkan 4% sisanya menganggap bahwa keanggotaan di komunitas online sebagai bukti bahwa mereka merupakan anggota komunitas tersebut. Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa pada kenyataannya sebuah komunitas online dibuat untuk memenuhi hasrat berkomunikasi yang tidak tergantung oleh jarak dan waktu, karena bisa dilakuka setiap saat, tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan anggota lain.</p> <p align="justify"><font color="#0000ff"><b><i>8. </i></b><b><i>Apakah Anda yakin bahwa, dengan mengikuti komunitas online tersebut, keakraban antar anggota menjadi semakin kuat?</i></b></font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">a. Yakin </font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">b. Tidak yakin</font></p> <p><a href="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGNuVb2dYI/AAAAAAAAAlc/sK69LlSv16M/s1600-h/clip_image002%5B17%5D%5B3%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="clip_image002[17]" border="0" alt="clip_image002[17]" src="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGNvaGshjI/AAAAAAAAAlg/PUBlqBxYl74/clip_image002%5B17%5D_thumb%5B1%5D.png?imgmax=800" width="304" height="328" /></a></p> <p align="justify">Pertanyaan 8 ini digunakan untuk mengetahui pendapat responden tentang alasan mengikuti komunitas online. Sebanyak 16% responden beralasan bahwa keikutsertaan dalam komunitas online adalah sebagai pelengkap komunitas di dunia nyata. Sebanyak 80% responden beralasan komunitas online sebagai media yang tidak terikat jarak dan waktu. Sedangkan 4% sisanya menganggap bahwa keanggotaan di komunitas online sebagai bukti bahwa mereka merupakan anggota komunitas tersebut. Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa pada kenyataannya sebuah komunitas online dibuat untuk memenuhi hasrat berkomunikasi yang tidak tergantung oleh jarak dan waktu, karena bisa dilakuka setiap saat, tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan anggota lain.</p> <p align="justify"><font color="#0000ff"><b><i>9. </i></b><b><i>Menurut Anda, mana yang lebih baik dan cocok untuk diri Anda?</i></b></font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">a. Komunitas online</font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">b. Komunitas dunia nyata</font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">c. Keduanya mempunyai porsi yang seimbang</font></p> <p><a href="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGNwrcPqNI/AAAAAAAAAlk/5cyvBX_w8kY/s1600-h/clip_image002%5B19%5D%5B3%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="clip_image002[19]" border="0" alt="clip_image002[19]" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGNx_qArMI/AAAAAAAAAlo/1-8ZouJ1QQE/clip_image002%5B19%5D_thumb%5B1%5D.png?imgmax=800" width="458" height="405" /></a></p> <p align="justify">Pertanyaan 9 ini digunakan untuk mengetahui pendapat responden tentang kecocokan pengguna dalam memanfaatkan sebuah komunitas berdasar preferensi pengguna. Dari hasil di atas sebanyak 10% responden berpendapat bahwa komunitas online sesuai dengan keinginan pengguna. 34% responden berpendapat bahwa komunitas nyata lebih tepat untuk mereka. Sedangkan sisanya, sebanyak 56% berpendapat bahwa keanggotaan di komunitas nyata dan online mendapat porsi yang seimbang, artinya keduanya saling melengkapi dan mempengaruhi.</p> <p align="justify"><font color="#0000ff"><b><i>10. </i></b><b><i>Apakah setiap komunitas dunia nyata perlu dibuatkan bentuk komunitas online juga?</i></b></font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">a. Perlu </font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">b. Tidak perlu</font></p> <p><a href="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGNzKUIjcI/AAAAAAAAAls/48JBHPcFWhA/s1600-h/clip_image002%5B21%5D%5B3%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="clip_image002[21]" border="0" alt="clip_image002[21]" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGN0HTP_cI/AAAAAAAAAl0/7Lp2YMpY3dY/clip_image002%5B21%5D_thumb%5B1%5D.png?imgmax=800" width="349" height="294" /></a></p> <p align="justify">Pertanyaan 10 ini digunakan untuk mengetahui pendapat responden tentang seberapa perlu komunitas online untuk sebuah komunitas nyata. Dari hasil di atas 48% responden menjawab perlu dan 48% menjawab tidak perlu. Dengan demikian tidak setiap komunitas nyata dibuatkan komunitas dalam bentuk online-nya, tergantung keperluan dan seberapa eksis komunitas tersebut.</p> <p align="justify"><font color="#0000ff"><b><i>11. </i></b><b><i>Apakah dengan adanya komunitas online akan mengurangi solidaritas di komunitas nyata?</i></b></font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">a. Ya </font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">b. Tidak</font></p> <p><a href="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGN1UR3MYI/AAAAAAAAAl4/vj8QRyqUklc/s1600-h/clip_image002%5B23%5D%5B3%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="clip_image002[23]" border="0" alt="clip_image002[23]" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGN2jqGx8I/AAAAAAAAAl8/U39O67oPldE/clip_image002%5B23%5D_thumb%5B1%5D.png?imgmax=800" width="325" height="282" /></a></p> <p align="justify">Pertanyaan 11 ini digunakan untuk mengetahui pendapat responden tentang efek penggunaan komunitas online kaitannya dengan kesolidan/solidaritas di dalam sebuah komunitas. Sebanyak 80% responden menjawab bahwa dengan adanya komunitas online maka tidak akan mengurangi solidaritas di komunitas nyata. 20% sisanya berpendapat bahwa komunitas online akan mengurangi solidaritas di dunia nyata. Hal ini berarti komunitas online tidak banyak berpengaruh terhadap suatu komunitas nyata dalam hal solidaritas. </p> <p align="justify"><font color="#0000ff"><b><i>12. </i></b><b><i>Apakah dengan adanya komunitas online akan memudahkan komunikasi antar anggotanya?</i></b></font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">a. Ya </font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">b. Tidak</font></p> <p><a href="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGN3x5T_YI/AAAAAAAAAmA/xXUC_AmjGPQ/s1600-h/clip_image002%5B25%5D%5B3%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="clip_image002[25]" border="0" alt="clip_image002[25]" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGN5A4LjZI/AAAAAAAAAmE/qlI3fwsg-Yc/clip_image002%5B25%5D_thumb%5B1%5D.png?imgmax=800" width="322" height="290" /></a></p> <p align="justify">Pertanyaan 12 ini digunakan untuk mengetahui pendapat responden atas efektivitas penggunaan komunitas online dalam hal kemudahan komunikasi antara anggota satu dengan anggota yang lain. Dari hasil di atas tampak bahwa sebanyak 94% responden menganggap komunitas online akan memudahkan komunikasi antar anggotanya. Sisanya, 6% menjawab tidak setuju. Dengan demikian terbukti bahwa komunitas online dapat berfungsi sebagai pelengkap komunitas online dalam hal tukar pikiran atau komunikasi antar anggota.</p> <p align="justify"><font color="#0000ff"><b><i>13. </i></b><b><i>Apakah komunitas online dapat secara efektif menggantikan kegiatan-kegiatan seperti yang dilakukan di komunitas nyata (misalnya rapat, pertemuan, gathering antar anggota)?</i></b></font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">a. Ya </font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">b. Tidak</font></p> <p><a href="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGN6f9Ft0I/AAAAAAAAAmI/2D5V5Eury5s/s1600-h/clip_image002%5B27%5D%5B3%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="clip_image002[27]" border="0" alt="clip_image002[27]" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGN7dm_uAI/AAAAAAAAAmM/rTxvkVrKUew/clip_image002%5B27%5D_thumb%5B1%5D.png?imgmax=800" width="314" height="273" /></a></p> <p align="justify">Pertanyaan 13 ini digunakan untuk mengetahui pendapat responden tentang efektivitas komunitas onine dalam kaitannya sebagai pengganti kegiatan tukar pendapat seperti yang dilakukan padai komunitas nyata. Dari hasil di atas tampak bahwa sebanyak 56% responden setuju bahwa komunitas online dapat menggantikan kegiatan tersebut. Sedangkan 44% responden sisanya menjawab tidak setuju . Jadi, tidak selalu sebuah komunitas hanya bergantung pada komunitas online yang ada, tetapi kadang-kadang juga pelu melakukan kegiatan secara nyata untuk menyampaikan berbagai pikiran anggotanya. </p> <p align="justify"><font color="#0000ff"><b><i>14. </i></b><b><i>Apakah interaksi sosial dalam hal tatap muka antar anggota diperlukan dalam sebuah komunitas?</i></b></font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">a. Perlu </font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">b. Tidak perlu</font></p> <p><a href="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGN8RNvU-I/AAAAAAAAAmQ/YEV7h5_SnUI/s1600-h/clip_image002%5B29%5D%5B4%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="clip_image002[29]" border="0" alt="clip_image002[29]" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGN9TtbQWI/AAAAAAAAAmU/nH8n2nbBPSs/clip_image002%5B29%5D_thumb%5B2%5D.png?imgmax=800" width="308" height="275" /></a></p> <p align="justify">Pertanyaan 14 ini digunakan untuk mengetahui pendapat responden tentang perlunya interaksi tatap muka dalam sebuah komunitas. Sebanyak 88% responden setuju bahwa setiap komunitas membutuhkan interaksi tatap muka, meskipun mereka mempunyai komunitas online. Sedangkan 12% sisanya menganggap tidak perlu dilakukan interaksi tatap muka, karena dengan menggunakan komunitas online dianggap sudah cukup.</p> <p align="justify"><font color="#0000ff"><b><i>15. </i></b><b><i>Menurut Anda, apakah komunitas online dapat secara efektif meningkatkan popularitas komunitas tersebut jika dibanding dengan komunitas nyata?</i></b></font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">a. Ya </font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">b</font><font color="#0000ff">. Tidak</font></p> <p><a href="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGN-7mEhvI/AAAAAAAAAmY/D1cx1VxN-Xw/s1600-h/clip_image002%5B31%5D%5B4%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="clip_image002[31]" border="0" alt="clip_image002[31]" src="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGN_t_UV2I/AAAAAAAAAmc/-a5Mka1ktp8/clip_image002%5B31%5D_thumb%5B2%5D.png?imgmax=800" width="311" height="292" /></a></p> <p align="justify">Pertanyaan 15 ini digunakan untuk mengetahui pendapat responden tentang efektivitas penggunaan komunikasi online dalam hal tingkat popularitas komunitas online jika disbanding komunitas nyatanya. Tampak bahwa sebanyak 64% responden setuju bahwa komunitas online diyakini dapat meningkatkan popularitas sebuah komunitas. Sedangkan 36% sisanya menjawab tidak setuju. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa keberadaan suatu komunitas online terkadang dapat meningkatkan popularitas komunitas tersebut.</p> <p align="justify"><font color="#0000ff"><b><i>16. </i></b><b><i>Apa yang menjadi keunggulan utama dari sebuah komunitas online?</i></b></font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">a. Kemudahan dalam penggunaan (tidak terikat jarak dan waktu)</font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">b. Anggota bisa mencurahkan pendapat/pengalaman/cerita sebebas-bebasnya melalui tulisan</font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">c. Memudahkan monitoring keaktifan anggota dalam komunitas</font></p> <p><a href="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGOBOYd6uI/AAAAAAAAAmg/XCrotv64DKQ/s1600-h/clip_image002%5B33%5D%5B3%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="clip_image002[33]" border="0" alt="clip_image002[33]" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGOCYO_G4I/AAAAAAAAAmk/bkCGkwInmqw/clip_image002%5B33%5D_thumb%5B1%5D.png?imgmax=800" width="461" height="352" /></a></p> <p align="justify">Pertanyaan 16 ini digunakan untuk mengetahui pendapat responden tentang keunggulan utama sebuah komunitas online. Sebanyak 72% responden yang menjadi keunggulan utama sebuah komunitas online adalah penggunaan yang dapat dimanfaatkan setiap waktu dan di manapun. 26% responden menyatakan keunggulan yang lain, yaitu sebagai media untuk mencurahkan pendapat/pengalaman/cerita secara tertulis antar anggotanya. Sedangkan 2% responden sisanya menganggap keunggulan komunitas online adalah untuk memudahkan monitoring keaktifan anggota dalam sebuah komunitas.</p> <p align="justify"><font color="#0000ff"><b><i>17. </i></b><b><i>Apa yang seringkali menjadi kendala dalam berkomunikasi dalam komunitas online?</i></b></font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">a. Tidak semua anggota siap menggunakan media yang ada (koneksi internet, cara menggunakan forum online)</font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">b. Tidak ada tatap muka antar anggota, sehingga interaksi social sedikit lebih berkurang</font></p> <p align="justify"><font color="#0000ff">c. Topik yang dibahas pada komunitas online terkadang membuat bosan anggotanya</font></p> <p><a href="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGOD0dvGSI/AAAAAAAAAmo/IdlvzbV3GCQ/s1600-h/clip_image002%5B35%5D%5B3%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="clip_image002[35]" border="0" alt="clip_image002[35]" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TUGOFZ0mHBI/AAAAAAAAAms/S8dR7SMUlfQ/clip_image002%5B35%5D_thumb%5B1%5D.png?imgmax=800" width="479" height="459" /></a></p> <p align="justify">Pertanyaan 17 ini digunakan untuk mengetahui pendapat responden tentang kendala yang dirasakan ketika menggunakan komunitas online. Sebanyak 62% responden setuju bahwa kendala yang dihadapi adalah tidak semua anggota siap menggunakan media komunitas online yang tersedia. 36% responden setuju dengan kendala tidak ada tatap muka antar anggota sehingga interaksi sosial sedikit berkurang ketika memanfaatkan komunitas online. Sedangkan 2% sisanya berpendapat bahwa kendala yang dihadapi yaitu karena topik yang dibahas pada komunitas online terkadang membuat bosan anggotanya.</p> <p align="justify"><b></b></p> <p align="justify"><b></b></p> <p align="justify"><b></b></p> <p align="justify"><b></b></p> <p align="justify"><b></b></p> <p align="justify"><b>KESIMPULAN</b></p> <p align="justify">Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan beberapa hal atau poin penting mengenai pengaruh komunitas nyata dengan komunitas online (untuk komunitas yang sama) dilihat dari tingkat kesolidan antar anggotanya pada kedua bentuk komunitas tersebut, yaitu sbb:</p> <p align="justify"><em><font color="#ffc000">[</font><font color="#000000">1] Sebagian besar anggota sebuah komunitas nyata memanfaatkan komunitas online sebagai media berbagi yang nyaman dan leluasa</font></em></p> <p align="justify"><em><font color="#000000">[2] Tidak semua komunitas nyata mempunyai komunitas online, tetapi akan lebih baik jika keduanya saling melengkapi dan dimanfaatkan</font></em></p> <p align="justify"><em><font color="#000000">[3] Dengan adanya sebuah komunitas online, maka anggotanya akan memperoleh manfaat yang lebih besar jika dibanding suatu komunitas nyata tanpa komunitas online</font></em></p> <p align="justify"><em><font color="#000000">[4] Keunggulan dengan adanya keberadaan komunitas online melahirkan cara komunikasi yang tidak terikat oleh jarak dan waktu, sehingga dimungkinkan untuk mempererat solidaritas antar anggota (karena sering berkomunikasi)</font></em></p> <p align="justify"><em><font color="#000000">[5] Interaksi sosial dalam hal tatap muka secara langsung antar anggota sangat diperlukan untuk membangun komunitas yang solid, karena dengan menjalankan komunitas nyata dan online secara bersamaan dengan sendirinya akan menaikkan popularitas sebuah komunitas</font></em></p> <p align="justify"><em><font color="#000000">[6] Masalah yang sering dihadapi dalam pemanfaatan komunikasi online justru bukan karena kurangnya interaksi tatap muka antar anggota, tetapi lebih kepada cara penggunaan dan kebiasaan dalam memanfaatkan komunitas online </font></em></p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-72315247236309943142011-01-21T20:12:00.001+07:002011-01-21T20:16:22.282+07:00Catatan Akhir Kuliah<p><a href="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TTmHGRx87jI/AAAAAAAAAkY/A-4SLoQpozQ/s1600-h/inspiration1%5B3%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 0px 10px 0px 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: left; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="inspiration1" border="0" alt="inspiration1" align="left" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TTmHJK5kyQI/AAAAAAAAAkc/flxa1IWcD-k/inspiration1_thumb.jpg?imgmax=800" width="244" height="194" /></a>Lega sekaligus bersiap diri ketika hari ini bendera pertarungan kuliah di semester 7 telah tertancap megah dalam pikiran saya. Lega karena jika semuanya lancar, maka hari ini adalah ujian terakhir saya selama mengikuti perkuliahan jenjang S1. Meskipun ini belum berakhir, setidaknya beban-beban mengikuti kuliah semester depan telah tiada, dan tiba saatnya untuk mengambil sks skripsi. Banyak pengalaman manis yang saya dapatkan selama perkuliahan di kampus. Banyak mengenal orang-orang hebat, berdiskusi dengan teman-teman sekampus, dan pencarian jati diri. Tidak bisa dipungkiri, semua itu sangat berpengaruh untuk diri saya. Ketika saya sedang bangga meraih angan, merencanakan harapan, hingga terpuruk dalam kegelisahan.</p> <p>Kehidupan kampus terkadang menyenangkan, tetapi ada kalanya membosankan. Setiap hari berpacu melawan waktu dan kemampuan diri untuk memecahkan tugas-tugas, praktikum, belajar menjelang ujian, dan hal-hal lain. Terlebih ketika di masa-masa akhir semester, banyak teman-teman yang mengeluh karena ujian semakin dekat, di lain sisi banyak tugas-tugas akhir yang datang di saat bersamaan. Tak jarang yang harus rela menjejakkan kaki-kaki mereka seharian di kampus untuk berbagi dan bekerja bersama menyelesaikan semua itu.</p> <p>Tak sedikit di antara mereka yang selalu semangat dan berjuang menyelesaikan tugas-tugas itu. Tetapi tak jarang pula ada yang kurang aktif dalam menanggapi semua itu. Entah karena mereka mudah menyerah, sudah tidak bernafsu kuliah,  atau karena hal-hal yang lain. Saya kira tak hanya di kampus, tetapi selama masa sekolah saya dulu, hal-hal yang demikian juga telah populer. Memang tidak ada salahnya memilih jalan tersebut, tetapi jika merepotkan orang lain rasanya ada yang kurang pas dan puas, terlebih jika pekerjaan tersebut adalah pekerjaan kelompok. Kemampuan setiap orang memang berbeda-beda, tetapi sesungguhnya dengan kemampuan yang berbeda-beda itu harusnya bisa saling mengisi antara satu dengan yang lain, terserah bagaimana caranya. Pada intinya, itulah yang sebenarnya filosofi saling berbagi yang mutualisme (saling menguntungkan).</p> <p>Semester depan praktis saya sediakan hanya untuk merencanakan dan mengerjakan skripsi. Sampai saat ini saya sama sekali belum tahu, apa topik yang nanti akan saya ambil. Tetapi setidaknya saya sudah mempunyai kisi-kisi atau gambaran tema yang akan saya jadikan topik skripsi. Tentu pada saatnya nanti, saya harus aktif mencari dosen pembimbing yang tepat. Tentu sudah saatnya saya mencari banyak referensi-referensi berharga yang siapa tahu bisa banyak membantu.</p> <p>Di lain sisi, saya mulai berkaca diri, apa sih yang selama ini sudah saya dapatkan dari semua ini (kuliah)? Tidak mudah menjawab pertanyaan ini, terlebih dengan kemampuan saya menguasai seluruh materi dan prakteknya belum berimbang. Padahal sebentar lagi dihadapkan pada posisi dimana saya harus bekerja atau melanjutkan kuliah. Akhir-akhir ini saya menjadi tersadar akan hal tersebut, saya mulai mencarinya di tengah-tengah tumpukan jerami. Tak lama kemudian saya temukan senjata yang bagi saya begitu bermakna, yaitu membekali diri dengan hal-hal positif, apa pun itu. Semua didasari keyakinan hati bahwa saya harus bisa lebih baik dari yang sebelum-sebelumnya. Semua butuh proses, usaha, dan doa yang setiap saat harus diarahkan dan diteriakkan.</p> <p>Beruntung saya bisa masuk di salah satu jurusan di universitas ternama negeri ini. Sejak dulu saya memang sudah mengimpikan bisa masuk di tempat ini dan ternyata inilah jalan saya. Saya bukan orang yang aktif dalam organisasi, karena sejatinya saya tidak suka berorganisasi. Mungkin banyak orang yang menganggap organisasi itu penting, tetapi bagi saya tidak ada bedanya antara organisatoris dengan non-organisatoris. Bagi saya, predikat dan kemampuan diri seseorang hanya bisa diasah melalui jalan pikiran masing-masing dan lingkungan yang baginya paling nyaman.</p> <p>Ada saatnya kita menjadi minoritas, juga ada saatnya kita menjadi mayoritas. Bagaimana jika berada di antara dua kelompok tersebut dan memposisikan diri kita dengan nyaman? Jika saya ada di posisi minoritas, maka saya akan lebih banyak diam, mencoba tenang, dan tidak gegabah menerima pendapat-pendapat kelompok mayoritas. Jika saya ada di posisi mayoritas, maka saya akan mengajak dan menjaga diri agar kelompok minoritas tidak merasa tersinggung. Setiap orang boleh berpendapat, tetapi tidak semua pendapat mereka harus kita iyakan dan yakini. Kita tidak perlu melakukan apa yang banyak orang lakukan, tetapi akan sangat terhormat bila kita melakukan dengan cara kita sendiri dan sesuai keyakinan. Dengan begitu, saya berkeyakinan bahwa saya harus banyak menghormati hak berpendapat orang lain, serta menghargai perbedaan-perbedaan yang ada.</p> <p>Terkadang ada hal-hal dan keadaan yang membuat kita tidak nyaman, emosi tersulut, dan mudah mengeluh. Tetapi saya selalu bisa menghadapi semua itu dengan sekepal inspirasi yang saya usahakan. Banyak inspirasi yang datang silih berganti, terkadang memproyeksikan masa depan, terkadang melihat kesuksesan dan kehebatan orang lain, atau hanya melakukan hal-hal yang bisa membuat saya terhibur. Saya suka mendengar banyak musik dengan kehebatan nuansa dan lirik lagunya, lalu kemudian mencoba memainkan nada-nada itu dengan cerna. Jika sedang terbakar oleh hasrat membaca, maka saya banyak belajar dari buku-buku apa pun itu, yang saya inginkan. Di situ lah banyak ditemukan intisari permasalahan dan solusinya, sehingga terkadang belajar dari sana. Ibaratnya yang menurut kita baik diikuti, dan sisanya cukup diketahui saja. Tidak hanya dari buku, sekarang sudah banyak media yang menghias bumi, dari surat kabar, televisi, mobile gadget, hingga internet. Saya kombinasikan semua itu untuk menyaring mana yang kolot dan mana yang berkembang maju.</p> <p>Rintik hujan menetes turun dari langit, seperti mengiringi tangan-tangan ini menulis kisah ini. Mata melihat jauh ke depan, diterangi sorot cahaya tajam. Jiwa seakan mulai tumbuh, siap mencakar musuh yang menghalangi langkah. Good luck, masih banyak kesempatan di sana… <img style="border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-top-style: none; border-right-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-smile" alt="Smile" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TTmGPAOQZfI/AAAAAAAAAkU/o1Yi1TuWarQ/wlEmoticon-smile%5B2%5D.png?imgmax=800" /> tetap perangi kemunafikan, lihat dunia dari segala penjuru, dan bulatkan tekad hijaukan bumi…</p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-87585282519529328112011-01-12T19:37:00.001+07:002011-01-12T19:37:04.586+07:00Kebebasan Jurnalistik di Balik Kasus Wikileaks<p align="justify"><a href="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TS2gW71AJPI/AAAAAAAAAkM/F0sMCqPO6B8/s1600-h/wikileaks%5B2%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 0px 10px 0px 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: left; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="wikileaks" border="0" alt="wikileaks" align="left" src="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TS2gbSQtqAI/AAAAAAAAAkQ/jC6rntGFe54/wikileaks_thumb.jpg?imgmax=800" width="244" height="148" /></a>Kasus wikileaks yang baru-baru ini menjadi pemberiaan hangat di berbagai media massa dunia setidaknya telah membuktikan bahwa sistem keamanan militer negara adidaya sekelas Amerika Serikat bisa dijebol dengan mudah. Dialah Julian Assange yang telah berhasil mengumpulkan informasi-informasi tersebut secara rapi menggunakan media situs web. Julian Assange adalah seorang berkewarganegaraan Australia yang berusaha mempublikasikan informasi rahasia dunia melalui wikileaks.org.Ia dibantu oleh teman-teman lainnya membangun situs tersebut, dimana ia menjadi direktur.</p> <p align="justify">Negara Amerika Serikat yang menganut sistem kebebasan jurnalistik sangat kerepotan saat menghadapi kebocoran informasi tersebut di dunia maya.Salah satunya yaitu kebocoran tentang jumlah korban perang AS-Irak yang berlangsung dari tahun 2004-2009. Situs tersebut mengatakan bahwa korban perang AS-Irak berjumlah 109.032, terdiri atas 66.081 warga sipil, 23. 984 musuh yang dicap sebagai pemberontak, 15. 196 pasukan pemerintah Irak, dan 3.771 pasukan koalisi. Sebanyak 31 warga sipil meninggal setiap hari selama periode 6 tahun. Sementara itu, catatan perang Afganistan yang dirilis oleh Wikileaks, pada periode yang sama, jumlah kematian sekitar 20.000 orang. Tercatat 5 kematian perhari selama 6 tahun masa pendudukan AS di sana. Selain itu, situs tersebut juga memberikan informasi tentang beberapa kekejaman tentara Amerika di Afganistan, Irak, juga komunikasi diplomatik yang bersubstansi kecurangan politik lainnya.</p> <p align="justify">Walaupun sudah diblokir, akan tetapi sampai saat ini muncul banyak situs replikasi yang jumlahnya hingga 500 situs. Pihak berwenang Amerika berargumentasi bahwa Wikileaks bukan merupakan suatu karya genius melainkan hanya keahlian hacking kepada dokumen-dokumen yang bersubstansi politik dan menganggapnya sebagai tindakan illegal bahkan penuduhan kepada terorisme.</p> <p align="justify">Freedom Jurnalistik memang bukan kebebasan informasi. Freedom Jurnalistik adalah penyajian informasi yang bertanggung jawab untuk mengungkapkan kebenaran. Informasi yang tidak berdasarkan kebenaran harusnya tidak diungkapkan. Bedanya kita dengan Amerika. Di Amerika, informasinya tersembunyi sehingga secara tidak sadar para jurnalis profesional di giring untuk menjadi stenografi pemerintah. Sementara di negara kita informasi yang beredar banyak yang ngawur sehingga dinamakan kebebabasan pers yang kebablasan bukan kebenaran informasi.</p> <p align="justify">Jika saya lihat dari sisi keamanan informasi, sebuah negara barat (AS) yang kita kenal mempunyai infrastruktur teknologi informasi terbaik dibanding negara lain, ternyata masih bisa diintip oleh orang lain. Hal ini berarti sistem keamanan informasi yang dipasang masih sangat lemah. Dalam kenyataannya tidak hanya satu informasi yang berhasil dipublikasikan dan dibaca oleh seluruh dunia. Sudah seharusnya pemerintah AS segera tanggap dalam menghadapi masalah ini, entah itu dalam kebijakan, perbaikan infrastruktur, atau kepercayaan kepada sumber daya manusia yang ada. </p> <p align="justify">Kebebasan jurnalistik <i>(freedom of speech)</i> untuk menyebarkan informasi berdasar kebenaran/fakta tampaknya dimanfaatkan oleh Julian Assange untuk menyebarkan banyak dokumen rahasia melalui situsnya, meskipun dokumen tersebut sifatnya illegal. Banyak yang menyayangkan hal tersebut terjadi, tetapi entah sengaja atau tidak sengaja dalam waktu yang bersamaan ia telah mempermalukan etika jurnalistik di sebuah negara yang menganut sistem demokrasi. Sudah seharusnya kebebasan jurnalistik harus didukung oleh sistem keamanan informasi yang handal, mengingat sudah jelas bahwa aturan atau undang-undang yang mengatur sistem jurnalistik di sebuah negara telah ditegakkan.</p> <p align="justify">Jelas bahwa tindakan ini merupakan tindakan yang mungkin melanggar etika jurnalistik di AS. Untuk ke depannya diharapkan pemerintah AS bisa memberikan dan menegakkan hukum dengan tidak hanya berdasar pada bagaimana ia melanggar kegiatan tersebut, tetapi juga kelemahan sistem informasi yang menyebabkan dokumen-dokumen tersebut dapat dengan mudah diperoleh. Sehingga pada saatnya nanti, kasus ini bisa menjadi cermin bagi setiap orang, bahkan untuk contoh instansi/pemerintah di suatu negara bahwa sekecil apapun informasi, baik yang sifatnya rahasia maupun tidak rahasia adalah penting untuk dijaga dan diamankan. Berbagai usaha untuk melindungi kelemahan-kelemahan yang ada akan selalu ditingkatkan <i>(upgrade)</i> ketika ditemukan celah yang mungkin bisa dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.</p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><b>Referensi :</b></p> <p align="justify">Ø <a href="http://media.kompasiana.com/mainstream-media/2010/12/11/demokrasi-wikileaks/">http://media.kompasiana.com/mainstream-media/2010/12/11/demokrasi-wikileaks/</a></p> <p align="justify">Ø <a href="http://politik.kompasiana.com/2010/11/30/wikileaks-menyemai-angin-as-diterjang-badai/">http://politik.kompasiana.com/2010/11/30/wikileaks-menyemai-angin-as-diterjang-badai/</a></p> <p align="justify">Ø <a href="http://politik.kompasiana.com/2010/12/02/wikileaks-dan-etika-jurnalistik/">http://politik.kompasiana.com/2010/12/02/wikileaks-dan-etika-jurnalistik/</a></p> <p align="justify">Ø <a href="http://politik.kompasiana.com/2010/12/03/wikileaks-vs-amerika/">http://politik.kompasiana.com/2010/12/03/wikileaks-vs-amerika/</a></p> <p align="justify">Ø <a href="http://unik.kompasiana.com/2010/12/09/kebebasan-jurnalistik-bukan-kebebasan-informasi-kasus-wikileaks/">http://unik.kompasiana.com/2010/12/09/kebebasan-jurnalistik-bukan-kebebasan-informasi-kasus-wikileaks/</a></p> <p align="justify"> </p> <p align="justify">Source gambar : <a title="http://www.tdwclub.com/wp-content/uploads/2010/12/wikileaks.jpg" href="http://www.tdwclub.com/wp-content/uploads/2010/12/wikileaks.jpg">http://www.tdwclub.com/wp-content/uploads/2010/12/wikileaks.jpg</a></p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-53980300769803517922011-01-10T19:42:00.001+07:002011-01-10T19:42:29.896+07:00Bagian 4: Peran Mahasiswa di Era Teknologi Informasi<p align="justify"><a href="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TSr-sD5lASI/AAAAAAAAAkE/loAoPas9gVg/s1600-h/information-technology-257.jpg"><img style="background-image: none; border-right-width: 0px; margin: 0px 10px 0px 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: left; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; padding-top: 0px" title="information-technology-25" border="0" alt="information-technology-25" align="left" src="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TSr-tNJNLRI/AAAAAAAAAkI/vVYsxAfktSU/information-technology-25_thumb1.jpg?imgmax=800" width="244" height="185" /></a>Tidak bisa disangkal lagi apabila sebagian besar mahasiswa-mahasiswa Indonesia adalah orang-orang yang melek akan teknologi. Jika ada beberapa diantara mereka yang belum begitu paham mengenai kaidah teknologi informasi, maka sudah dipastikan mereka adalah kelompok yang kurang beruntung. Jenjang pendidikan tinggi sudah seharusnya dimanfaatkan untuk mengenal lebih dalam perkembangan teknologi informasi sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran yang efektif di masa sekarang ini.</p> <p align="justify">Mahasiswa-mahasiswa yang cerdas dan aktif adalah calon jati diri bangsa Indonesia. Mereka adalah kelompok yang dekat dengan masyarakat, mereka berjuang membela rakyat, dan mempunyai banyak ide kritis yang siap ditunjukkan di segala penjuru dalam berbagai bidang. </p> <p align="justify">Pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi dalam membantu proses administrasi yang sifatnya darurat tidak luput dari peran mahasiswa. Beberapa waktu yang lalu, ketika Indonesia ditimpa berbagai musibah bencana alam, banyak mahasiswa dengan sukarela dan cepat tanggap membantu proses pendataan korban, pengungsi, hingga distribusi bantuan. Semuanya dilakukan secara cepat dengan bantuan infrastruktur teknologi informasi dan telekomunikasi yang ada. Ini lebih baik dari beberapa tahun yang lalu ketika teknologi seperti telepon dan internet masih belum berkuasa. Mahasiswa sebagai orang yang terdidik terbukti bisa menjadi rival yang baik untuk membantu kinerja pemerintah dan media massa.</p> <p align="justify">Pihak universitas yang kental akan berbagai macam kegiatan riset dan penelitian, harus secara aktif mendorong mahasiswanya untuk berkarya menghasilkan ide-ide baru yang dapat memajukan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Universitas merupakan fasilitator dan media pendukung yang terbaik bagi mahasiswanya yang kesulitan mewujudkan inovasi dan pemikirannya yang terkadang membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit. </p> <p align="justify">Peran mahasiswa untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan masyarakat informasi di tahun 2025 tidaklah mustahil jika dicanangkan sejak sekarang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dan dapat direalisasikan secara berkelanjutan yaitu melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang mengangkat jargon Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat, yang diadakan setiap semester di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Tidak ada salahnya apabila pihak universitas dan pemerintah bekerja sama untuk membentuk tema khusus yang berkaitan dengan pengenalan teknologi informasi di masyarakat, sedangkan mahasiswa bertindak sebagai pelakunya.</p> <p align="justify">Beberapa waktu yang lalu, pengalaman penulis yang pernah mengikuti program KKN PPM, sempat merasakan dampak yang luar biasa. Kegiatan tersebut kebetulan mengangkat tema pokok teknologi informasi. Salah satu kegiatan utama yang diadakan yaitu pengenalan dan pelatihan komputer kepada masyarakat dan pamong desa di Desa Argomulyo, Cangkringan, Sleman. Daerah tersebut dapat dikatakan termasuk daerah yang sudah merupakan perpaduan antara pedesaan dan perkotaan, dimana masyarakatnya sudah cukup mengenal dunia teknologi informasi. </p> <p align="justify">Dari hasil pengamatan di lapangan, antusiasme masyarakat ketika mengikuti kegiatan tersebut sangatlah tinggi, dengan peserta yang sebagian besar adalah remaja kawula muda. Lain halnya dengan pelatihan yang dilakukan untuk pamong desa yang rata-rata berusia di atas empat puluh tahun, antusiasme mereka untuk belajar komputer sangat rendah. Melihat kenyataan tersebut, ternyata faktor usia masyarakat yang hidup di era informasi juga harus diperhatikan untuk memudahkan akselarasi kemajuan teknologi informasi di tahap selanjutnya. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa kegiatan semacam ini sangat membantu dalam sosialisasi program masyarakat informasi yang digalakkan pemerintah.</p> <p align="justify">Langkah konkrit yang dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa untuk mengatasi kesenjangan tersebut, secara umum dapat dilakukan dengan berbagai tahap dan metode. Pertama, diawali dengan sosialisasi dan pengenalan yang mendasar tentang pentingnya masyarakat informasi agar dapat bersaing dengan dunia global. Kedua, perlunya pelatihan dan pembelajaran secara bertahap sesuai dengan kemampuan sumber daya dan prasarana yang dimiliki masyarakat. Ketiga, menanamkan pola pikir masyarakat akan pentingnya media informasi untuk meningkatkan produktivitas kerja di berbagai aspek kehidupan. </p> <p align="justify">Dengan demikian, sudah saatnya peran mahasiswa dibantu oleh pemerintah dan masyarakat digerakkan di berbagai pendidikan tinggi Indonesia untuk menghadapi masalah kesenjangan digital yang terlalu renggang, sehingga kelak mimpi Indonesia mewujudkan masyarakat informasi benar-benar bisa dirasakan setiap lapisan masyarakat di mana pun mereka tinggal.</p> <p> </p> <p>Source gambar : <a title="http://static.howstuffworks.com/gif/information-technology-25.jpg" href="http://static.howstuffworks.com/gif/information-technology-25.jpg">http://static.howstuffworks.com/gif/information-technology-25.jpg</a></p> <p><b>Referensi</b></p> <p>[1] Istiyanto Ph.D., Jazy Eko. <b>Mempersempit Kesenjangan Digital</b>. Majalah e-Indonesia, Volume I, No. 9, Februari 2006.</p> <p><b>[2] </b>Organization for Economic Co-Operation and Development, OECD 2001. <b>Understanding the </b></p> <p><b>Digital Divide</b>. OECD Publication, Paris.</p> <p>[3] Sekarniningsih, Titin. <b>Desain Mobile Community Access Point (M-CAP), Mobile Internet, Depkominfo : Digital Divide atau Kesenjangan Digital di Indonesia.</b> Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.</p> <p>[4] <a href="http://www.depkominfo.go.id">http://www.depkominfo.go.id</a></p> <p>[5] <a href="http://www.detikinet.com/read/2010/12/12/131934/1522642/328/apa-sasaran-utama-pelaksanaan-desa-informasi">http://www.detikinet.com/read/2010/12/12/131934/1522642/328/apa-sasaran-utama-pelaksanaan-desa-informasi</a></p> <p>[6] <a href="http://www.detikinet.com/read/2010/12/12/113456/1522601/328/tifatul-resmikan-14-desa-informasi">http://www.detikinet.com/read/2010/12/12/113456/1522601/328/tifatul-resmikan-14-desa-informasi</a></p> <p>[7] <a href="http://www.pln.co.id">http://www.pln.co.id</a></p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-400397038935266712011-01-07T20:23:00.001+07:002011-01-07T20:23:01.687+07:00Bagian 3 : Tantangan, Regulasi, dan Kebijakan Pemerintah Menuju Masyarakat Informasi<p align="justify"><a href="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TScTsCw0W1I/AAAAAAAAAj8/O-X_jUhSJ-8/s1600-h/digital-divide%5B2%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 0px 10px 0px 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: left; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="digital-divide" border="0" alt="digital-divide" align="left" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TScTtKCWCxI/AAAAAAAAAkA/SvuY8-hSL9A/digital-divide_thumb.jpg?imgmax=800" width="191" height="244" /></a>Ada banyak tantangan, regulasi, dan kebijakan pemerintah yang harus segera dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan masyarakat informasi di Indonesia, sekaligus memperkecil tingkat kesenjangan digital. Pemerintah dibantu Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo), dalam hal ini adalah sebagai motor utama, penggerak, dan motivator pemberdayaan masyarakat agar sadar akan teknologi.</p> <p align="justify">Pembenahan infrastuktur teknologi informasi dan komunikasi, pembuatan program untuk masyarakat informasi secara berkala, penentuan regulasi dan kebijakan, serta penyediaan fasilitas untuk mendukung keseluruhan sistem ini perlu didiskusikan secara matang oleh berbagai pihak. Tidak hanya antar instansi, tetapi juga mengajak berbagai sekolah, universitas, dan elemen masyarakat untuk turut aktif membantu program-program pemerintah yang bersifat sosialisasi.</p> <p align="justify">Dalam kaitannya dengan pembenahan infrastruktur, pemerintah harus mempersiapkan prioritas dan kebutuhan masyarakat di berbagai daerah. Hal ini untuk menghindari pembangunan infrastruktur yang tidak tepat sasaran. Misalnya pemerintah menggali berbagai informasi melalui survei-survei yang dilakukan secara periodik tentang keberadaan jaringan informasi dan telekomunikasi.</p> <p align="justify">Pada kenyataannya masih banyak daerah pelosok, pinggiran, maupun perbatasan yang belum terjangkau oleh jaringan listrik, jaringan telepon (BTS dan kabel telepon), serta internet. Selain itu, juga perlu dilakukan penelitian mengenai kondisi sosial, budaya, dan pendidikan masyarakat setempat untuk mengetahui tingkat antusiasme dan kesadaran masyarakat, sehingga dapat dibedakan mana kelompok masyarakat yang sudah siap dan belum siap.</p> <p align="justify">Beberapa waktu yang lalu pemerintah telah membuat beberapa program yang sudah dijalankan dan cukup bisa mendukung terwujudnya masyarakat informasi. Misalnya dengan pembangunan sehari satu juta sambungan listrik yang dilakukan PLN ketika memperingati Hari Listrik Nasional. Kemudian beberapa hari yang lalu Menkominfo, Tifatul Sembiring, juga baru saja meresmikan 14 desa berdering yang terletak di berbagai daerah perbatasan. Yang tidak kalah hebat yaitu peluncuran M-CAP (Mobile Community Access Point) atau dikenal dengan mobil warnet keliling oleh Depkominfo. Jika kegiatan semacam ini giat dilakukan dan berkelanjutan, serta benar-benar diterapkan, maka sedikit demi sedikit target pencapaian pemerintah akan semakin dekat.</p> <p align="justify">Depkominfo sendiri telah menetapkan beberapa tahapan pencapaian untuk menuju masyarakat informasi Indonesia yang meliputi sbb :</p> <ul> <li> <div align="justify"><i>Desa Perintis (2005)</i> : Pada tahap ini sebagian besar desa belum terhubung dengan fasilitas telekomunikasi. Jumlah desa yang terhubung dengan fasilitas telekomunikasi masih dibawah 50 persen dari jumlah total desa di Indonesia.</div> </li> <li> <div align="justify"><i>Desa Berdering Terpadu (2010)</i> : Pada tahap ini telepon dasar sudah tersedia di seluruh desa di Indonesia dengan jumlah sambungan minimal satu satuan sambungan telepon (sst). Layanan yang disediakan pada tahap ini masih terbatas pada layanan komunikasi suara.</div> </li> <li> <div align="justify"><i>Desa Online (2015)</i> : Pada tahap ini diharapkan ada peningkatan kualitas dan kuantitas layanan hingga 10 sst untuk 1 desa, dilanjutkan dengan penyediaan barang akses internet.</div> </li> <li> <div align="justify"><i>Desa Multimedia (2020)</i> : Pada tahap ini diharapkan pemanfaatan TIK sudah menjadi kebutuhan masyarakat desa dalam aktifitas sehari-hari dan menjadikan TIK sebagai sarana untuk meningkatkan kegiatan perekonomian di desa. Dengan adanya pemahaman yang baik terhadap TIK diharapkan akan menumbuhkan akses informasi baik telepon dan internet. Selain itu, perlu menyediaan konten yang berkelanjutan sehingga desa tersebut menjadi bagian dari komunitas informasi dunia.</div> </li> <li> <div align="justify">Masyarakat Informasi (2025) : Hampir 50 persen penduduk Indonesia mempunyai akses informasi sesuai dengan yang diinginkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Pemaksimalan teknologi informasi hingga ke pelosok pedesaan melalui layanan <i>e-economy</i> dan <i>e-health</i> diharapkan dapat diterapkan. </div> </li> </ul> <p align="justify">Seiring dengan pertumbuhan dunia teknologi, terutama yang berhubungan dengan ketersediaan konten informasi, maka pemerintah mau tidak mau juga harus mulai merancang berbagai dasar regulasi dan kebijakan. Sebagai contoh yaitu tentang bagaimana mendidik masyarakat agar selalu membiasakan diri menggunakan konten yang sifatnya edukatif. Atau melindungi setiap individu pengguna media informasi dari hal-hal seperti kejahatan digital, perlindungan privasi, serta hak kebebasan untuk berpendapat.</p> <p align="justify">Pemerintah sendiri telah mengesahkan Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) pada tahun 2008 yang lalu. Hadirnya Rancangan Peraturan Menteri Konten Multimedia (RPM Konten) beberapa waktu yang lalu juga turut mengundang banyak pertanyaan yang justru merugikan banyak pihak. Di balik hal-hal yang sifatnya kontroversial terkait penyusunan suatu regulasi, hendaknya segera ditindaklanjuti dengan para pelakunya. Perlu diingat bahwa suatu saat nanti juga diperlukan pengkajian ulang dan pembaharuan regulasi yang pernah dibuat, karena perkembangan informasi dan telekomunikasi berlangsung begitu cepat dan berubah-ubah sesuai zamannya.</p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-67911672921420311982011-01-06T09:27:00.001+07:002011-01-06T09:27:53.846+07:00Bagian 2 : Teknologi Informasi dan Pola Pikir Masyarakat<p align="justify"><a href="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TSUoo9MjjZI/AAAAAAAAAj0/UURkDq8KIuo/s1600-h/bridging-the-digital-divide%5B5%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 0px 10px 0px 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: left; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="bridging-the-digital-divide" border="0" alt="bridging-the-digital-divide" align="left" src="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TSUoqLspmoI/AAAAAAAAAj4/sXbJJbIWxxA/bridging-the-digital-divide_thumb%5B2%5D.jpg?imgmax=800" width="244" height="184" /></a>Kondisi pendidikan di Indonesia yang masih kurang merata, menyebabkan pola pikir masyarakat Indonesia untuk memahami kaidah teknologi informasi itu sendiri dinilai masih sangat kurang. Mungkin bagi mereka yang pernah mengenyam jenjang pendidikan hingga tingkat Sekolah Menengah Atas pada kurun waktu sepuluh tahun terakhir, masih dapat memahami seperti apa kehidupan di era informasi seperti sekarang ini.</p> <p align="justify">Beruntung bagi para guru kita yang kebetulan mengambil bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, yang sudah menjadi mata pencaharian mereka sehari-hari. Konsep pemahaman atas prototype-prototype teknologi informasi tentu melekat erat dalam pikiran mereka. Meskipun ada yang sudah paham, tetapi tetap saja masih terdapat perbedaan cara pandang antara mereka yang hidup di kota besar dengan segala infrastrukturnya dan mereka yang hidup di kota kecil/perbatasan/pinggiran yang masih minim, bahkan tanpa infrastruktur.</p> <p align="justify">Di lain sisi, jika dijabarkan lebih luas lagi, maka sebenarnya ada tiga golongan masyarakat Indonesia dalam konsep masyarakat informasi hingga saat ini. Mereka adalah golongan masyarakat melek teknologi informasi, golongan masyarakat informasi menengah, dan golongan masyarakat gagap teknologi.</p> <p align="justify">Masyarakat melek teknologi informasi adalah masyarakat yang dapat dikatakan sudah siap untuk menuju masyarakat informasi dalam arti yang sebenarnya. Mereka adalah orang-orang yang mampu memanfaatkan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi secara maksimal. Secara tidak langsung, pengetahuan mereka tentang dunia teknologi informasi juga sudah baik. Masyarakat golongan ini biasanya terdiri dari orang-orang yang memiliki komputer/laptop sekaligus media elektronik pendukung lainnya, mampu menggunakan internet dengan baik, atau para pakar dan tenaga pendidik di bidang teknologi informasi. Biasanya mereka tinggal di kota-kota besar atau hidup di antara orang yang sama-sama melek teknologi.</p> <p align="justify">Masyarakat informasi menengah adalah golongan masyarakat yang sudah mengenal teknologi informasi dan komunikasi, tetapi belum mampu memanfaatkannya secara maksimal. Mereka adalah orang-orang yang baik secara langsung maupun tidak langsung terkena imbas oleh masyarakat melek teknologi, entah karena pergaulan atau hanya sekedar ikut-ikutan. Biasanya terdiri dari orang-orang yang telah memiliki perangkat telepon genggam <i>(mobile phone)</i> sendiri yang kaya fitur sehingga mereka dapat leluasa menggunakan fasilitas tersebut. Meskipun beberapa golongan ini sudah mengenal internet, tetapi mereka hanya menggunakan fasilitas yang sederhana, murah, dan meriah seperti warnet (warung internet), untuk sekedar menjelajahi berbagai situs yang sedang marak di pasaran secara umum.</p> <p align="justify">Masyarakat gagap teknologi merupakan golongan masyarakat yang sangat tidak siap untuk menjadi masyarakat informasi. Mereka sama sekali tidak paham kaidah teknologi informasi secara umum. Entah itu masih buta dalam menggunakan fasilitas yang ada, infrastruktur yang belum memadai, hingga minimnya pengetahuan yang dikuasai mengenai teknologi informasi dan komunikasi. Mereka mungkin tidak terlalu asing dengan televisi, radio, dan perangkat elektronik sederhana lain. Golongan masyarakat ini merupakan golongan yang jumlahnya paling banyak daripada dua golongan lain. Golongan ini seringkali menjadi korban kesenjangan digital, jauh dari peradaban masyarakat informasi yang jumlahnya lebih sedikit. </p> <p align="justify">Memang bukan pekerjaan mudah untuk mengenalkan teknologi komunikasi ke pedesaan dan daerah tertinggal di seluruh pelosok tanah air. Apalagi, kini baru tujuh persen dari sekitar 210 juta masyarakat Indonesia yang sadar teknologi. Itu saja terdiri dari pengguna komunikasi dari komputer biasa dan <i>handphone</i>, belum ada penggunaan internet. Angka ini sangat jauh dari negara maju lainnya, seperti Jepang dan China, yang sudah menjadi negara produsen, tak hanya pengguna.</p> <p align="justify">Pendidikan memang penting, tetapi jika tidak diimbangi dengan praktek kebiasaan dan kesadaran manusia itu sendiri, maka program menuju masyarakat informasi tidak akan berjalan secara berkesinambungan. Tidak mudah membujuk orang tua kita yang sudah berusia berpuluh-puluh tahun hidup tanpa teknologi digital dipaksa untuk memahami teknologi yang baru muncul di awal milenium ketiga ini.</p> <p align="justify">Pola pikir masyarakat yang masih beranggapan bahwa teknologi modern hanya dimanfaatkan untuk bidang-bidang yang sifatnya administratif/perkantoran seharusnya disudahi. Pada kenyataannya, penggunaan teknologi informasi jika benar-benar ingin diterapkan, tidak hanya terbatas pada hal tersebut. Ada banyak sekali jenis lapangan pekerjaan di daerah pedesaan yang sangat mungkin ditunjang dengan keberadaan teknologi informasi. Misalnya penyediaan aplikasi jual beli sederhana untuk menghitung penjualan sumber daya alam, kemudahan pencarian lapangan kerja bagi mereka yang membutuhkan, hingga kemudahan pemerintah desa untuk mengelola administrasi penduduk.</p> <p align="justify">Memicu orang di pedesaan sadar teknologi, salah satu caranya harus membuat mereka tertarik dan ”iri hati”. Misalnya dengan menampilkan tayangan dan cerita visual tukang sayur di Jakarta yang telah bertransaksi dengan SMS, atau banyak perajin yang langsung bertransaksi dengan internet untuk mengekspor barang langsung ke luar negeri. Dengan demikian, ketika kesadaran warga sudah muncul, maka masyarakat akan langsung menindaklanjuti dengan fasilitas pendukung.</p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><em>Source gambar : </em><a title="http://evcoafrica.org/welcome/wp-content/uploads/2009/07/bridging-the-digital-divide.jpg" href="http://evcoafrica.org/welcome/wp-content/uploads/2009/07/bridging-the-digital-divide.jpg"><em>http://evcoafrica.org/welcome/wp-content/uploads/2009/07/bridging-the-digital-divide.jpg</em></a></p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-79487163542830992772011-01-05T14:16:00.001+07:002011-01-05T14:16:42.427+07:00Bagian I : Kesenjangan Digital dan Pasar Teknologi Indonesia<p align="justify"><a href="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TSQauWRYolI/AAAAAAAAAjs/nFNLysI3Q28/s1600-h/divide_resize%5B6%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 0px 10px 0px 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: left; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="divide_resize" border="0" alt="divide_resize" align="left" src="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TSQavSjhgnI/AAAAAAAAAjw/B9_XDiXmSUs/divide_resize_thumb%5B1%5D.jpg?imgmax=800" width="244" height="184" /></a>Salah satu sektor industri yang sedang berkembang pesat saat ini adalah sektor industri di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi. Berbagai bidang kehidupan masyarakat di Indonesia mulai terkena dampak global di bidang kemajuan teknologi terkini. Tidak bisa dipungkiri jika setiap individu mulai berlomba untuk mendapatkan akses yang murah, cepat, dan efisien.</p> <p align="justify">Dari maraknya berbagai jenis komunitas maya yang terbentuk melalui jaringan sosial hingga berbagai macam fitur kemunculan platform Web 2.0. Web 2.0 sendiri merupakan sebuah platform baru yang memampukan pengguna <i>(user)</i> dapat saling berbagi sesuatu yang bersifat digital kepadapengguna lain. Misalnya berbagi tulisan <i>(blog, email)</i>, berbagi file <i>(file sharing)</i>, hingga berbagi komunikasi dua arah <i>(online messenger, video conference)</i>. </p> <p align="justify">Perang berbagai jenis perangkat lunak <i>(software)</i> dan aplikasi sederhana, baik yang berbentuk <i>open source</i> (gratisan) maupun yang berbayar, semakin memanjakan pengguna internet untuk menggunakan aplikasi yang ditawarkan. Terlebih dengan dukungan penggunaan piranti portabel seperti berbagai jenis <i>mobile phone</i> yang menawarkan berbagai fitur-fitur ekslusif.</p> <p align="justify">Vendor telekomunikasi di Indonesia dengan beberapa operator layanannya juga ikut meramaikan pasar industri tersebut. Banyak pakar yang mengatakan bahwa bisnis di bidang layanan telekomunikasi & informasi mempunyai pasar yang luas dan menjanjikan prospek yang cerah di masa yang akan datang. Persaingan harga dan kualitas layanan menjadi senjata utama untuk meraih pelanggan yang sebanyak-banyaknya dengan gaya promosi yang berbeda-beda.</p> <p align="justify">Harga komputer, <i>laptop/notebook</i>, <i>mobile phone</i> kaya fitur, modem internet, serta layanan internet semakin menjanjikan di tengah kondisi masyarakat yang haus akan teknologi. Teknologi informasi dan telekomunikasi, keduanya saling mendukung dan melengkapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini.</p> <p align="justify">Kondisi ini memunculkan masalah baru di tingkat pemerataan penggunaan layanan teknologi informasi dan komunikasi yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia. Euforia penggunaan layanan tersebut masih dirasakan hanya di sebagian penjuru kota-kota besar dan maju negeri ini. Masyarakat yang tinggal di pinggiran kota kecil yang jauh dari infrastruktur IT, bahkan listrik, masih harus banyak belajar tentang bagaimana memahami kehidupan di daerah yang sudah melek teknologi.</p> <p align="justify">Hal inilah yang sebenarnya memunculkan istilah kesenjangan digital <i>(digital divide)</i>. Kesenjangan digital menjadi perhatian penting di berbagai negara untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di bidang teknologi informasi, salah satunya yaitu di Indonesia. Definisi kesenjangan digial menurut OECD <i>(</i><i>Organi</i><i>z</i><i>ation for Economic Co-Operation and Development</i><i> )</i> tahun 2001, yaitu suatu gap/kesenjangan antar individu, kelompok, bisnis, dan area geografis pada level sosial-ekonomi yang berbeda, dimana sangat membutuhkan akses teknologi informasi dan komunikasi serta penggunaan internet untuk berbagai aktivitas kehidupan. </p> <p align="justify">Menurut data terakhir Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo), menyatakan bahwa penetrasi komputer (PC dan laptop) di Indonesia baru 4% dari populasi penduduk atau sekitar 9,2 juta unit. Jauh dari rata-rata kepemilikan komputer di negara-negara Asia Pasifik lainnya. Jika melihat kondisi beberapa negara tetangga terdekat kita, seperti Singapura, Malaysia dan Thailand, maka tingkat kepemilikan komputer rata-rata mencapai 30% dari jumlah penduduk. Di India, meski tingkat kepemilikan komputer hanya 12 unit per 1000 penduduk (atau hanya 0,12%) namun lapangan kerja dalam bidang IT telah mampu menyedot lebih dari 500.000 pekerja profesional. Angka ini melampaui jumlah pekerja di pusat industri IT Silicon Valley di Amerika Serikat. </p> <p align="justify">Dari kasus India di atas dapat disimpulkan tingkat kesenjangan digital tidak hanya dipengaruhi oleh tinggi-rendahnya tingkat kepemilikan komputer, tetapi juga tingkat penguasaan dan pemanfaatan media teknologi informasi, baik dalam hal perangkat keras <i>(hardware)</i>, perangkat lunak <i>(software)</i>, maupun pengetahuan masyarakat akan teknologi informasi. </p> <p align="justify">Untuk mengimbangi dan menyesuaikan diri dengan kecenderungan global, agar semakin jauh dari keterisolasian karena kekurangtahuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi informasi, maka pemerintah melalui Depkominfo telah mencanangkan sebuah program berkelanjutan yang diharapkan pada tahun 2025 mewujudkan masyarakat informasi. Masyarakat informasi yang dimaksud adalah masyarakat Indonesia yang secara merata telah bisa memanfaatkan teknologi informasi dengan baik dan benar. </p> <p align="justify"> </p> <p align="justify">Source gambar : <a title="http://mtamim.files.wordpress.com/2007/06/divide_resize.jpg" href="http://mtamim.files.wordpress.com/2007/06/divide_resize.jpg">http://mtamim.files.wordpress.com/2007/06/divide_resize.jpg</a></p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-69115541077013813212011-01-04T21:24:00.001+07:002011-01-04T21:24:02.778+07:00A Letter to RSI, The 3rd is About A Rockstar<p align="justify"><a href="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TSMtXsl5vtI/AAAAAAAAAjc/0WZlxzLFoFI/s1600-h/20101229_041253_Cover-Jan%5B2%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 0px 10px 5px 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: left; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="20101229_041253_Cover-Jan" border="0" alt="20101229_041253_Cover-Jan" align="left" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TSMtauvAb_I/AAAAAAAAAjg/m2Q_SXgIndE/20101229_041253_Cover-Jan_thumb.jpg?imgmax=800" width="183" height="244" /></a>Bulan lalu adalah bulan Desember, penghujung tahun 2010. Seperti biasa, majalah RSI (baca: RollingStone Indonesia) mencatat perjalanan industri musik Indonesia yang terangkum dalam sebuah edisi spesial, kali ini membahas 50 musisi terbesar Indonesia. Saya tidak ingin melewatkan edisi ini begitu saja, karena saya ingin menjadi saksi sejarah dunia musik Indonesia. Akhirnya saya dapatkan segera majalah ini dan mulai membaca bagian per bagian secara “skimming” (membaca cepat). </p> <p align="justify">Majalah ini kini telah menginjak edisi 69 di Indonesia, kurang lebih sekitar lima tahun sembilan bulan (sejak Mei 2004, terbit bulanan). Saya ingat ketika pertama kali membeli majalah ini, edisi dengan cover story Bono U2. Entah kenapa saya sangat ingin membelinya waktu itu, padahal saya masih sekolah di bangku SMA. Uang yang saya gunakan untuk membeli majalah itu adalah uang bulanan sekolah dan saya rela menggunakan uang itu untuk membeli majalah tersebut.</p> <p align="justify">Meskipun sudah dipastikan jika majalah tersebut adalah nama sebuah majalah musik, tetapi isi yang ada didalamnya tidak seratus persen full tentang musik, didalamnya kadang berisi tentang kehidupan musisi, fashion dan mode, film, budaya, teknologi, politik, dan isu-isu masyarakat yang sedang marak yang ditulis oleh berbagai penulis. Bagi saya, tulisan yang dipaparkan didalamnya mencoba disajikan secara jujur, tanpa mengurangi ekslusifitas majalah tersebut dibanding majalah yang lain, karena telah mempunyai ciri khas-nya tersendiri. Itulah salah satu alasan sampai sekarang masih suka membaca majalah tersebut. </p> <p align="justify">Bahkan saya sudah tiga kali mengirim surat pembaca (Letter & Advice) ke RollingStone Indonesia. Surat pertama saya berhasil masuk di edisi entah keberapa, tetapi yang saya ingat surat itu dimuat di edisi dengan cover Madonna yang sarat dengan warna biru (saat itu saya masih sekolah SMA). Wow, begitulah pertama kali saya mendapati surat itu dimuat. Girang sekaligus tertawa karena tidak menyangka sama sekali kalau surat yang saya kirim melalui email itu benar-benar dimuat.</p> <p align="justify">Surat kedua kalau tidak salah saya kirim dua tahun kemudian, saat itu sudah menginjak bangku kuliah. Saya sudah lupa apa isi surat tersebut, tetapi kali ini tidak dimuat karena memang saat itu sedang iseng dan mencoba mengirim surat itu ke RSI. Terlebih waktu itu saya mengirimnya di pertengahan bulan, jadi saya berpikiran jika surat tersebut sudah tidak mampu dimuat karena mungkin rubrik sudah diplot. Untuk surat yang ketiga, surat saya kembali dimuat di majalah itu tepatnya di edisi 69 dengan cover story John Lennon. Seperti judul tulisan saya di atas, berikut saya sertakan tulisan asli surat tersebut (via email):</p> <div align="justify"> <hr /></div> <p align="justify">Beberapa hari sebelum RSI Edisi Desember terbit, saya sempat melihat update status akun Twitter @AdibHidayat yang memberikan link tentang cover story pada edisi tersebut. Ternyata RSI Edisi Desember ini bertajuk "50 Greatest Indonesian Singers", yang tentu saja memuat deretan 50 penyanyi hebat Indonesia sampai saat ini ala RSI, yang biasanya di-vote oleh sederetan musisi-musisi lintas generasi Indonesia. </p> <p align="justify">Sambil mencoba membuka halaman yang tampaknya mengarah ke situs <a href="http://www.rollingstone.co.id">www.rollingstone.co.id</a> itu, dalam hati saya bertanya-tanya apakah mungkin seorang Ariel Peterpan bisa masuk ke dalam daftar tersebut? Karena kebetulan saya seorang penggemar karya-karya Peterpan, mungkin saya lebih menyukai bagaimana band tersebut menghasilkan hits-hits yang muncul sejak tahun 2000an dan segera membelokkan arah industri musik Indonesia ketika itu. Yang banyak menjadi sorotan bagi band tersebut tidak lain Ariel, frontman yang bertugas sebagai vokalis, sekaligus pencipta sebagian besar lagu dan lirik Peterpan, yang menurut saya mempunyai benang merah tersendiri.</p> <p align="justify">Ternyata nama Ariel Peterpan muncul di urutan ke 44 dalam daftar tersebut dan saya sangat beruntung karena tebakan saya benar. Berbagai media sempat heboh atas popularitasnya, entah karena masalah pribadi atau pun masalah yang berhubungan dengan band beberapa tahun yang lalu. Dan kebetulan saat ini juga sedang ditimpa musibah yang lain lagi ceritanya. Citra negatif sering disalahartikan untuk menyalahkan dan mengharamkan segala sesuatu yang pernah dan akan dilakukan. Sebagai penikmat musik, saya merasa hal-hal tersebut bukan menjadi alasan untuk mencoreng penampilan dan karya-karyanya, karena memang tidak ada hubungannya sama sekali. </p> <p align="justify">Beberapa hari kemudian, majalah ini terbit dan saya langsung membelinya. Saya sangat setuju atas komentar Giring, secara teknik vokal mungkin masih banyak yang lebih baik dari Ariel, tetapi pembawaannya di panggung telah bisa menghipnotis pendengarnya dengan hangat dan membuat penonton mengerti isi lagu yang dinyanyikan. Setelah saya cermati satu per satu ke-50 nama yang masuk, menyebut nama Ariel Peterpan dalam daftar tersebut adalah kebanggaan tersendiri, terutama bagi penggemarnya. Bagaimana tidak, ia disandingkan dengan 49 penyanyi yang kebanyakan telah menjadi senior di kancah permusikan Indonesia. Kualitas dan kredibilitas sudah tak bisa diragukan lagi. Berbagai vote dari banyak musisi tentu juga menjadi dasar pemilihan nama tersebut.</p> <p align="justify">Ketika tulisan ini ditulis, saya kembali menyimak akun twitter @AdibHidayat. Ternyata dalam statusnya menginformasikan bahwa Ariel menitipkan sebuah puisi untuk dibacakan pada malam penghargaan "50 Greatest Indonesian Singers". Kabarnya puisi tersebut akan disertakan di edisi RSI berikutnya beserta hasil wawancara langsung dengan Ariel di balik jeruji besi. Meskipun Ariel tidak bisa datang pada malam itu, tetapi kenyataan bahwa ia adalah penyanyi termuda yang mendapatkan penghargaan pada malam itu.</p> <p align="justify">Konsistensi majalah ini untuk memberikan yang terbaik bagi pembacanya telah terbukti. RSI tidak takut untuk memberikan penilaian secara subjektif dengan didasari vote yang dilakukan. Meskipun tentu banyak pendapat bermunculan dari berbagai pihak. Bagi saya, nama-nama yang tercantum dalam daftar tersebut pantas mendapat predikat tersebut. Masih banyak penyanyi Indonesia yang berpotensi menjadi penyanyi hebat di kemudian hari. Pada saatnya nanti, mereka lah yang akan menggantikan senior-seniornya untuk menjadi yang terbaik. Salam untuk RSI. Tetap menjadi yang terbaik!</p> <p align="justify"> <hr /></p> <p align="justify"><a href="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TSMtbgpQotI/AAAAAAAAAjk/awENOkbEer8/s1600-h/22456_lg%5B2%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 0px 0px 5px 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: right; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="22456_lg" border="0" alt="22456_lg" align="right" src="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TSMte49A20I/AAAAAAAAAjo/ajiNG2oL9pQ/22456_lg_thumb.jpg?imgmax=800" width="166" height="244" /></a>Itulah tulisan saya “yang begitu panjang” yang dimuat di edisi 69 RSI, edisi awal tahun Januari 2011. Saya memberi pemikiran tentang Ariel Peterpan (as A Rockstar) atas karya dan perseteruan kehidupan pribadinya akhir-akhir ini sebagai salah satu peraih 50 Greatest Singers ala RSI. Meskipun beberapa potong kata dipenggal agar komentar lain dapat tertampil proporsional, saya tetap bangga pemikiran saya masih layak dipublikasikan dan itu memicu saya untuk terus berkarya dan membaca majalah ini. Saya belajar bahwa ulisan yang baik adalah tulisan yang berkualitas, tidak sekedar copy paste tanpa sumber (menjiplak), bukan tulisan yang asal dibuat tanpa memahami masalah, dan bukan tulisan yang menghasut sesuatu, tetapi tulisan yang jujur, menginpirasi dan membuka pikiran banyak orang. Kita semua bebas berpendapat asal sesuai etika demokrasi, bermasyarakat, dan kebebasan pers, meski hanya melalui tulisan.</p> <p align="justify">Bagi yang belum tahu, majalah RollingStone sendiri adalah majalah internasional yang lahir di negara AS, pendirinya adalah Jann S. Wenner pada tahun 1967 Berarti sekarang kurang lebih berumr 43 tahun dengan ribuan edisi. Awalnya majalah ini adalah sebuah surat kabar biasa hingga tahun 1972, kemudian berevolusi menjadi sebuah majalah. Gaya penulisan trademark RollingStone sendiri juga mempunyai ciri tersendiri, meskipun sudah berulang kali berubah bentuk (tetapi tidak banyak dengan tipe huruf sama). Perubahan format ukuran dan jenis kertas juga sudah beberapa kali dilakukan. Di Indonesia sendiri, perubahan yang pernah terjadi yaitu perubahan ukuran kertas A3 ke A4 m(lebih mudah dibawa/portable tanpa mengurangi isinya) mulai tahun 2009.</p> <p align="justify">Hingga kini majalah ini telah tersebar di lebih dari sepuluh negara dunia dengan bahasa masing-masing, salah satunya yaitu Indonesia. Edisi internasional sendiri banyak mendapat perhatian di dunia internasional, terutama majalah yang bergerak di bidang informasi musik dunia. Sudah puluhan kali beberapa cover dan isi majalah ini menuai beragam protes karena terlalu vulgar dan jujur dalam menyampaikan informasi. Untuk RSI, semoga tetap memberi informasi terbaik dan ekslusif di bidangnya, sesuai dengan jiwa luhur pers Indonesia. Bravo!</p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><em>Source : </em><a title="http://en.wikipedia.org/wiki/Rolling_Stone" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Rolling_Stone"><em>http://en.wikipedia.org/wiki/Rolling_Stone</em></a></p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-67905522054372213612011-01-03T09:14:00.001+07:002011-01-03T09:17:45.436+07:00Tugas PTE – Simulasi PHP Rangkaian NAND TTL<p><a href="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TSExDsDUlrI/AAAAAAAAAjM/RVD4XiBa5oI/s1600-h/NANDTTL%5B4%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="NANDTTL" border="0" alt="NANDTTL" src="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TSExEm-vOnI/AAAAAAAAAjQ/S34i2ap35Po/NANDTTL_thumb%5B2%5D.jpg?imgmax=800" width="304" height="338" /></a></p> <p> </p> <p>Buka notepad, lalu copy paste kode berikut dengan nama file masing-masing…</p> <p>1. index.php</p> <div style="border-bottom: silver 1px solid; text-align: left; border-left: silver 1px solid; padding-bottom: 4px; line-height: 12pt; background-color: #f4f4f4; margin: 20px 0px 10px; padding-left: 4px; width: 97.5%; padding-right: 4px; font-family: 'Courier New', courier, monospace; direction: ltr; max-height: 200px; font-size: 8pt; overflow: auto; border-top: silver 1px solid; cursor: text; border-right: silver 1px solid; padding-top: 4px" id="codeSnippetWrapper"> <pre style="border-bottom-style: none; text-align: left; padding-bottom: 0px; line-height: 12pt; background-color: #f4f4f4; margin: 0em; border-left-style: none; padding-left: 0px; width: 100%; padding-right: 0px; font-family: 'Courier New', courier, monospace; direction: ltr; border-top-style: none; color: black; border-right-style: none; font-size: 8pt; overflow: visible; padding-top: 0px" id="codeSnippet"><span style="color: #0000ff"><!</span><span style="color: #800000">DOCTYPE</span> <span style="color: #ff0000">html</span> <span style="color: #ff0000">PUBLIC</span> <span style="color: #0000ff">"-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN"</span> <span style="color: #0000ff">"http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd"</span><span style="color: #0000ff">></span><br /><span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">html</span> <span style="color: #ff0000">xmlns</span><span style="color: #0000ff">="http://www.w3.org/1999/xhtml"</span><span style="color: #0000ff">></span><br /><span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">head</span><span style="color: #0000ff">></span><br /><span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">meta</span> <span style="color: #ff0000">http-equiv</span><span style="color: #0000ff">="Content-Type"</span> <span style="color: #ff0000">content</span><span style="color: #0000ff">="text/html; charset=utf-8"</span> <span style="color: #0000ff">/></span><br /><span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">title</span><span style="color: #0000ff">></span>Simulasi Perhitungan Rangkaian NAND TTL<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">title</span><span style="color: #0000ff">></span><br /><span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">head</span><span style="color: #0000ff">></span><br /><br /><span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">body</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">center</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">h3</span><span style="color: #0000ff">></span>Program Simulasi Perhitungan Rangkaian NAND TTL<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">h3</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">img</span> <span style="color: #ff0000">src</span><span style="color: #0000ff">="NANDTTL.jpg"</span> <span style="color: #0000ff">/></span> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">br</span> <span style="color: #0000ff">/><</span><span style="color: #800000">br</span> <span style="color: #0000ff">/><</span><span style="color: #800000">br</span> <span style="color: #0000ff">/><</span><span style="color: #800000">br</span> <span style="color: #0000ff">/></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">form</span> <span style="color: #ff0000">method</span><span style="color: #0000ff">="get"</span> <span style="color: #ff0000">action</span><span style="color: #0000ff">="proses.php"</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">table</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></span>Tegangan Input A (VA)<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="inputA"</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="text"</span> <span style="color: #0000ff">/></span>Volt <br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span> <br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></span>Tegangan Input B (VB)<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="inputB"</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="text"</span> <span style="color: #0000ff">/></span>Volt <br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span> <br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></span>VCC<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="vcc"</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="text"</span> <span style="color: #0000ff">/></span>Volt <br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span> <br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></span>RC (Hambatan C)<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="rc"</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="text"</span> <span style="color: #0000ff">/></span>Ohm <br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span> <br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></span>IC (Arus C)<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="ic"</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="text"</span> <span style="color: #0000ff">/></span>Ampere <br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span> <br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></span>Beta<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="beta"</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="text"</span> <span style="color: #ff0000">required</span><span style="color: #0000ff">="required"</span> <span style="color: #0000ff">/></span> <br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span> <br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span> <span style="color: #ff0000">colspan</span><span style="color: #0000ff">="2"</span> <span style="color: #ff0000">align</span><span style="color: #0000ff">="center"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="submit"</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="submit"</span> <span style="color: #ff0000">value</span><span style="color: #0000ff">="Submit"</span> <span style="color: #0000ff">/></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span> <span style="color: #ff0000">colspan</span><span style="color: #0000ff">="2"</span> <span style="color: #ff0000">align</span><span style="color: #0000ff">="center"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">i</span><span style="color: #0000ff">></span>Oleh : Aditya Rizki Yudiantika (07/252677/TK/33045)<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">i</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span> <span style="color: #ff0000">colspan</span><span style="color: #0000ff">="2"</span> <span style="color: #ff0000">align</span><span style="color: #0000ff">="center"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">i</span><span style="color: #0000ff">></span>Email : buluhijau@gmail.com<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">i</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">table</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">form</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">center</span><span style="color: #0000ff">></span><br /><span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">body</span><span style="color: #0000ff">></span><br /><span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">html</span><span style="color: #0000ff">></span></pre><br /><br /> <br /></div><br /><br /><p>2. proses.php</p><br /><br /><div style="border-bottom: silver 1px solid; text-align: left; border-left: silver 1px solid; padding-bottom: 4px; line-height: 12pt; background-color: #f4f4f4; margin: 20px 0px 10px; padding-left: 4px; width: 97.5%; padding-right: 4px; font-family: 'Courier New', courier, monospace; direction: ltr; max-height: 200px; font-size: 8pt; overflow: auto; border-top: silver 1px solid; cursor: text; border-right: silver 1px solid; padding-top: 4px" id="codeSnippetWrapper"><br /> <pre style="border-bottom-style: none; text-align: left; padding-bottom: 0px; line-height: 12pt; background-color: #f4f4f4; margin: 0em; border-left-style: none; padding-left: 0px; width: 100%; padding-right: 0px; font-family: 'Courier New', courier, monospace; direction: ltr; border-top-style: none; color: black; border-right-style: none; font-size: 8pt; overflow: visible; padding-top: 0px" id="codeSnippet"><html><br /><head><br /><title>Hasil Perhitungan Rangkaian NAND TTL</title><br /></head><br /><body><br /><center><br /><?php<br /> $va = $_GET[<span style="color: #006080">'inputA'</span>];<br /> $vb = $_GET[<span style="color: #006080">'inputB'</span>];<br /> $vcc = $_GET[<span style="color: #006080">'vcc'</span>];<br /> $rc = $_GET[<span style="color: #006080">'rc'</span>];<br /> $ic = $_GET[<span style="color: #006080">'ic'</span>];<br /> $beta = $_GET[<span style="color: #006080">'beta'</span>];<br /> <br /> $ib = $ic/$beta;<br /> $vce = $vcc - $ic * $rc;<br /> <br /> <br /> <br /> <span style="color: #0000ff">if</span> ($va < 0.7 && $vb < 0.7)<br /> {<br /> $hasil = <span style="color: #006080">"HIGH"</span>;<br /> }<br /> <span style="color: #0000ff">if</span> ($va > 0.7 && $vb < 0.7)<br /> {<br /> $hasil = <span style="color: #006080">"HIGH"</span>;<br /> }<br /> <span style="color: #0000ff">if</span> ($va < 0.7 && $vb > 0.7)<br /> {<br /> $hasil = <span style="color: #006080">"HIGH"</span>;<br /> }<br /> <span style="color: #0000ff">if</span> ($va > 0.7 && $vb > 0.7)<br /> {<br /> $hasil = <span style="color: #006080">"LOW"</span>;<br /> }<br /> <br /> <br /> <br /> <span style="color: #0000ff">echo</span> <span style="color: #006080">"<h3>Hasil Perhitungan Rangkaian NAND TTL</h3>"</span>;<br /> <span style="color: #0000ff">echo</span> <span style="color: #006080">"<img src='NANDTTL.jpg' /> <br /><br /><br /><br />"</span>;<br /> <span style="color: #0000ff">echo</span> <span style="color: #006080">"<b>Diketahui sbb :</b><br>"</span>;<br /> <span style="color: #0000ff">echo</span> <span style="color: #006080">"Tegangan input A (VA) : $va volt<br>"</span>;<br /> <span style="color: #0000ff">echo</span> <span style="color: #006080">"Tegangan input B (VB) : $vb volt<br>"</span>;<br /> <span style="color: #0000ff">echo</span> <span style="color: #006080">"Tegangan Vcc : $vcc volt<br>"</span>;<br /> <span style="color: #0000ff">echo</span> <span style="color: #006080">"Rc : $rc ohm<br>"</span>;<br /> <span style="color: #0000ff">echo</span> <span style="color: #006080">"Ic : $rc ohm<br>"</span>;<br /> <span style="color: #0000ff">echo</span> <span style="color: #006080">"Beta : $beta<br><br>"</span>;<br /> <span style="color: #0000ff">echo</span> <span style="color: #006080">"<b>Hasil Perhitungan</b><br>"</span>;<br /> <span style="color: #0000ff">echo</span> <span style="color: #006080">"Nilai arus Ib = Ic / beta = $ic / $beta = $ib Ampere<br>"</span>;<br /> <span style="color: #0000ff">echo</span> <span style="color: #006080">"Nilai tegangan Vce = Vcc - (Ic * Rc) = $vce Volt<br>"</span>;<br /> <br /> <span style="color: #0000ff">if</span> ($vce <= 0) <br /> {<br /> <span style="color: #0000ff">echo</span> <span style="color: #006080">"Transistor saturasi <br>"</span>;<br /> }<br /> <span style="color: #0000ff">else</span><br /> {<br /> <span style="color: #0000ff">echo</span> <span style="color: #006080">"Transistor linier, bukan saklar.<br>"</span>;<br /> }<br /> <br /> <span style="color: #0000ff">echo</span> <span style="color: #006080">"Output yang dihasilkan adalah = <b>$hasil</b><br>"</span>;<br /> <span style="color: #0000ff">echo</span> <span style="color: #006080">"<br><a href='index.php'>>>KEMBALI</a><br>"</span>;<br /> <span style="color: #0000ff">echo</span> <span style="color: #006080">"<br><i>Oleh : Aditya Rizki Yudiantika (07/252677/TK/33045)</i><br>"</span>;<br /> <span style="color: #0000ff">echo</span> <span style="color: #006080">"<i>Email : buluhijau@gmail.com</i><br>"</span>;<br /> <br /><br />?><br /></center><br /></body><br /></html></pre><br /><br /> <br /></div><br /><br /><p> </p><br /><br /><p>3. Jangan lupa letakkan kedua file di atas ke dalam satu folder server PHP</p><br /><br /><p>4. Silakan cari bug sebanyak mungkin, lalu kirimkan diskusikan / email ke developer bersangkutan <img style="border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-top-style: none; border-right-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-smile" alt="Smile" src="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TSExFJLG14I/AAAAAAAAAjU/EucDM3fn-xI/wlEmoticon-smile%5B2%5D.png?imgmax=800" /></p><br /><br /><p>*penulis masih bingung konsep saturasi dan keadaan linier (bukan saklar) <img style="border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-top-style: none; border-right-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-sadsmile" alt="Sad smile" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TSExG86p9yI/AAAAAAAAAjY/aLzPLvptLkc/wlEmoticon-sadsmile%5B2%5D.png?imgmax=800" /></p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-53114134155081436282010-12-24T19:27:00.001+07:002010-12-24T19:27:30.318+07:00My Books Review of 2010<p><strong><font size="3">HOT, FLAT, and CROWDED, karangan Thomas L. Friedman</font></strong></p> <p align="justify"><a href="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TRSReoSgHVI/AAAAAAAAAig/zYZDy8ZdgEM/s1600-h/101627_hot-flat-and-crowded_pbilimag%5B2%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-right-width: 0px; margin: 0px 15px 0px 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: left; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; padding-top: 0px" title="101627_hot,-flat-and-crowded_pbilimage1" border="0" alt="101627_hot,-flat-and-crowded_pbilimage1" align="left" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TRSRfgoKp9I/AAAAAAAAAik/bjBRfA2gk2M/101627_hot-flat-and-crowded_pbilimag.jpg?imgmax=800" width="166" height="244" /></a>Entah mengapa saya selalu ingin membaca buku ini. Pertama kali melihat buku ini yaitu ketika diajak seorang teman jalan-jalan di Gramedia. Tak sengaja saya melihat buku tersebut ada di rak dan kemudian saya dekati untuk mencari isi tahu buku tersebut. Mungkin sedang terbawa mood saat itu yang sedang bergema isu Global Warming. Saya juga sempat tertarik dengan isu tersebut. Terlebih pengarangnya adalah Thomas L. Friedman yang juga penulis buku best seller The World is Flat. Awalnya sedari dulu saya memang menginginkan buku tersebut, tetapi sudah sulit ditemukan di toko-toko buku. Sudah beberapa kali saya di berbagai kesempatan menanyakan ketersediaan buku tersebut. Akhirnya pikiran saya tergerak untuk membeli buku ini beberapa hari kemudian. Kalau tidak salah, buku ini saya beli sekitar bulan Februari 2010.<img style="border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-top-style: none; border-right-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-openmouthedsmile" alt="Open-mouthed smile" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TRSRhJ_whII/AAAAAAAAAio/kNBFNFMaoD8/wlEmoticon-openmouthedsmile%5B2%5D.png?imgmax=800" /></p> <p align="justify">Bukunya cukup tebal, ada sekitar 700an halaman. Pikir saya pembahasan buku tersebut pasti tidak jauh dari yang ditulis di buku Friedman sebelumnya “The World is Flat”. Di buku “HOT, FLAT, and CROWDED” ini, penulis lebih banyak bercerita dan pemaparan berbagai fakta atas isu-isu global warming. Diawali dengan pembahasan definisi HOT, FLAT, baru kemudian CROWDED. Ketiga istilah tersebut mendeskripsikan bahwa keadaan bumi saat ini sedang dalam keadaan panas (global warming), flat (dimana semua orang dapat berkomunikasi dengan orang lain tanpa batas, misal dengan adanya jaringan maya), dan crowded (seiring dengan pertambahan populasi manusia dunia yang semakin meningkat dan padat).</p> <p align="justify">Memang banyak fakta yang ditampilkan secara utuh dalam buku tersebut, sehingga membuat pembaca akan sering mengerutkan dahi, memahami setiap pembahasannya. Mungkin salah satu kekurangan lain buku ini adalah penggunaan kata-kata ilmiah dan  merupakan hasil terjemahan versi asli dalam bahasa Inggris, sehingga terkadang sulit dicerna maksudnya. Buku ini akan menyadarkan kita semua, para penghuni bumi, untuk selalu menjaga bumi agar tetap hijau, sekecil apa pun itu usaha kita. Banyak contoh-contoh kasus yang diangkat dalam buku ini seputar penghematan dan efisiensi energi ramah lingkungan. Ulasannya memang banyak dicontohkan dan mengangkat masalah-masalah yang ada di Amerika. Bisa dimaklumi karena penulis merupakan warga negara tersebut, selain itu Amerika juga dikenal sebagai negara yang mempunyai pengaruh besar di dunia (adidaya). </p> <p align="justify">Setelah membaca buku ini saya belajar banyak hal yang bisa disimpulkan bahwa  kehidupan kita ini ternyata terdiri dari kompleksitas yang tidak disadari bahwa semuanya saling mempengaruhi. Tidak mudah memperbaharui energi yang lama terbarukan untuk memenuhi kehidupan vital saat ini dan masa depan. Dari buku ini juga, saya juga menjadi tertarik untuk melihat film An Inconvenient Truth, sebuah film dokumenter yang disajikan oleh ahli/pakar global warming Amerika, Al Gore. Ia juga seorang mantan wakil presiden Amerika ke-45 dari tahun 1993-2001, dimana ketika itu Bill Clinton sebagai wakilnya. Ia sempat memperoleh penghargaan nobel perdamaian di tahun 2007 atas keaktifannya dalam meneliti Climate Change. Sampai tulisan ini dibuat, saya belum sempat membaca semua isinya, masih ada beberapa halaman akhir yang mungkin nanti akan jadi PR tersendiri buat saya, hehe…<img style="border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-top-style: none; border-right-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-rollingonthefloorlaughing" alt="Rolling on the floor laughing" src="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TRSRhwOXsXI/AAAAAAAAAis/loPd1LB155w/wlEmoticon-rollingonthefloorlaughing%5B2%5D.png?imgmax=800" /></p> <p><strong><font size="3">Pak Beye dan Politiknya, karangan Wisnu Nugroho</font></strong></p> <p align="justify"><a href="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TRSRkK-o-8I/AAAAAAAAAiw/nByCTj3iEhA/s1600-h/pak-beye-dan-politiknya---kompas2.jpg"><img style="background-image: none; border-right-width: 0px; margin: 0px 15px 0px 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: left; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; padding-top: 0px" title="pak beye dan politiknya - kompas" border="0" alt="pak beye dan politiknya - kompas" align="left" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TRSRlZXz8WI/AAAAAAAAAi0/CIR3QdZJBnI/pak-beye-dan-politiknya---kompas_thu.jpg?imgmax=800" width="163" height="244" /></a>Kalau buku yang satu ini saya temui di buku Togamas, yang saat itu kebetulan sedang iseng mencari buku referensi kuliah. Saya tiba-tiba terpikirkan untuk membeli sebuah buku bacaan yang tidak ada hubungannya dengan kuliah saya. Lantas saya mencari-cari buku yang berada di deretan buku-buku rilisan terbaru di beranda terdepan toko tersebut. Entah jackpot atau tidak saya terkesima dengan buku ini. Tampaknya saya sedang haus informasi akan pergulatan politik Indonesia. Sambil memberanikan diri menjadi warga negara Indonesia yang baik dan benar. Hehe…</p> <p align="justify">Buku ini ditulisi oleh seorang wartawan senior Kompas, Wisnu Nugroho, yang mengaku seringkali meliput keseharian Pak Beye, begitu penulis menyebut presiden RI saat ini. Setelah saya cermati, buku ini ternyata berisi kumpulan posting artikel blognya di Kompasiana, beserta foto-foto ekslusif hasil jepretannya yang dikemas dalam  bentuk yang rapi, dipilah-pilah sesuai dengan topiknya. Buku ini merupakan seri kedua dari tetralogi lain yang telah dan sedang dikerjakan penulis. Sesuai judulnya, di edisi ini penulis banyak bercerita tentang politik Pak Beye, dalam hal pemerintahan, kampanye, hingga yang paling unik, yaitu klenik-klenik yang secara sengaja atau tidak sengaja selalu mengandung angka 9, angka favorit Pak Beye. Dari lukisan yang ada di pendopo rumah Pak Beye, tanggal lahir, nomor partai, dan lain-lain.</p> <p align="justify">Gaya penulisan yang santai dan diselingi guyonan dengan jargon andalannya “mengangkat yang tidak penting agar yang penting tetap penting”. Meskipun artikel-artikel yang ditulis singkat, antara dua sampai tiga halaman saja, tetapi foto-foto yang disertakan semakin membuat buku ini tidak membosankan. Tak jarang penulis menyinggung atau mengkritik pemerintah secara halus bin malu-malu dan membuat pembacanya menerka apakah betul atau tidak pendapatnya itu. Saya pikir ini adalah salah satu contoh indahnya kebebasan pers di pemerintahan saat ini dibanding ketika Orde Baru zaman Pak Harto. Saya yakin jika Pak Harto masih berkuasa sampai detik ini, maka buku ini tidak akan pernah diciptakan. Bagi Anda yang ingin mengenal lebih dekat dengan politik Pak Beye, buku ini bisa menjadi sajian yang hangat tanpa harus mengerutkan dahi.<img style="border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-top-style: none; border-right-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-nerdsmile" alt="Nerd smile" src="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TRSRmWrlLMI/AAAAAAAAAi4/01rk-ivjcc0/wlEmoticon-nerdsmile%5B2%5D.png?imgmax=800" /></p> <p><font size="3"><strong>Soe Hok-gie Sekali Lagi…, karangan Rudy Badil, Luki Sutrisno Bekti, Nessy Luntungan, dkk.</strong></font></p> <p align="justify"><a href="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TRSRot22_BI/AAAAAAAAAi8/_KGLwZOrHCs/s1600-h/72997562.jpg"><img style="background-image: none; border-right-width: 0px; margin: 0px 15px 0px 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: left; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; padding-top: 0px" title="7299756" border="0" alt="7299756" align="left" src="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TRSRrQE9cOI/AAAAAAAAAjA/af1nmPsY3KU/7299756_thumb.jpg?imgmax=800" width="195" height="244" /></a>Buku ini saya dapat juga secara tidak sengaja. Gara-gara baca buku “Pak Beye dan Politiknya”, saya jadi ketagihan membaca buku. Ketika itu saya niatnya ingin membeli buku yang sudah direncanakan sebelumnya. Itung-itung sambil menambah referensi, saya putuskan untuk mencari buku bacaan lain. Tidak ada niatan lain kecuali melihat kumpulan buku di papan bertuliskan “Best Seller”. Sempat bingung memilah buku-buku yang ada di bagian itu. Selain bukunya tebal dan harganya murah, saya baca saja komentar pembaca buku di balik buku itu. Tanpa pikir panjang, langsung saya beli buku itu. Kebetulan mood waktu itu adalah tentang politik.</p> <p align="justify">Rasa penasaran saya tentang Soe Hok-gie yang banyak dikagumi orang juga menambah perhatian saya kepada buku itu. “Apa sih yang membuat sosoknya disegani?” Itu yang ada di pikiran saya ketika itu. Buku ini tampaknya terdiri dari beberapa bab yang ditulis oleh orang-orang yang berbeda. Saya mulai paham ketika membaca kata pengantar atau semacam kata pembuka buku tersebut yang disampaikan oleh perwakilan penulis. Buku tersebut diawali dengan tulisan-tulisan tragedi tewasnya Soe Hok-gie dan Idhan Lubis ketika mendaki Gunung Semeru di tahun 1969. Ditulis secara runtut per kejadian oleh teman-temannya Soe Hok-gie yang masih hidup ketika buku ini ditulis, diantaranya Rudy Badil.</p> <p align="justify">Bagian yang kedua lebih menceritakan ke sosok seorang Soe Hok-gie di mata teman-teman kuliahnya pada waktu itu. Termasuk cerita tentang pemikiran-pemikirannya yang cerdas, kehidupan dan keseharian dengan beberapa teman, hingga kisah cintanya. Semua disampaikan oleh saksi-saksi hidup ketika itu. Saya sempat terharu membaca tulisan Kartini, yang sekarang masih menjadi dosen di UI. Beliau banyak bercerita tentang kisah cintanya dengan Soe Hok-gie, bagaimana ia memandang Soe Hok-gie sebagai seorang yang menyenangkan hingga mempengaruhi kehidupan sehari-harinya. Tidak hanya si Ker yang mengagumi, teman-teman yang lain ternyata sangat kagum pada sosok Hok-gie.</p> <p align="justify">Bagian yang ketiga membahas cerita orang-orang yang tidak sempat berkenalan dan bertemu Soe Hok-gie. Tetapi mereka mengagumi sosoknya. Hingga dibuatkan sebuah film berjudul GIE oleh Mira Lesmana, dimana sosok Gie diperankan oleh Nicholas Saputra. Kedua orang tersebut juga ikut menyumbangkan pengalamannya tentang Soe Hok-gie. Bahkan seorang S2 dari Australia, John Maxwell mengambil tokoh Soe Hok-gie sebagai topik disertasinya. Bagian yang keempat menyajikan beberapa tulisan Soe Hok-gie yang sempat diterbitkan dalam berbagai surat kabar atas pandangan-pandangan politiknya dan cerita-cerita pendakian.</p> <p align="justify">Saya banyak mendapat banyak pelajaran dari buku ini. Soe Hok-gie bagi saya adalah seorang pemuda yang idealis, pluralis, berjiwa seni, baik hati, cinta tanah air, dan intelek. Ia seorang yang bisa melindungi dan menyemangati teman-temannya. Cita-citanya yang luhur untuk mewujudkan Indonesia yang makmur dari segala bentuk kecurangan menjadi inspirasi bagi setiap orang yang ingin melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Jika Anda tertarik dengan sepak terjang seorang Soe Hok-gie, buku ini bisa menjadi inspirasi terbaik bagi kita yang masih muda.<img style="border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-top-style: none; border-right-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-berightback" alt="Be right back" src="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TRSRr-w05AI/AAAAAAAAAjE/cEkyifMoeRU/wlEmoticon-berightback%5B2%5D.png?imgmax=800" /></p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-58722297090949743572010-12-04T22:17:00.001+07:002010-12-05T20:02:05.366+07:00Membuat Form HTML Sederhana<p>Sebuah form diibaratkan sebagai sebuah formulir layaknya kita mengisi formulir di sebuah kertas. Di dalamnya pasti memuat dua bagian, bagian pertanyaan dan bagian jawaban. Bagian jawaban juga terbagi atas beberapa bentuk misalnya dengan menulis teks atau kita tinggal memilih (centang) jawaban yang sudah tersedia. Form dalam sebuah HTML juga demikian, terdiri dari bentuk jawaban yang berbeda-beda, atau biasa disebut dengan elemen. Elemen-elemen form dalam HTML misalnya berupa <font face="Courier New">button, checkbox, option, select, text</font>, dan <font face="Courier New">textarea</font>.</p> <p>Berikut ini merupakan contoh penulisan syntax HTML tanpa menggunakan CSS. CSS merupakan sekumpulan set elemen-elemen yang digunakan untuk memperindah desain suatu layout HTML. Penggunaan CSS akan dijelaskan pada tutorial selanjutnya.</p> <div style="border-bottom: silver 1px solid; text-align: left; border-left: silver 1px solid; padding-bottom: 4px; line-height: 12pt; background-color: #f4f4f4; margin: 20px 0px 10px; padding-left: 4px; width: 97.5%; padding-right: 4px; font-family: 'Courier New', courier, monospace; direction: ltr; height: 262px; max-height: 200px; font-size: 8pt; overflow: auto; border-top: silver 1px solid; cursor: text; border-right: silver 1px solid; padding-top: 4px" id="codeSnippetWrapper"> <pre style="border-bottom-style: none; text-align: left; padding-bottom: 0px; line-height: 12pt; background-color: #f4f4f4; margin: 0em; border-left-style: none; padding-left: 0px; width: 92.66%; padding-right: 0px; font-family: 'Courier New', courier, monospace; direction: ltr; border-top-style: none; height: 1053px; color: black; border-right-style: none; font-size: 8pt; overflow: visible; padding-top: 0px" id="codeSnippet"><span style="color: #0000ff"><!</span><span style="color: #800000">DOCTYPE</span> <span style="color: #ff0000">html</span> <span style="color: #ff0000">PUBLIC</span> <span style="color: #0000ff">"-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN"</span> <span style="color: #0000ff">"http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd"</span><span style="color: #0000ff">></span><br /><span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">html</span> <span style="color: #ff0000">xmlns</span><span style="color: #0000ff">="http://www.w3.org/1999/xhtml"</span><span style="color: #0000ff">></span><br /><span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">head</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">meta</span> <span style="color: #ff0000">http-equiv</span><span style="color: #0000ff">="Content-Type"</span> <span style="color: #ff0000">content</span><span style="color: #0000ff">="text/html; charset=utf-8"</span> <span style="color: #0000ff">/></span><br /> <br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">title</span><span style="color: #0000ff">></span>Beautiful CSS-HTML Form<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">title</span><span style="color: #0000ff">></span><br /><span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">head</span><span style="color: #0000ff">></span><br /><br /><span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">body</span><span style="color: #0000ff">></span><br /><span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">font</span> <span style="color: #ff0000">size</span><span style="color: #0000ff">="+2"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></span>Form Registrasi Sederhana (Dengan Berbagai Contoh Input)<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">font</span><span style="color: #0000ff">></span><br /><span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">br</span> <span style="color: #0000ff">/><</span><span style="color: #800000">br</span> <span style="color: #0000ff">/></span><br /><br /><span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">form</span> <span style="color: #ff0000">action</span><span style="color: #0000ff">="proses.php"</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">table</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span> <span style="color: #ff0000">id</span><span style="color: #0000ff">="indeks"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">label</span> <span style="color: #ff0000">for</span><span style="color: #0000ff">="nama"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></span>Nama<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">label</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="text"</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="nama"</span> <span style="color: #0000ff">/></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span> <span style="color: #ff0000">id</span><span style="color: #0000ff">="indeks"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">label</span> <span style="color: #ff0000">for</span><span style="color: #0000ff">="tgllahir"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></span>Tanggal Lahir <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">label</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="text"</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="tgllahir"</span> <span style="color: #0000ff">/></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span> <span style="color: #ff0000">id</span><span style="color: #0000ff">="indeks"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">label</span> <span style="color: #ff0000">for</span><span style="color: #0000ff">="alamat"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></span>Alamat<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></span> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">label</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="text"</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="alamat"</span> <span style="color: #0000ff">/></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span> <span style="color: #ff0000">id</span><span style="color: #0000ff">="indeks"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">label</span> <span style="color: #ff0000">for</span><span style="color: #0000ff">="email"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></span>Email<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></span> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">label</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="text"</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="email"</span> <span style="color: #0000ff">/></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span> <span style="color: #ff0000">id</span><span style="color: #0000ff">="indeks"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">label</span> <span style="color: #ff0000">for</span><span style="color: #0000ff">="password"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></span>Password <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">label</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="password"</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="pin"</span> <span style="color: #ff0000">maxlength</span><span style="color: #0000ff">="20"</span> <span style="color: #ff0000">size</span><span style="color: #0000ff">="20"</span><span style="color: #0000ff">/></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span> <span style="color: #ff0000">id</span><span style="color: #0000ff">="indeks"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">label</span> <span style="color: #ff0000">for</span><span style="color: #0000ff">="kelamin"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></span>Jenis Kelamin<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">label</span><span style="color: #0000ff">></span> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="radio"</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="kelamin"</span> <span style="color: #ff0000">value</span><span style="color: #0000ff">="Laki-Laki"</span><span style="color: #0000ff">/><</span><span style="color: #800000">label</span> <span style="color: #ff0000">for</span><span style="color: #0000ff">="Laki-Laki"</span><span style="color: #0000ff">></span>Laki-Laki<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">label</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="radio"</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="kelamin"</span> <span style="color: #ff0000">value</span><span style="color: #0000ff">="Perempuan"</span> <span style="color: #0000ff">/><</span><span style="color: #800000">label</span> <span style="color: #ff0000">for</span><span style="color: #0000ff">="Perempuan"</span><span style="color: #0000ff">></span>Perempuan<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">label</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span> <span style="color: #ff0000">id</span><span style="color: #0000ff">="indeks"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">label</span> <span style="color: #ff0000">for</span><span style="color: #0000ff">="minat"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></span>Minat <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">label</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="checkbox"</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="minat"</span> <span style="color: #0000ff">/><</span><span style="color: #800000">label</span> <span style="color: #ff0000">for</span><span style="color: #0000ff">="politik"</span><span style="color: #0000ff">></span>Politik<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">label</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">br</span> <span style="color: #0000ff">/></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="checkbox"</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="minat"</span> <span style="color: #0000ff">/><</span><span style="color: #800000">label</span> <span style="color: #ff0000">for</span><span style="color: #0000ff">="hiburan"</span><span style="color: #0000ff">></span>Hiburan<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">label</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">br</span> <span style="color: #0000ff">/></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="checkbox"</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="minat"</span> <span style="color: #0000ff">/><</span><span style="color: #800000">label</span> <span style="color: #ff0000">for</span><span style="color: #0000ff">="sejarah"</span><span style="color: #0000ff">></span>Sejarah<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">label</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">br</span> <span style="color: #0000ff">/></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="checkbox"</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="minat"</span> <span style="color: #0000ff">/><</span><span style="color: #800000">label</span> <span style="color: #ff0000">for</span><span style="color: #0000ff">="olahraga"</span><span style="color: #0000ff">></span>Olahraga<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">label</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">br</span> <span style="color: #0000ff">/></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="checkbox"</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="minat"</span> <span style="color: #0000ff">/><</span><span style="color: #800000">label</span> <span style="color: #ff0000">for</span><span style="color: #0000ff">="teknologi"</span><span style="color: #0000ff">></span>Teknologi<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">label</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span> <span style="color: #ff0000">id</span><span style="color: #0000ff">="indeks"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">label</span> <span style="color: #ff0000">for</span><span style="color: #0000ff">="pendidikan"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></span>Pendidikan Terakhir <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">label</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">select</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="pendidikan"</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">option</span><span style="color: #0000ff">></span>SD<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">option</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">option</span><span style="color: #0000ff">></span>SMP<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">option</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">option</span><span style="color: #0000ff">></span>SMA<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">option</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">option</span><span style="color: #0000ff">></span>S1<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">option</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">option</span><span style="color: #0000ff">></span>S2<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">option</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">option</span><span style="color: #0000ff">></span>S3<span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">option</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">select</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span> <br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span> <span style="color: #ff0000">id</span><span style="color: #0000ff">="indeks"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">label</span> <span style="color: #ff0000">for</span><span style="color: #0000ff">="file"</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></span>Upload Foto <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">b</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">label</span><span style="color: #0000ff">></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"><</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">><</span><span style="color: #800000">input</span> <span style="color: #ff0000">type</span><span style="color: #0000ff">="file"</span> <span style="color: #ff0000">name</span><span style="color: #0000ff">="picture"</span> <span style="color: #ff0000">id</span><span style="color: #0000ff">="picture"</span> <span style="color: #ff0000">accept</span><span style="color: #0000ff">="image/jpeg, image/gif"</span><span style="color: #0000ff">/></</span><span style="color: #800000">td</span><span style="color: #0000ff">></span><br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">tr</span><span style="color: #0000ff">></span> <br /> <span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">table</span><span style="color: #0000ff">></span> <br /> <br /><span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">form</span><span style="color: #0000ff">></span><br /><span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">body</span><span style="color: #0000ff">></span><br /><span style="color: #0000ff"></</span><span style="color: #800000">html</span><span style="color: #0000ff">></span><br /></pre><br /><br /> <br /></div><br /><br /><p>Hasil yang diperoleh tampak sebagai berikut :<a href="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TPpfXrf4PBI/AAAAAAAAAiQ/nwnBGhApxo8/s1600-h/image%5B7%5D.png"><img style="background-image: none; border-right-width: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; padding-top: 0px" title="image" border="0" alt="image" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TPpfcaZ6CKI/AAAAAAAAAiY/VtHdH95iomY/image_thumb%5B10%5D.png?imgmax=800" width="620" height="322" /></a></p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-34842963510660315122010-12-03T21:55:00.001+07:002010-12-03T21:55:24.242+07:00Tutorial Memulai MySQL via XAMPP (Windows)<p align="justify">XAMPP merupakan sebuah paket program yang di dalamnya memuat web server Apache dan MySQL sekaligus. Melalui program ini kita tidak perlu lagi melakukan instalasi web server Apache dan MySQL secara terpisah. Pada tutorial kali ini, saya akan sedikit menjelaskan tentang bagaimana memulai atau membuka MySQL melalui XAMPP. Pada dasarnya MySQL yang ditawarkan XAMPP mempunyai dua mode yaitu mode GUI dan mode console. </p> <p align="justify">Untuk memulai bekerja dengan database MySQL pada XAMPP, terlebih dahulu kita mendownload versi XAMPP terbaru di situs <a href="http://www.xampp.org">www.xampp.org</a> yang bisa diperoleh secara free (gratis) karena bersifat open source. Silakan download versi installer (.exe) untuk sistem operasi Windows. Kemudian install seperti biasa dengan mengikuti langkah-langkah yang ada. Mode GUI MySQL (disebut juga sebagai phpMyAdmin) dapat kita akses melalui langkah sebagai berikut :</p> <p align="justify"><font color="#c0504d">1. Aktifkan service Apache dan MySQL terlebih dahulu</font></p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><a href="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TPj_-6k_-nI/AAAAAAAAAhQ/yZbX3j6iRVY/s1600-h/1xampp%5B4%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="1xampp" border="0" alt="1xampp" src="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TPkACXwlRcI/AAAAAAAAAhU/SpHJoj1mOGc/1xampp_thumb%5B2%5D.png?imgmax=800" width="304" height="256" /></a></p> <p align="justify"><font color="#c0504d">2. Buka web browser, kemudian ketik localhost, lalu klik phpMyAdmin di sebelah kiri bawah</font></p> <p align="justify"><a href="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TPkAMDD0x5I/AAAAAAAAAhY/lMnWj0TEfv8/s1600-h/2xampp%5B4%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="2xampp" border="0" alt="2xampp" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TPkEdW3HRzI/AAAAAAAAAhg/74HJzw6n7lY/2xampp_thumb%5B2%5D.png?imgmax=800" width="604" height="342" /></a></p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><font color="#c0504d">3. Kemudian muncul halaman login jika sbelumnya Anda telah mengeset password, username default adalah <strong>root</strong>, password sesuai keinginan Anda. Password dapat dimodifikasi di alamat </font><a title="http://localhost/security/" href="http://localhost/security/"><font color="#c0504d">http://localhost/security/</font></a><a href="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TPkEgub5gMI/AAAAAAAAAhk/0e9c-Ax-IIQ/s1600-h/3xampp%5B4%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="3xampp" border="0" alt="3xampp" src="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TPkEkDVpguI/AAAAAAAAAho/u1KfBZNtHBQ/3xampp_thumb%5B2%5D.png?imgmax=800" width="604" height="342" /></a></p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><font color="#c0504d">4</font><font color="#c0504d">. Halaman awal phpMyAdmin tampil sebagai berikut, di dalamnya terdapat beberapa parameter untuk membuat database MySQL secara GUI dengan memanfaatkan form-form yang ada.</font></p> <p align="justify"><a href="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TPkEpJJVzPI/AAAAAAAAAhs/38CgCESCdZ8/s1600-h/4xampp%5B4%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="4xampp" border="0" alt="4xampp" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TPkEsCmHqLI/AAAAAAAAAhw/1pFO6opPZ1E/4xampp_thumb%5B2%5D.png?imgmax=800" width="604" height="342" /></a></p> <p align="justify"></p> <p align="justify"></p> <p align="justify"></p> <p align="justify"></p> <p align="justify">Selain melalui mode GUI, MySQL pada XAMPP juga dapat dijalankan pada mode console, langkah-langkahnya yaitu sbb :</p> <p align="justify"><font color="#c0504d">1. Aktifkan service Apache dan MySQL terlebih dahulu</font></p> <p align="justify"><a href="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TPkEtvlFAaI/AAAAAAAAAh0/jmmCLGmPxOs/s1600-h/1xampp%5B10%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="1xampp" border="0" alt="1xampp" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TPkEv_Vg6cI/AAAAAAAAAh4/jVe6eUyqu7s/1xampp_thumb%5B5%5D.png?imgmax=800" width="304" height="256" /></a></p> <p><font color="#c0504d">2. Masuk ke Command Prompt Windows, kemudian arahkan path ke folder xampp tempat kita melakukan instalasi, misalnya folder xampp sebelumnya ada di drive C, maka perintah yang dituliskan dapat ditulis seperti pada ilustrasi berikut :</font></p> <p><a href="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TPkExqNJtQI/AAAAAAAAAh8/tUiKS6FvLpE/s1600-h/5xampp%5B3%5D.png"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="5xampp" border="0" alt="5xampp" src="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TPkE1Cx1SJI/AAAAAAAAAiA/fdCAQdQriwA/5xampp_thumb%5B1%5D.png?imgmax=800" width="504" height="258" /></a></p> <p>Tampak bahwa kita sudah bisa masuk ke mode console mysql. <img style="border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-top-style: none; border-right-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-winkingsmile" alt="Winking smile" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TPkE2OOk9nI/AAAAAAAAAiE/RT1nzOucVuI/wlEmoticon-winkingsmile%5B2%5D.png?imgmax=800" /></p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-72281111194558621722010-12-03T21:08:00.001+07:002010-12-03T21:11:21.103+07:00Ketika Aku Jadi Relawan<p align="justify">Tampaknya Indonesia di penghujung tahun 2010 banyak mengalami duka cita. Bencana dan musibah dari Sang Maha Pencipta telah memakan banyak korban, baik yang berupa nyawa dan harta benda. Mungkin ini adalah teguranNya atas segala kecerobohan umat manusia di bumi. Akan tetapi, kita selayaknya harus tetap bersyukur atas nikmat yang selalu dilimpahkan kepada kita sekalian, yang masih sehat dan dengan pikiran tajam masih dapat menyongsong masa depan. Kekuatan dan tekad untuk selalu berbuat baik kepada setiap orang senantiasa harus selalu kita tanamkan dalam pikiran kita.</p> <p align="justify">Beberapa hari yang lalu, salah satu musibah yang paling dekat dengan keberadaan saya yaitu bencana erupsi Gunung Merapi. Kebetulan saya kuliah di Yogyakarta, sehingga secara tidak langsung terkena dampak dari musibah tersebut. Dari banyaknya pengungsi yang tersebar dimana-mana, kebutuhan akan bantuan dan relawan yang masih kurang, serta keadaan daerah Yogyakarta dan sekitarnya yang tak kunjung kondusif selama beberapa pekan karena tebaran abu vulkanis. Hal ini juga mempengaruhi sistem perekonomian dan kehidupan masyarakat Yogyakarta pada khususnya. Banyak toko-toko yang tutup, sekolah dan kampus diliburkan, serta banyak warga yang ikut mengungsi ke luar kota Yogyakarta.</p> <p align="justify">Terlintas dalam benak saya untuk ikut menjadi relawan. Meskipun di hari-hari awal pasca bencana saya terpaksa pulang ke kampung halaman, tetapi pada akhirnya saya diajak oleh teman saya untuk ikut menjadi relawan. Pikir saya itu adalah ide yang sangat mulia, tetapi berhubung sebentar lagi kuliah tatap muka akan segera berlangsung normal, maka saya berjanji untuk ikut selama beberapa hari saja. Mungkin saya merasa sudah saatnya mencari pengalaman baru di dunia luar, setelah beberapa hari melakukan kegiatan yang begitu monoton. Keesokan harinya lantas kami (saya dan seorang teman) bergegas menuju ke barak pengungsian yang jaraknya sekitar 15 km dari puncak Merapi.</p> <p align="justify">Tak masalah bagi saya untuk menempuh perjalanan sekitar 20 menit dengan sepeda motor, berhubung ketika itu semangat masih membara dengan segala niat positif. Sesampainya di sana sekilas nampak sepi dari orang-orang, karena memang hari itu masih terlalu pagi untuk beraktivitas. Ternyata setelah mendapat kabar, bahwa sebagian pengungsi yang ada di sana sedang menuju ke pemukiman mereka untuk bersih-bersih rumah atau bekerja. Ini bisa dimaklumi karena mereka juga harus bisa bertahan hidup dengan menyiapkan segala sesuatunya sebelum keadaan membaik, sehingga tidak bergantung pada bantuan di pengungsian.</p> <p align="justify">Kebetulan kami ditempatkan di pos informasi yang mengurus dan mengelola kebutuhan informasi, dari pendataan pengungsi, pendataan logistik, pendataan dan koordinasi relawan, serta mengurus berbagai administrasi lainnya. Hari semakin siang, tak banyak memang relawan yang berada di sana di banding jumlah pengungsi yang ada. Jika diperkirakan, jumlah relawan yang aktif ketika itu mungkin sekitar 50 orang lebih yang tersebar di berbagai pos seperti pos informasi, logistik, dapur umum, acara, keamanan, dan kesehatan. Sedangkan jumlah pengungsi keseluruhan yang harus dilayani sekitar 1000 orang. Pos yang paling sibuk mungkin ada di pos informasi dan logistik, karena di sana segala kebutuhan pengungsi diatur sebagaimana mestinya.</p> <p align="justify">Di hari pertama masuk di jajaran relawan, banyak yang masih belum akrab, tetapi di hari kedua kami tampaknya sudah semakin solid. Ini semua berkat koordinasi dan evaluasi kerja yang kami lakukan setiap malam, untuk mengoreksi dan melaporkan segala jenis keluhan yang berhubungan dengan pengelolaan barak tersebut secara keseluruhan. Semuanya dibutuhkan usaha, tenaga, dan pikiran yang tidak mudah. Saya bisa merasakan sendiri bagaimana seorang relawan yang tanpa pamrih rela dan bersedia setiap waktu, tak kenal lelah, terjun bersama para pengungsi, berbagi hati bersama mereka, sungguh pengalaman yang luar biasa.</p> <p align="justify">Kepekaan kita terhadap orang lain bisa diukur di sana. Kita harus selalu ikhlas dalam mengorbankan setiap jerih payah kita. Kita juga harus bisa introspeksi diri ketika suatu saat kita merasakan menjadi bagian dari mereka. Bisa dibayangkan bagaimana nasib saudara kita yang rumahnya hancur karena sapuan awan panas beberapa waktu lalu. Apa yang harus mereka perbuat? Tentu sebagai manusia mereka tidak selamanya bergantung kepada relawan, mereka butuh yang namanya masa depan bagi diri mereka, keluarga mereka, dan anak-anak mereka. Yang ada dalam pikirannya hanyalah “Tuhan, cukupkanlah cobaan ini, kembalikan kami ke kehidupan kami selayaknya hari-hari yang lalu”.</p> <p align="justify">Pengalaman selama kurang lebih dua hari yang saya ikuti dari pagi hari hingga larut malam sungguh banyak membawa pelajaran untuk saya sendiri. Saya banyak belajar bagaimana menjadi relawan yang baik, bagaimana melakukan pekerjaan tanpa pamrih, serta bagaimana rasanya hidup di antara banyak pengungsi dengan segala sesuatu yang seadanya. Bagi saya relawan sejati adalah relawan yang tidak satu pun terpintas dalam pikirannya untuk mendapat apresiasi dari orang lain, tetapi mereka yang selalu semangat dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Selamat bertugas untuk kawan-kawan relawan di sana, maaf saya hanya bisa membantu selama dua hari itu saja. Tetap semangat dan jaga kondisi…</p> <p><b><i></i></b></p> <p><b><i>Quote of the day: </i></b> <br />The most remarkable thing about my mother is that for thirty years she served the family nothing but leftovers. The original meal has never been found. - Calvin Trillin</p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-5985933761678669232010-12-01T16:56:00.001+07:002010-12-01T16:59:38.680+07:00Hacking dan Kejahatan di Dunia Maya (CyberCrime)<p align="justify"><b><font size="3">Pendahuluan</font></b></p> <p align="justify"><a href="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TPYbtTDoGYI/AAAAAAAAAhI/eYXZSsw4bkg/s1600-h/cybercrime-52765%5B7%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 0px 0px 0px 20px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: right; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="cybercrime-52765" border="0" alt="cybercrime-52765" align="right" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TPYbzLfO9oI/AAAAAAAAAhM/gNRXtq3zXeU/cybercrime-52765_thumb%5B11%5D.jpg?imgmax=800" width="244" height="231" /></a>Penggunaan teknologi komputer internet dewasa ini dapat dinilai dari dua sudut pandang yang berbeda. Satu keuntungan dari suatu sistem komputer yaitu kemudahan menganalisis, kemudahan mengirimkan, dan berbagai pakai <i>(sharing)</i> informasi digital dengan banyak user. Namun, pada saat yang bersamaan, kemampuan ini juga menciptakan peluang-peluang baru untuk melakukan berbagai tindakan yang berlawanan dengan hukum yang berlaku.</p> <p align="justify">Berbagai piranti, baik yang berupa perangkat keras<i> (hardware)</i>, maupun perangkat lunak <i>(software)</i> yang semakin canggih dimanfaatkan orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan di dunia maya. Banyak korban kejahatan digital yang banyak mengeluh karena begitu mudahnya kasus kejahatan digital dilakukan, tetapi seringkali kesulitan dalam melakukan investigasi para pelaku kejahatan tersebut.</p> <p align="justify">Pemerintah dan berbagai pakar teknologi informasi sudah seringkali mengingatkan pengguna internet untuk tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak yang masih belum percaya dan belum banyak tahu bagaimana kejahatan tersebut dilakukan, sehingga kesadaran untuk menjaga informasi digital yang sifatnya pribadi dan rahasia masih kurang. </p> <p align="justify"><b><font size="3">Definisi CyberCrime</font></b></p> <p align="justify">Kejahatan Dunia Maya <i>(CyberCrime)</i> merupakan bentuk kejahatan yang dalam operasinya tidak dilakukan secara terbuka, tetapi secara tersembunyi dengan menggunakan berbagai piranti pendukung. Tavani (2000) memberikan definisi <i>cybercrime</i> sebagai kejahatan dimana tindakan kriminal hanya bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi <i>cyber</i> dan terjadi di dunia <i>cyber</i>.<b></b></p> <p align="justify"><i>Cybercrime</i> dapat dibedakan atas tiga kategori yaitu <i>cyberpiracy</i>, <i>cybertrespass</i>, dan <i>c</i><i>y</i><i>bervandalism</i>. <i>Cyberpiracy</i> berhubungan dengan penggunaan teknologi komputer untuk mencetak ulang software atau informasi, serta mendistribusikan informasi atau software tersebut melalui jaringan komputer. <i>Cybertrespass</i> berhubungan dengan penggunaan teknologi komputer untuk meningkatkan akses pada sistem komputer sebuah organisasi atau individu, maupun suatu web site yang di-<i>protect</i> dengan password. <i>Cybervandalism</i> berhubungan dengan penggunaan teknologi komputer untuk membuat program yang mengganggu proses transmisi informasi elektronik, bahkan yang bersifat menghancurkan data di komputer.</p> <p align="justify"><b><font size="3">Hacking dan Cracking</font></b></p> <p align="justify">Dalam kenyataannya, kejahatan komputer biasanya diasosasikan dengan hacker. Hacker juga menimbulkan arti yang negatif bagi sebagian orang. Himanen (2001) menyatakan bahwa hacker adalah seseorang yang senang melakukan programming dan percaya bahwa berbagi informasi adalah hal yang sangat berharga. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri, karena tidak mungkin seorang hacker professional bekerja tanpa mengumpulkan celah informasi yang berguna untuk melakukan serangan.</p> <p align="justify">Kamus teknologi informasi sendiri mengartikan hacker sebagai orang yang piawai dalam mengatasi gangguan suatu jaringan komputer, sehingga dipandang sebagai hal yang positif. Kemudian muncul istilah baru yang disebut sebagai cracker. Cracker adalah musuh dari seorang hacker, dimana ia adalah pelaku yang merusak sistem keamanan komputer dan jaringannya. Cracker biasanya melakukan pencurian dan tindakan anarkis ketika mereka memperoleh hak akses secara ilegal.</p> <p align="justify">Parker (1998) percaya bahwa ciri <i>hacker </i>komputer biasanya menunjukkan sifat-sifat berikut terlampau lekas dewasa, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan keras hati. Sementara banyak orang yang beranggapan bahwa hacker adalah orang yang sangat pintar dan muda. Parker juga menyatakan bahwa kita harus berhati-hati membedakan antara <i>hacker </i>sebagai tindakan kriminal yang tidak profesional dengan <i>hacker </i>sebagai tindakan kriminal yang professional. Parker menunjukkan bahwa ciri tetap dari <i>hacker </i>(tidak seperti kejahatan profesional) adalah tidak dimotivasi oleh materi.</p> <p align="justify">Hacker dalam melakukan operasinya selalu menggunakan berbagai macam piranti <i>(tool</i><i>s</i><i>)</i> yang banyak tersedia di internet. Piranti yang digunakan biasanya tidak hanya satu jenis, tetapi beberapa jenis yang digabungkan menjadi sebuah alat perusak. Piranti tersebut kemudian dijalankan untuk menyerang sistem komputer. Seorang hacker berpengalaman lebih suka membuat script atau program sendiri untuk melakukan hacking.</p> <p align="justify">Beberapa target penyerangan yang seringkali dimanfaatkan oleh seorang hacker meliputi database kartu kredit, database account bank, database informasi pelanggan, pembelian barang dengan kartu kredit palsu atau kartu kredit orang lain yang bukan merupakan hak kita <i>(carding)</i>, serta pengacauan sistem informasi (misalnya defacing situs web). Sedangkan bentuk pencurian informasi yang digunakan dapat melalui Internet <i>Relay Chat (IRC)</i>, <i>Voice over IP (VoIP),</i> <i>ICQ</i>, <i>Forum Online</i>, dan <i>Encryption</i>.</p> <p align="justify"><b></b></p> <p align="justify"><b><font size="3">Tahapan Aktivitas Hacking</font></b></p> <p align="justify">Di dalam modul <i>Certified Ethical Hacking</i> dijelaskan secara rinci mengenai tahapan-tahapan aktivitas hacking dan kejahatan digital secara umum yaitu dimulai dari <i>Reconnaissance</i>, <i>Scanning</i>, <i>Gaining Access</i>, <i>Maintaining Access</i>, kemudian <i>Covering Tracks</i>.</p> <p align="justify"><i>Reconnaissance</i> merupakan tahap mengumpulkan data dimana hacker akan mengumpulkan semua data sebanyak-banyaknya mengenai profil target yang bersangkutan. <i>Reconnaissance</i> dibedakan menjadi dua bentuk yaitu <i>Active</i> dan <i>Passive</i>. <i>Passive Reconnaissance</i> merupakan Reconnaissance yang dilakukan tanpa berhubungan secara langsung dengan korban, misalnya pencarian informasi melalu media informasi atau search engine. Sedangkan <i>Active Reconnaissance</i> merupakan <i>Reconnaissance</i> yang dilakukan secara aktif, dimana hacker melakukan aktivitas terhadap korban untuk mendapatkan akses ilegal, misalnya dengan mengirimkan paket injeksi atau <i>fake login</i>.</p> <p align="justify"><i>Scanning</i> merupakan tanda dari dimulainya sebuah serangan hacker <i>(pre-attack)</i>. Melalui scanning ini, hacker akan mencari berbagai kemungkinan yang dapat digunakan untuk mengambil alih komputer korban. Berbagai piranti biasanya digunakan oleh hacker untuk membantu proses pencarian informasi. Melalui informasi yang diperoleh, hacker dapat mencari jalan masuk untuk menguasai komputer korban.</p> <p align="justify"><i>Gaining Access</i> merupakan tahap penerobosan (penetration) setelah hacker berhasil mengetahui kelemahan yang ada pada komputer atau sistem korban melalui tahapan scanning. Pada tahap ini seorang hacker telah dapat menguasai hak akses korban, sehingga ia mampu melakukan aktivitas yang dikehendaki tanpa harus memperoleh hak akses secara legal.</p> <p align="justify"><i>Maintaining Access</i> merupakan tahap dimana seorang hacker yang telah berhasil masuk menguasai sistem korban, maka ia akan berusaha mempertahankan kekuasannya dengan berbagai cara seperti dengan menanamkan backdoor, rootkit, trojan, dll. Seorang hacker bahkan bisa memperbaiki beberapa kelemahan yang ada pada komputer korban agar hacker lain tidak bisa memanfaatkannya untuk mengambil alih komputer yang sama.</p> <p align="justify"><i>Covering Tracks</i> merupakan tahapan dimana seorang hacker berusaha menyembunyikan informasi atau history atas aktivitas yang pernah dilakukan dengan berbagai cara. Biasanya hacker akan berusaha menutup jejaknya dengan menghapus log file serta menutup semua jejak yang mungkin ditinggalkan. Tidak mengherankan apabila seorang hacker membuat file atau direktori dalam komputer korban, mereka seringkali membuatnya dalam mode tersembunyi <i>(hidden).</i></p> <p align="justify"><b><font size="3">Kesimpulan</font></b></p> <p align="justify">Semakin kompleksnya suatu sistem komputer dan sistem informasi menuntut para pengguna komputer untuk terus meningkatkan sistem keamanannya. Hal ini untuk menghindari berbagai macam kejahatan dunia maya, baik yang dilakukan secara aktif maupun pasif. Di lain sisi, berbagai penyerangan di dunia maya sudah banyak dan beragam jenisnya, sehingga diperlukan pengetahuan tentang jenis-jenis serangan dan pencegahannya bagi para pengguna internet.</p> <p align="justify">Keamanan yang dimaksud tentu saja tidak hanya berasal dari infrastruktur sistem komputer yang dibangun, akan tetapi juga dari sisi pengguna. Kerahasiaan atas berbagai macam hak akses yang bersifat pribadi hendaknya harus dijaga dengan penuh tanggung jawab. Sikap ceroboh dan hati-hati dalam melakukan aktivitas yang berhubungan dengan keanggotaan dan informasi profil pengguna juga perlu diperhatikan sebagai antisipasi atas pencurian informasi yang tidak disadari oleh korban.</p> <p align="justify"><b><font size="3">Referensi</font></b></p> <p align="justify">[1] Sevtiana S.T., Agus.(2009). <i>Etika Komputer dan Cyber Crime</i>. STMIK CIC.</p> <p align="justify">[2] S’to.(2009).<i>CEH (Certified Ethical Hacking) 100 % Ilegal</i>. Jasakom.</p> <p align="justify">[3] <cite>http://fajri.freebsd.or.id/publication/cybercrime.ppt</cite><cite>, diakses pukul 10.00</cite><cite> WIB, 29 November 2010.</cite></p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-78227875410851188092010-11-15T10:48:00.001+07:002010-11-15T10:48:50.941+07:00Argomulyo, Semoga Tabah dan Tetap Jaya Kelak<p align="justify">Saya benar-benar tidak bisa membayangkan dan menyangka bahwa sebagian dusun di Desa Argomulyo baru-baru ini menjadi sasaran amukan awan panas “wedhus gembel” yang dimuntahkan Gunung Merapi. Desa yang beberapa bulan yang lalu pernah saya dan teman-teman singgahi sebagai lokasi KKN (Kuliah Kerja Nyata) kini menjadi korban. Dusun-dusun yang terkena dampak langsung bencana tersebut diantaranya yaitu Dusun Bronggang, Dusun Plumbon, dan Dusun Gadingan. Saya masih ingat betul, dusun-dusun tersebut memang berada di pinggir bantaran Kali Gendol, sungai yang berhulu di Gunung Merapi. </p> <p align="justify"><a href="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TOCsUi6z8iI/AAAAAAAAAgo/60IQsv3ecv4/s1600-h/DSC02546%5B3%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-top: 0px; margin-right: auto; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="" border="0" alt="" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TOCsWjZH78I/AAAAAAAAAgs/xSY18uk3RSI/DSC02546_thumb%5B1%5D.jpg?imgmax=800" width="404" height="304" /></a></p> <p align="justify">Kali Gendol merupakan salah satu sungai yang biasa digunakan untuk melewatkan lahar dingin yang berasal dari Gunung Merapi. Jika musim kemarau, sungai tersebut mengering dan dijadikan sebagai sumber penghasilan masyarakat di sekitarnya. Sungai tersebut seringkali dijadikan sebagai ladang untuk mencari pasir dan batu. Sebagian besar masyarakat di Argomulyo banyak yang bermata pencaharian sebagai penambang pasir. Banyak sekali truk-truk pengangkut batu dan pasir yang lalu lalang di jalanan desa tersebut setiap harinya, karena memang potensi yang begitu menggiurkan. Sungai ini juga memisahkan beberapa dusun di sebelah timur dan barat Kali Gendol.</p> <p align="justify"><a href="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TOCsb2BrecI/AAAAAAAAAgw/sEN408OPlpQ/s1600-h/15.%20Tambang%20Pasir%20Kali%20Gendol%5B3%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-top: 0px; margin-right: auto; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="15. Tambang Pasir Kali Gendol" border="0" alt="15. Tambang Pasir Kali Gendol" src="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TOCsdE-XSmI/AAAAAAAAAg0/1N3I0vgCwR4/15.%20Tambang%20Pasir%20Kali%20Gendol_thumb%5B1%5D.jpg?imgmax=800" width="404" height="272" /></a></p> <p align="justify">Saya banyak kenal dengan warga masyarakat desa tersebut, terutama di Dusun Gadingan. Kebetulan saya ditempatkan di dusun tersebut selama kurang lebih dua bulan untuk belajar mengabdi kepada masyarakat. Suatu kebanggan tersendiri ketika bisa berkumpul dan pernah menjadi bagian dari masyarakat di sana. Desa yang memiliki banyak potensi dengan keindahan sawah-sawah hijaunya, ternak perikanan yang subur,  ternak sapi yang gemuk, dan segala bentuk kerajinan dan usaha rumah tangga. Kebetulan waktu kami tinggal di sana, kami diajak untuk menyusuri potensi-potensi yang ada di desa tersebut. Kami mengambil banyak foto, mendatangi rumah-rumah warga, dan ternyata banyak warga yang hidup mandiri sehingga bisa menambah penghasilan desa.</p> <p align="justify">Bila boleh saya menjabarkan arti kata Argomulyo, maka Argomulyo terdiri dari dua suku kata yaitu “Argo” dan “Mulyo”. Kedua suku kata tersebut dalam bahasa Jawa memiliki arti masing-masing. “Argo” berarti gunung, dan “Mulyo” berarti mulia/kebaikan/kemakmuran. Apabila dimaknai secara lebih luas, maka dapat diartikan sebagai desa makmur yang terletak di daerah gunung. Ada orang yang mengatakan bahwa nama adalah sebuah harapan. Dan itu adalah harapan sepanjang zaman untuk desa tersebut semenjak nama itu diberikan. Banyak cerita dan sejarah unik yang bisa didapatkan ketika kita bertanya tentang asal usul desa tersebut. Kami kebetulan telah membuat dokumentasi desa tersebut ke dalam sebuah website desa, yaitu di <a href="http://www.argomulyo.com">www.argomulyo.com</a>. Jika masih ada yang penasaran, silakan mengunjungi web tersebut. </p> <p align="justify">Banyak pengalaman yang bisa saya dapatkan ketika hidup di sana. Belajar mengenal masyarakat yang giat bekerja, belajar pola pikir masyarakat yang gemah ripah, dan semangat gotong royong yang tiada pernah terlupakan. Mereka adalah refleksi kehidupan yang sebenarnya. Ketika malam datang, mereka masih berharap jalanan lebih terang, sehingga bisa menghidupkan suasana kehidupan di lereng Merapi. Ketika siang menghampiri, mereka berjuang sekuat tenaga agar bisa menghidupi keluarga mereka, mencari lapangan pekerjaan, untuk kehidupan masa depan yang lebih baik. Cita-cita luhur untuk membangun desa ke arah yang lurus tertanam dalam setiap benak warganya. Harapannya sederhana, yaitu kemakmuran.</p> <p align="justify">Ada pengalaman unik ketika kami sedang belajar di sana. Setiap tahunnya, Desa Argomulyo menyelenggarakan upacara adat dan kirab budaya yang dikenal sebagai “Tambak Kali”. Kami kebetulan ikut andil dalam kegiatan tersebut. Perayaan itu dilakukan setiap tanggal 1 Agustus, tujuannya untuk menghormati leluhur mereka, dimana di tanah tersebut berdiri makam beliau, yaitu Patih Jayaningrat. Tahun ini merupakan salah satu perayaan yang termewah dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena rangkaian kegiatan dilakukan selama seminggu, dengan puncaknya di hari terakhir (1 Agustus).  Berbagai budaya dan kesenian dari masing-masing dusun ditampilkan di rangkaian acara tersebut, termasuk saat kirab budaya. Jenis budaya dan kesenian yang ditampilkan seperti pengajian akbar, kethoprak, wayang kulit, jathilan (kuda lumping), campur sari, dll.</p> <p align="justify"><a href="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TOCsfGr2ghI/AAAAAAAAAg4/9V_EiylpZP8/s1600-h/DSC_1824%5B3%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-top: 0px; margin-right: auto; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="DSC_1824" border="0" alt="DSC_1824" src="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TOCsgYWxqpI/AAAAAAAAAg8/r8JEvg5Scw4/DSC_1824_thumb%5B1%5D.jpg?imgmax=800" width="404" height="272" /></a></p> <p align="justify"><a href="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TOCsh2a5EtI/AAAAAAAAAhA/onDm2LyeS0k/s1600-h/46.%20Jathilan%20Guling%5B3%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-top: 0px; margin-right: auto; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="46. Jathilan Guling" border="0" alt="46. Jathilan Guling" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TOCtoO9w47I/AAAAAAAAAhE/MDXprcwsiAE/46.%20Jathilan%20Guling_thumb%5B1%5D.jpg?imgmax=800" width="404" height="272" /></a></p> <p align="justify">Sedih rasanya ketika pertama kali mendengar desa tersebut sebagian luluh lantak. Mereka mengungsi dan banyak yang tak tahu bagaimana nasib tempat tinggal mereka. Padahal jarak puncak Merapi dan desa tersebut masih belasan kilometer. Hamparan abu vulkanis yang tebal memendam rumah-rumah mereka. Sebagian korban terkena dampak langsung bencana itu, dari jatuhnya korban yang meninggal, luka bakar di sebagian tubuh, dan trauma psikologis bagi mereka yang selamat.  </p> <p align="justify">Kami mungkin merasa belum banyak hal yang bisa kami berikan untuk desa itu. Waktu dua bulan di sana untuk mengenal dan berbaur bersama masyarakat mungkin masih kurang. Kami akan terus berdoa dan berharap untuk kemajuan Argomulyo, tetap sebagai desa budaya yang menarik banyak pengunjung, seperti hari-hari sebelumnya. Kami juga berharap di masa yang akan datang, masih ada orang yang peduli dengan nasib dusun-dusun yang menjadi korban, membangun dusun-dusun itu kembali dan memberi semangat kepada masyarakat yang bertahan untuk pantang menyerah. Argomulyo, tetap hidup dalam tradisi, semoga tabah, dan tetap jaya kelak…</p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-75680446303791544852010-11-15T10:37:00.001+07:002010-11-15T10:39:58.554+07:00Liverpool oh Liverpool<p align="justify">You’re Never Walk Alone (YNWA), itulah slogan yang diusung kesebelasan The Reds alias Liverpool FC. Sebuah tim sepakbola yang berdomisili di kota Liverpool, United Kingdom. Saya lupa, entah sejak kapan saya menyukai kesebelasan tersebut. Tapi saya yakin, saya mulai menyukai kesebelasan tersebut karena terinspirasi oleh banyak hal. Mungkin salah satunya karena saya ingin melanjutkan studi ke negara-negara skandinavia di Eropa, yaitu di United Kingdom/UK/Inggris, lebih tepanya di sekitaran kota Liverpool.</p> <p align="justify"><a href="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TOCrbjFlrZI/AAAAAAAAAgg/fZ0HewvRaE0/s1600-h/lpool_1%5B3%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-top: 0px; margin-right: auto; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="lpool_1" border="0" alt="lpool_1" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TOCrhrzbyrI/AAAAAAAAAgk/u5UEHNDC9V8/lpool_1_thumb.jpg?imgmax=800" width="404" height="276" /></a></p> <p align="justify">Mengapa harus Liverpool? Bagi saya, Liverpool adalah kota yang sangat hebat. Banyak musisi-musisi hebat kelas dunia yang lahir di sana dan menjadi inspirasi bagi yang lain. Salah satunya yaitu The Beatles. Semua orang di dunia pasti kenal dengan grup tersebut. Sampai saat ini karya-karya besarnya masih disukai oleh banyak orang. Bahkan The Beatles sendiri dijadikan ikon kota Liverpool. Genre musik yang dibawa The Beatles, yakni Britpop, kini diikuti oleh banyak musisi-musisi di negara tersebut, misalnya Oasis, Blur, dll. Mereka juga tak kalah hebat dari nenek moyangnya. Tak salah jika beberapa orang menyebut Liverpool sebagai kota musik. <img style="border-bottom-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-left-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-winkingsmile" alt="Winking smile" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TOCqYKWstiI/AAAAAAAAAf4/_S5HSV-_2pY/wlEmoticon-winkingsmile%5B2%5D.png?imgmax=800" /></p> <p align="justify">Beberapa tempat dan bangunan di Liverpool juga menjadi daya tarik sendiri. Mungkin ada banyak tempat, tetapi yang saya kenal yaitu Anfield Stadium, Museum The Beatles, dan Abbey Road. Anfield Stadium adalah stadion kebanggaan kesebelasan Liverpool FC. Kita bisa mencari lokasi persisnya melalui bantuan Google Earth. Stadion tersebut dikelilingi tembok tinggi yang dicat dengan warna merah, warna kebanggaan The Reds. Di depannya terdapat sebuah patung dan deretan bendera-bendera kesebelasan tersebut. <img style="border-bottom-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-left-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-smile" alt="Smile" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TOCqhrL657I/AAAAAAAAAgE/qREPbz9eFHE/wlEmoticon-smile%5B2%5D.png?imgmax=800" /></p> <p align="justify"><a href="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TOCqinBJTEI/AAAAAAAAAgI/4SBklJCUdZ8/s1600-h/liverpool_stadium%5B3%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-right-width: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto; padding-top: 0px" title="liverpool_stadium" border="0" alt="liverpool_stadium" src="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TOCqlBZPAII/AAAAAAAAAgM/fFx1XJdYMKQ/liverpool_stadium_thumb%5B1%5D.jpg?imgmax=800" width="404" height="304" /></a></p> <p align="justify">Bangunan yang kedua yaitu Museum The Beatles. Bisa ditebak, bangunan tersebut menyimpan kenangan tersendiri bagi fans berat pelopor musik Britpop, The Beatles. Di dalamnya terdapat berbagai macam benda sejarah, biografi, dan pernak-pernik yang dulunya pernah dipakai oleh personil The Beatles. Para penggemar musik kelas dunia pasti tak akan melewatkan kesempatan untuk berkunjung ke tempat ini. Selain itu, di beberapa daerah di kota Liverpool juga masih berdiri kediaman-kediaman masing-masing personilnya. <img style="border-bottom-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-left-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-laughingoutloud" alt="Laughing out loud" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TOCqmygh5gI/AAAAAAAAAgQ/ZbX5zILGlFU/wlEmoticon-laughingoutloud%5B2%5D.png?imgmax=800" /></p> <p align="justify"><a href="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TOCqqLmNacI/AAAAAAAAAgU/w2_8x9S5mRw/s1600-h/lpllp_phototour22%5B3%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-right-width: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto; padding-top: 0px" title="lpllp_phototour22" border="0" alt="lpllp_phototour22" src="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TOCqslPQj5I/AAAAAAAAAgY/Fxt0JDstvGo/lpllp_phototour22_thumb%5B1%5D.jpg?imgmax=800" width="304" height="213" /></a></p> <p align="justify">Yang terakhir yaitu sudut jalan yang dikenal dengan nama Abbey Road. Jalan tersebut menyimpan kenangan tersendiri bagi The Beatles dan penggemarnya. The Beatles pernah berfoto di atas jalan tersebut dan menjadikannya sebagai cover album dengan nama yang sama, yaitu Abbey Road. Jalan tersebut kalau tidak salah berada di sebuah pertigaan, karena jalan tersebut di atasnya terdapat garis-garis zebra cross. Entah mengapa banyak orang yang tertarik juga untuk melihat atau untuk berfoto-foto di atas jalan tersebut. Sebut saja musisi-musisi yang juga pernah berfoto di jalan tersebut yang posenya mirip pose The Beatles ketika berfoto di atas jalan tersebut dan juga menjadikan sebagai sampul albumnya, Red Hot Chili Peppers dan J-Rocks. <img style="border-bottom-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-left-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-berightback" alt="Be right back" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TOCq5bRQEEI/AAAAAAAAAgc/GpJj0gwhLIs/wlEmoticon-berightback%5B2%5D.png?imgmax=800" /></p> <p align="justify">Hmmm… sepertinya menarik jika suatu saat bisa berdiri di tanah Liverpool, menjelajahi berbagai sudut kota itu dengan segala keindahannya. Kita semua boleh mengagumi apa yang menjadi mimpi kita agar kita sendiri bisa terus berjuang dan tetap semangat, termasuk diri saya sendiri. Paling tidak, kelak kita akan merasakan betapa indahnya mimpi-mimpi kita ketika benar-benar bisa menggapainya dengan segala usaha yang pernah kita lakukan. Berusaha dan berdoa, itulah kuncinya. Jangan lupa, kita juga harus yakin bahwa semua yang terjadi dalam hidup kita sudah ditentukan oleh Yang Kuasa. Bravo!</p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-53449634961340415952010-11-10T23:05:00.001+07:002010-11-10T23:05:31.922+07:00Seberapa Pahlawan-kah Diri Kita?<p align="justify"><a href="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TNrCx7zOpbI/AAAAAAAAAfw/8K4i-rGi600/s1600-h/hotel_oranye-07b%5B4%5D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: left; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="hotel_oranye-07b" border="0" alt="hotel_oranye-07b" align="left" src="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TNrCyslKJVI/AAAAAAAAAf0/e1gAtaF5oUA/hotel_oranye-07b_thumb%5B2%5D.jpg?imgmax=800" width="186" height="244" /></a>Hari ini tepatnya tanggal 10 November 2010, merupakan Hari Pahlawan bagi bangsa Indonesia. Hari tersebut tidak lain ditujukan untuk menghormati jasa-jasa pahlawan Indonesia yang telah berjuang di medan perang ketika mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal tersebut kurang lebih 65 tahun yang lalu merupakan saat-saat yang penting bagi Indonesia. Jika kita melihat kembali catatan-catatan sejarah bangsa ini, tanggal tersebut diambil ketika pada waktu itu seorang pejuang Indonesia di Surabaya, Bung Tomo, merobek bendera Hindia Belanda di warna birunya (bagian paling bawah) dengan gagah berani. Tujuannya yaitu agar bendera yang berkibar di depan Hotel Orange, Surabaya tersebut menjadi bendera kebangsaan Indonesia (merah putih). Situasi saat itu adalah Indonesia baru saja mendeklarasikan kemerdekaannya di tanggal 17 Agustus di tahun yang sama.</p> <p align="justify">Hingga pada akhirnya tanggal tersebut dijadikan sebagai momen untuk mengenang para pahlawan Indonesia. Pemerintah dan sekolah-sekolah di Indonesia selalu menyelenggarakan upacara bendera untuk memperingati hari tersebut. Jasa-jasa para pahlawan yang dengan sekuat tenaga merebut kemerdekaan serta mempertahankannya dinilai sebagai nilai luhur yang wajib ditiru oleh semua lapisan masyarakat. Jika itu harapannya, maka sekarang pertanyaannya adalah sudahkah kita meneladani sikap para pahlawan tersebut?</p> <p align="justify">Meneladani para pahlawan tidak perlu dengan menghapalkan semua pahlawan yang kita kenal, karena menurut saya pahlawan banyak jumlahnya, tidak hanya beberapa yang sering kita dengar dan kita hapalkan ketika masih sekolah. Mereka dikenal karena pada saat itu menjabat sebagai posisi penting dalam medan pertempuran. Justru yang harus menjadi perhatian adalah arti penting seorang pahlawan. Memang jika kita artikan secara istilah, pahlawan itu adalah orang yang berjasa dalam suatu hal. Misalnya jika melihat tanggal 10 November, pahlawan diartikan spesifik sebagai orang-orang yang telah berjuang demi negaranya ketika merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Akan tetapi, ada kemungkinan bahwa arti pahlawan di masa sekarang sudah tak sesuai lagi maknanya dengan ketika masih penjajahan.</p> <p align="justify">Lalu siapakah pahlawan di masa sekarang? Jawabannya adalah mereka-mereka yang telah berjuang demi apapun untuk negaranya. Ingatkah kita ketika masih sekolah dulu tentang ciri-ciri seorang pahlawan. Ya, mereka itu adalah orang-orang yang pantang menyerah, rela berkorban, dan selalu berusaha untuk menggapai mimpi-mimpinya. Kita bisa menyebut pahlawan kepada mereka yang telah berjuang untuk kita, untuk mereka, dan untuk bangsanya. Misalnya, kita bisa menyebut guru kita sebagai pahlawan seperti cerita di novel/film Laskar Pelangi. Guru yang diceritakan dalam novel/film tersebut telah berbuat banyak untuk anak didiknya dalam keadaan apapun. Ia mampu mengajar ketika hujan turun dan atap bocor di ruang kelasnya, ia mampu meyakinkan anak didiknya untuk terus belajar dan belajar, dan ia terus prihatin dengan semua keterbatasan yang dimiliki.</p> <p align="justify">Saya teringat akan guru-guru kewarganegaraan saya ketika masih sekolah dulu. Seringkali beliau berpesan kepada kami untuk menjadi pahlawan di zaman modern. Beliau mengajarkan kepada kami cara-cara terbaik untuk menjadi seorang pahlawan yaitu dengan menuntut ilmu dengan belajar yang giat, saling membantu sesama manusia, menghargai perbedaan yang ada, serta menyelesaikan segala masalah dengan lapang dada. Mungkin keempat hal tersebut adalah kalimat-kalimat yang juga seringkali kita dengar. Tapi menurut saya itu bukanlah sesuatu yang mudah untuk diamalkan. Membutuhkan pemahaman dan kesadaran tinggi untuk benar-benar menyakini itu semua.</p> <p align="justify">Hal yang tidak jauh dari keadaan bangsa Indonesia saat ini yaitu kebutuhan akan relawan ketika terjadi bencana. Mereka juga layak disebut sebagai relawan. Mereka berusaha untuk mengatur, menghibur, dan berteman di tengah-tengah para pengungsi yang kehilangan tempat bermukim. Membantu tim SAR di medan bencana untuk menyelamatkan para korban yang terjebak dalam genangan air ketika banjir dan tsunami, juga terjebak di antara gumulan awan panas dan abu vulkanik ketika terjadi letusan gunung berapi. Sungguh pengorbanan mereka luar biasa, karena telah meluangkan waktu, usaha, dan pikirannya untuk menyelamatkan kehidupan sesama manusia.</p> <p align="justify">Sudah selayaknya kita memberi pujian kepada mereka. Bagi yang belum bisa memperoleh keinginan untuk terjun langsung membantu mereka yang membutuhkan, kita masih bisa membantu dengan banyak cara. Cara yang termudah yaitu dengan berderma, dengan memberikan sumbangan berupa barang-barang darurat yang dibutuhkan (makanan sehari-hari, pakaian pantas pakai, dll.) atau uang. Hindari prasangka negatif atas bencana alam yang sedang berkubang di bumi Indonesia. Jadikan semua ini adalah ujian terbaik yang diberikan oleh Sang Penguasa Alam, dengan begitu kita senantiasa telah menjadi pahlawan di era modern yang sesungguhnya.</p> <p align="justify">Janganlah berkecil hati ketika kita menganggap orang lain lebih tepat dikatakan sebagai pahlawan. Kita semua adalah pahlawan ketika orang-orang berbuat keributan di luar sana dan kita berusaha mengingatkannya dengan tangan dingin. Kita semua adalah pahlawan ketika kita tidak berbuat hal-hal yang merugikan bangsa dan negara, seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kita semua adalah pahlawan ketika kita bisa meraih mimpi-mimpi yang kita harapkan dengan segala jerih payah dan doa. Kita semua adalah pahlawan ketika kita bisa menghormati dan menghargai segala perbedaan. Sekarang saatnya kembali kepada diri kita sendiri, Seberapa Pahlawan-kah Diri Kita?…</p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-89611339947003383342010-11-03T08:59:00.001+07:002010-11-03T09:02:06.462+07:00Jejak Aku Mengenal Komputer Bag. 2 : Kuliah dan Buta Coding<p><a href="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TNDCcJCvvbI/AAAAAAAAAfo/yc3klRVyeh8/s1600-h/You_lot_start_coding%5B2%5D.gif"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: left; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="You_lot_start_coding" border="0" alt="You_lot_start_coding" align="left" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TNDCdI7J28I/AAAAAAAAAfs/DVIlxptHMFU/You_lot_start_coding_thumb.gif?imgmax=800" width="240" height="170" /></a>Di bangku SMA, aku banyak berkenalan dengan perangkat lunak grafis, seperti CorelDraw dan Photoshop, juga membuat web sederhana dengan MS Frontpage. Hingga aku menyempatkan untuk mengikuti pelatihan CorelDraw di sebuah lembaga, yang berlangsung sore hari setelah selesai sekolah. Aku semakin sering mengutak atik komputer sendiri di rumah (dari install game hingga modifikasi Windows sendiri). Ini karena aku juga semakin sering mengunjungi warnet untuk tahu banyak hal. Ketika itu internet mulai dikenal orang, bisnis warnet mulai muncul dimana-mana. Terlebih lagi fasilitas laboratorium komputer SMA lebih canggih, sehingga banyak hal yang bisa mulai dipelajari.</p> <p>Flashdisk ukuran 128 MB adalah flashdisk pertama yang aku miliki, kurang lebih sekitar tahun 2007. Aku kira itu adalah flashdisk ukuran paling besar ketika itu. Disket masih dipakai, tetapi sudah jarang sekali. Menginjak tahun 2008, perkembangan flashdisk mulai gencar, ukuran memory meningkat hingga 512 MB, muncul juga media player musik portabel (MP3 portabel). Teman-temanku sudah mulai banyak yang punya gadget semacam itu (aku masih setia dengan 128 MBnya <img style="border-bottom-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-left-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-winkingsmile" alt="Winking smile" src="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TNDB_WsJnFI/AAAAAAAAAfI/i2lhO38WGdM/wlEmoticon-winkingsmile2.png?imgmax=800" />). Di masa itu, processor dengan kekuatan Pentium IV &, AMD Celeron sudah termasuk hebat.</p> <p>Komputerku di rumah sudah naik level jadi Pentium III dengan RAM yang cupu, 128 MB, bisanya hanya untuk mengetik, memutar musik, dan memainkan game-game ringan <img style="border-bottom-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-left-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-thinkingsmile" alt="Thinking smile" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TNDCAN815EI/AAAAAAAAAfM/Amv_kqkmfuE/wlEmoticon-thinkingsmile2.png?imgmax=800" />.  Bosan rasanya menggunakan komputer untuk hal-hal itu saja. Terpaksa aku mencari tambang emas di tempat lain, hasilnya aku jadi sering surfing internet di luar, mencari hal-hal baru dan tak pernah habis <img style="border-bottom-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-left-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-smile" alt="Smile" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TNDCAvleAlI/AAAAAAAAAfQ/wK5lY8IrvyU/wlEmoticon-smile2.png?imgmax=800" />. Kadang sambil mencari tugas-tugas sekolah atau hanya sekedar belajar chatting dengan aplikasi mIRC, latihan bersosialisasi di dunia maya <img style="border-bottom-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-left-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-smilewithtongueout" alt="Smile with tongue out" src="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TNDCBBVPSpI/AAAAAAAAAfU/nHRvO3x9EdM/wlEmoticon-smilewithtongueout2.png?imgmax=800" />. </p> <p>Tibalah saatnya aku duduk manis di kelas 3 SMA, saat itu sudah mulai bingung menentukan masa depan. Lebih tepatnya digerayangi pertanyaan-pertanyaan seperti “Anda habis lulus di sini mau melanjutkan dimana? di jurusan apa?”. Kalo orang tua saya menyarankan agar nanti mencoba mendaftar di jurusan kedokteran. Sedangkan kata hati saya membisikkan bahwa saya harus bisa masuk di jurusan yang berhubungan dengan IT.</p> <p>Pendaftaran perguruan tinggi pun dimulai, aku mengikuti ujian masuk dimana terdiri dari tiga pilihan jurusan yang harus dipilih sesuai urutan. Tanpa pikir panjang aku mengusulkan tiga pilihan sesuai keinginanku dan meminta pendapat orang tua juga, terpilihlah tiga jurusan yang semuanya tidak jauh dari dunia IT (hehe… <img style="border-bottom-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-left-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-openmouthedsmile" alt="Open-mouthed smile" src="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TNDCB9VQAUI/AAAAAAAAAfY/oyl9MR8-qgM/wlEmoticon-openmouthedsmile2.png?imgmax=800" />, klo gak minta restu orang tua, siapa yang mau bayarin ane kuliah gan… <img style="border-bottom-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-left-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-smilewithtongueout" alt="Smile with tongue out" src="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TNDCBBVPSpI/AAAAAAAAAfU/nHRvO3x9EdM/wlEmoticon-smilewithtongueout2.png?imgmax=800" />). Usut punya usut, ternyata hasil ujian baru keluar setelah dua bulan dari waktu ujian tulis (lama banget gan… <img style="border-bottom-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-left-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-cryingface" alt="Crying face" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TNDCCv1GIyI/AAAAAAAAAfc/EyLFc5gxa98/wlEmoticon-cryingface2.png?imgmax=800" />). Sambil menunggu pengumuman, aku mencoba mendaftar di perguruan tinggi lain, kali ini aku memilih pilihan pertama kedokteran dan pilihan kedua adalah jurusan ilmu komputer. Kalau PT yang terakhir ini waktu pengumumannya lebih dulu dari yang pertama. Dan hasilnya… TIDAK satupun yang tembus <img style="border-bottom-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-left-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-cryingface" alt="Crying face" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TNDCCv1GIyI/AAAAAAAAAfc/EyLFc5gxa98/wlEmoticon-cryingface2.png?imgmax=800" />. Perasaan pun semakin ketar ketir, mengingat di perguruan tinggi itu (yang kedua) sebelumnya pernah mengajukan PMDK, tetapi lagi-lagi… TIDAK satupun yang tembus <img style="border-bottom-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-left-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-cryingface" alt="Crying face" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TNDCCv1GIyI/AAAAAAAAAfc/EyLFc5gxa98/wlEmoticon-cryingface2.png?imgmax=800" />. Aku semakin sering berdoa agar bisa masuk di PT yang lebih bergengsi itu, dan alhamdulillah saya DITERIMA di pilihan yang pertama. Senang sekali rasanya mengingat kala itu. Kaget rasanya menerima sms yang isinya begitu hebat, dan juga namaku tercantum di surat kabar pengumuman hasil seleksi di sebuah surat kabar keesokan paginya (benar-benar terharu gan… <img style="border-bottom-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-left-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-cryingface" alt="Crying face" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TNDCCv1GIyI/AAAAAAAAAfc/EyLFc5gxa98/wlEmoticon-cryingface2.png?imgmax=800" />).</p> <p>Akhirnya aku bisa kuliah di luar kota, kota yang bisa mendekatkanku akan kemajuan teknologi, dan juga jauh dari kampung halaman. Di sanalah aku bertemu dengan orang-orang hebat dari berbagai penjuru Indonesia, dan yang pasti, punya ketertarikan yang sama, karena ada dalam satu jurusan. Mereka adalah putra putri terbaik dari daerah masing-masing (sainganku tambah berat, bung! <img style="border-bottom-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-left-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-hotsmile" alt="Hot smile" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TNDCDW0vvUI/AAAAAAAAAfg/hJdAgL8azt8/wlEmoticon-hotsmile2.png?imgmax=800" />). Akan tetapi, aku juga banyak mendapat hal-hal baru ketika bisa mengenal mereka satu per satu.</p> <p>Sungguh tak terkira, awal-awal masuk kuliah sudah disuguhi dengan yang namanya “coding”. Aku benar-benar belum pernah menyentuh makanan itu, tetapi beberapa teman-temanku banyak yang sudah berpengalaman dengan itu. Untungnya di semester pertama kami mendapat praktikum pemrograman dasar menggunakan C++, lumayan bisa sebagai perkenalan coding. Kegiatan praktikum dilakukan di lab yang memasang Linux sebagai platform andalannya (menggalakkan open source… hehe).</p> <p>Hmmm… di sinilah aku banyak belajar dan care terhadap dunia teknologi informasi. Aku mulai mencoba banyak hal dengan laptop pertamaku (si hitam Axioo Centaur) dari membuat blog, ikut berbagai situs jejaring sosial, membuat web dengan CMS sederhana, lebih dekat dengan berbagai bahasa pemrograman, opensource, networking (jaringan), dan dunia cakrawala internet. Sampai aku harus memasang internet bersama teman-teman di kos. <img style="border-bottom-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-left-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-berightback" alt="Be right back" src="http://lh3.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TNDCEXK58QI/AAAAAAAAAfk/KXyrHpep1lA/wlEmoticon-berightback2.png?imgmax=800" /></p> <p>Jika dibandingkan beberapa tahun lalu perkembangan dunia IT, sekarang media penyimpanan flashdisk sudah berukuran 1 GB – 16 GB, internet semakin murah, modem internet laris manis, laptop banyak dicari orang, semua mahasiswa punya koneksi internet, handphone sebagian besar dilengkapi dengan media internet (social networking application). Processor bergerak dari Dual Core, Core 2 Duo, i3, i5, dan  yang terakhir adalah i7. Kecepatan sudah tak diragukan lagi, kapasitas default laptop sudah berada di kisaran ratusan GB, media penyimpanan perlahan beralih ke harddisk eksternal yang kapasitasnya lebih besar dan transfer data yang tinggi. Hmmm… semua gak ada habisnya jika aku ceritakan satu per satu di sini. Yang terpenting bagi kita semua adalah sudahkah kita menghargai karya-karya tersebut? sudahkah kita menggunakannya sesuai dengan aturan? dan sudahkah kita mensyukuri nikmat ini? Hanya tembok hati kita yang bisa menjawabnya dengan tulus… Tetap berkarya dan salam teknologi… <img style="border-bottom-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-left-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-openmouthedsmile" alt="Open-mouthed smile" src="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TNDCB9VQAUI/AAAAAAAAAfY/oyl9MR8-qgM/wlEmoticon-openmouthedsmile2.png?imgmax=800" /></p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-23801770819267222582010-10-30T13:11:00.004+07:002010-10-30T13:15:47.399+07:00Hipertensi Pemuda untuk Indonesia<div style="text-align: justify;"><a href="http://stat.kompasiana.com/files/2010/10/sumpah-pemuda6.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-305600" height="237" src="http://stat.kompasiana.com/files/2010/10/sumpah-pemuda6-300x237.jpg" width="300" /></a>Saat ini, tanggal 28 Oktober 2010, Indonesia sedang banyak berduka. Berbagai bencana sedang meluluhlantakkan sebagian eksotisme negeri ini. Dari banjir bandang di Wasior, gempa dan tsunami bumi Mentawai, amukan gunung meletus Merapi di Sleman dan sekitarnya, serta banjir-banjir kecil menggenangi kota-kota di Indonesia (termasuk di Jakarta tentunya). Belasungkawa yang sedalam-dalamnya saya ucapkan kepada para korban bencana yang terhormat. Semoga cobaan ini bisa membuat bangsa ini menjadi lebih tabah dan terus introspeksi diri.<br />
<br />
Di saat yang bersamaan, 28 Oktober adalah tanggalnya pemuda pemudi Indonesia, dimana ketika itu di tahun 1928, dideklarasikan Sumpah Pemuda. Saya tidak akan membahas bagaimana bunyi kalimat Sumpah Pemuda, karena saya yakin jarang yang ingat/bisa menghapalnya dengan benar. Akan tetapi, esensi Sumpah Pemuda itu bukan berarti kita harus hapal bunyi Sumpah Pemuda itu sendiri, tetapi yang terpenting adalah memahami secara garis besar isi Sumpah Pemuda.<br />
<br />
Mungkin saya adalah satu pemuda yang sampai saat ini belum banyak berbuat untuk Indonesia, tetapi saya sangat yakin hal-hal kecil yang saya lakukan setiap hari ikut andil dalam kemajuan Indonesia. Saya tidak berarti sombong, karena saya juga menyadari bahwa apa yang sampai saat ini saya lakukan belum ada apa-apanya dibanding teman-teman kita di luar sana. Saya tahu, banyak pemuda pemudi di luar sana yang telah mengharumkan nama Indonesia, berbuat, berbakti, dan mengabdi secara nyata untuk Indonesia. Salut untuk mereka!<br />
<br />
Banyak yang bilang pemuda pemudi saat ini adalah calon pemimpin masa depan yang hebat. Pemuda pemudi saat ini banyak belajar dari kesalahan-kesalahan orang tuanya di masa lalu. Dari belajar untuk tidak korupsi, belajar menghargai pendapat, belajar untuk lebih peduli terhadap sesama manusia, dan belajar untuk tidak menjadi teroris di negeri sendiri. Lihatlah, ketika pemerintah sedang bergejolak, pemuda turun ke jalan, dan hipertensi mereka kerahkan untuk menyadarkan orang tua mereka. Tidak salah memang, tetapi jika sudah terlampau anarkis dan merugikan orang lain, apakah masih ada yang menganggap itu bukan kesalahan?<br />
<br />
Tak ada salahnya orang mengeluarkan pendapat, berteriak sekencang-kencangnya di depan gedung pemerintah, mengeluarkan segala kata-kata pencerahan. Padahal belum tentu semua seruan itu ditanggapi secara serius oleh pemerintah, karena katanya pemerintah masih mempunyai banyak tanggungan yang menjadi prioritas untuk diselesaikan terlebih dahulu. Sebut saja prioritas untuk merenovasi gedung MPR, penambahan gaji pejabat pemerintah ketika rakyat juga menginginkannya, dan liburan ke luar negeri dengan alasan studi banding. Seperti inikah yang membuat pemuda pemudi Indonesia anarkis dan hilang akal?<br />
<br />
Saya balik bertanya untuk diri saya sendiri dan pemuda pemudi Indonesia saat ini. Sudahkah diri kita mulai belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut? Atau bentuk ketidaksenangan kepada pemerintah saat ini jangan-jangan hanya kita rasakan ketika kita merasa dirugikan, selain itu kita hanya diam. Apakah kita telah berjanji kepada diri sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan tersebut di masa mendatang? Seberapa jauh kepedulian kita kepada orang lain, ketika orang lain merasa susah, kita justru tertawa memamerkan segala kemewahan yang kita punya, tak terkecuali kemewahan lahir maupun batin.<br />
<br />
Rasanya di era digital seperti sekarang ini, tindakan berdemo fisik melawan pemerintah sudah saatnya dikurangi. Berpendapat tidak harus secara langsung terjun ke lapangan. Banyak media yang bisa kita manfaatkan bersama untuk berbagi pendapat dan keluhan di dunia maya. Terlebih kebebasan pers, berpendapat, dan mengkritik kinerja pemerintah, sudah mulai terbuka dan bebas untuk siapa saja, tentu dengan memperhatikan etika jurnalisme. Suara-suara tidak harus dikeluarkan melalui mulut, tetapi juga bisa berupa ungkapan melalui tulisan. Justru dengan cara yang demikian ini pendapat-pendapat kita banyak dibaca orang lain, jika kita pandai bersosialisasi dengan baik. Saling bertukar pemikiran dan menentukan jalan terbaik bagi bangsa ini.<br />
<br />
Intospeksi atas perbedaan yang menghiasi kemajemukan bangsa ini harus tetap ditingkatkan. Di sana sini, masih ada saja hal-hal konyol yang mengatasnamakan golongan tertentu sebagai golongan yang paling benar dan paling hebat. Ujung-ujungnya adalah perang saudara. Harusnya perbedaan itu dipandang sebagai tameng yang paling ampuh untuk menghindari hal-hal yang berhubungan dengan perbedaan latar belakang dan SARA. Biarlah kemajemukan ini berkembang sendiri-sendiri, selama tidak saling merugikan kelompok/individu lain.<br />
<br />
Mari kita mulai mewujudkan mimpi-mimpi Indonesia dari hal-hal kecil yang bisa kita lakukan. Yang masih sekolah, tetaplah menuntut ilmu dengan baik. Yang sudah kuliah, juga jangan bosan untuk tetap belajar dan berkarya. Rangkullah teman-teman yang lain tanpa memandang asal usul, suku, ras, agama, dan perbedaan yang lain. Hargailah kita semua. Jangan mudah berputus asa, karena kita masih muda, kawan. Kegagalan itu tak selamanya, kelak pasti kau akan tersenyum dan bangga akan apa yang telah kita raih.<br />
<br />
Khusus bagi yang muda, bersiaplah menghadapi tantangan masa depan, memperbaiki cacat lahir batin negeri ini kelak, dan berusaha untuk membuat Indonesia semakin maju, berkembang, dan berdaulat. Menghargai setiap perbedaan dan menyelesaikan segala permasalahan dengan bijak, sesuai dengan butir-butir Pancasila dan semangat Sumpah Pemuda. Wahai PEMUDA PEMUDI Indonesia, mari bersama-sama kita menjadi BEDA dan BERBAHAYA!</div><div style="text-align: justify;"><br />
<br />
</div><div style="text-align: center;"><i>SUMPAH PEMUDA</i></div><div style="text-align: center;"><i>Pertama :<br />
- KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA, MENGAKU BERTUMPAH DARAH YANG SATU, TANAH AIR INDONESIA</i></div><div style="text-align: center;"><i>Kedua :<br />
- KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA, MENGAKU BERBANGSA YANG SATU, BANGSA INDONESIA</i></div><div style="text-align: center;"><i>Ketiga :<br />
- KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA, MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA</i></div><div style="text-align: center;"><i>Jakarta, 28 Oktober 1928</i></div>Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-44523435251576977302010-10-17T12:05:00.001+07:002010-10-18T06:55:26.058+07:00Jejak Aku Mengenal Komputer Bag. 1 : Win 3.1 hingga Internet<p><a href="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TLqE66qi3VI/AAAAAAAAAek/qj01ya9mqik/s1600-h/windows31%5B2%5D.gif"><img style="background-image: none; border-right-width: 0px; margin: ; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: left; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; padding-top: 0px" title="windows31" border="0" alt="windows31" align="left" src="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TLqE7h4HebI/AAAAAAAAAeo/WMigmzDggEU/windows31_thumb.gif?imgmax=800" width="205" height="244" /></a>Sekarang aku benar-benar histeris kalo apa yang saya impikan sejak kecil dulu bisa benar-benar tercapai <img style="border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-top-style: none; border-right-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-winkingsmile" alt="Winking smile" src="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TLuM22jV-iI/AAAAAAAAAes/oCwyefKs2gc/wlEmoticon-winkingsmile2.png?imgmax=800" />.  Memang hidup tak bisa lepas dari sebuah kebetulan, tinggal Yang Di Atas yang menentukan, bukan? Aku masih jelas teringat ketika pertama kali mengenal komputer. Ayahku adalah orang yang pertama kali mengenalkannya. Meskipun pada waktu itu aku hanya bisa bermain game (maklum masih kecil, kelas 3 SD, sekitar tahun 1997), tetapi aku tertarik dan menganggap barang itu adalah hiburan yang paling “keren” pada waktu itu, karena tak semua orang punya.</p> <p>Komputer itu adalah komputer yang dibeli ayahku ketika menempuh studi S2, lalu dibawa pulang ke rumah setelah menyelesaikan kuliahnya. Pada waktu itu, kondisi komputer masih lengkap dengan monitor CRT-nya, processor IBM (dengan lubang disket ukuran kecil & besar), keyboard, tetapi tanpa mouse (belum populer waktu itu <img style="border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-top-style: none; border-right-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-openmouthedsmile" alt="Open-mouthed smile" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TLqEHUx6E9I/AAAAAAAAAec/Khav-RiX4uY/wlEmoticon-openmouthedsmile2.png?imgmax=800" />). OS yang digunakan masih versi Windows 3.1, perintah-perintah dasar masih menggunakan console (Command Prompt DOS). Meskipun jika dibandingkan sekarang dengan waktu itu, sudah sangat kalah jauh. Jika sekarang perintah-perintah komputer banyak dilakukan dengan satu klik mouse, maka waktu itu masih dilakukan dengan perintah console. Akan tetapi, bukan berarti perintah-perintah console sudah tak digunakan lagi saat ini, justru dengan pengalaman waktu itu aku jadi tahu bagaimana bekerja dengan console.</p> <p>Jika ingat nostalgia game waktu itu, game yang sering kumainkan adalah Supaplex dan Axe, entah game yang lain (lupa). Mungkin banyak yang tidak tahu dari para pembaca, atau bahkan belum pernah mendengar game itu sama sekali. Supaplex adalah game sederhana dengan berbagai level, mirip game Pac Man. Axe adalah semacam game Arcade, yang berisi pertarungan orang rimba dengan musuh-musuh di hutan. Keduanya sudah menggunakan grafik yang cukup baik di jamannya (meskipun gambarnya masih patah-patah 2D <img style="border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-top-style: none; border-right-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-ninja" alt="Ninja" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TLuM3lF7iHI/AAAAAAAAAew/GMieJtOgarM/wlEmoticon-ninja2.png?imgmax=800" />).  Aku kadang-kadang juga ditunjukkan beberapa program komputer hasil buatan ayahku dengan bahasa pemrograman Pascal (meski tidak tahu apa itu, tapi lumayan menumbuhkan inspirasi). Aku semakin care dengan komputer dan berharap suatu saat bisa berkecimpung di dunia komputer (meskipun masih cita-cita monyet seorang anak).</p> <p>Pengalaman lain pada waktu itu yaitu ketika pertama kali menulis sesuatu dengan program office yang terkenal waktu itu, yaitu WS (WordStar –> Bintang Kata <img style="border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-top-style: none; border-right-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-smilewithtongueout" alt="Smile with tongue out" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TLuM4kHYraI/AAAAAAAAAe0/knUfHPvURrE/wlEmoticon-smilewithtongueout2.png?imgmax=800" />), yang layar backgroundnnya warna biru & tulisannya putih, mirip jendela console. Semua perintah dilakukan dengan kombinasi keyboard, dan proses editing tulisan/text dilakukan dengan kode-kode tertentu. Semuanya agak ribet, tetapi lebih canggih dari sekedar mesin ketik manual biasa. Aku seringkali membantu ayahku menulis beberapa tulisan-tulisannya, dan lama kelamaan aku familiar dengan yang namanya komputer. </p> <p>Waktu pun terus mengalir, seiring dengan teknologi yang terus melaju berkembang. Komputer semakin canggih, OS semakin menginjak ke teknologi GUI (Graphical User Interface) yang makin sedap dipandang mata. Muncullah processor Pentium, dari Pentium I, Pentium II, Pentium IIII, hingga Pentium IV. Kami juga ingin merasakan gegap gempita dunia komputer, tibalah saatnya meng-upgrade processor ke Pentium II. Lubang disket kecil masih disertakan di processor Pentium II dan juga ada tambahan mouse PS/2 ber-trackball. Saat itu harus dibiasakan menggunakan mouse untuk melakukan perintah Windows (Windows XP). Di bangku SMP, kami sudah mendapat pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) atau komputer. Mulailah aku dikenalkan dengan MS Word dan Excel (edisi 2000), setiap pelajar diwajibkan untuk memiliki sebuah disket kecil (kapasitas 1,4 MB, belum ada flashdisk, untuk menyimpan satu file MP3 saja tak cukup, hehe… <img style="border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-top-style: none; border-right-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-devil" alt="Devil" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TLuM5bu4wWI/AAAAAAAAAe4/CA1wzJ75Oyk/wlEmoticon-devil2.png?imgmax=800" />).</p> <p>Masalah yang seringkali diperoleh waktu itu adalah mudahnya penularan virus dari disket, dan anti virus waktu itu masih terbatas, sedangkan budidaya ternak virus semakin gencar dilakukan. Bahkan virus-virus ganas banyak bermunculan di tahun 2000 hingga merugikan dunia bisnis seluruh dunia (ex. ILOVEU virus). Di Indonesia sendiri, virus-virus kecil tanpa disadari mulai menyebar dari satu komputer ke komputer yang lain. Sampai saat itu aku hanya mengenal komputer hanya sebatas virus, MS Word, MS Excel, game, dan aplikasi Windows default, belum ada pikiran bagaimana semua itu dibuat.</p> <p>Mungkin karena pada waktu itu adalah awal millenium ketiga, perkembangan hardware dan software begitu cepat berkembang. Kemudian aku menemukan sebuah pemikiran, seorang yang geek komputer adalah seorang yang istimewa, ia bisa berkomunikasi dengan mesin, ia bisa membuat sesuatu yang bisa dimanfaatkan orang lein, melihat dunia IT berkembang begitu hebat. Di berita-berita, koran, majalah, dan pandangan orang, bahwa pekerjaan yang mempunyai prospek jangka panjang adalah IT. Tidak salah memang, hingga detik ini pun masih banyak orang & media yang mengatakan demikian… <img style="border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-top-style: none; border-right-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-openmouthedsmile" alt="Open-mouthed smile" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TLqEHUx6E9I/AAAAAAAAAec/Khav-RiX4uY/wlEmoticon-openmouthedsmile2.png?imgmax=800" /> (ngeri gan, bukannya sombong, tapi dari hasil jalan-jalan kesana kemari).</p> <p>Alhasil semakin hari aku memutuskan suatu saat bisa kuliah di jurusan Ilkom atau IT, dan itu benar-benar menjadi “amphetamin” dahsyat yang bisa membuatku sampai seperti ini. Aku semakin giat belajar, melakukan sesuatu yang terbaik, berpikir positif, dan idealis (haha).  Aku bisa masuk di SMA favorit di kotaku, berkenalan dengan teman-teman yang mempunyai ketertarikan yang sama, saling berbagi dan <em><strong>just try it at home</strong></em> <img style="border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-top-style: none; border-right-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-openmouthedsmile" alt="Open-mouthed smile" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TLqEHUx6E9I/AAAAAAAAAec/Khav-RiX4uY/wlEmoticon-openmouthedsmile2.png?imgmax=800" />, apapun resikonya (tanggung sendiri). Tak jarang aku merusak bahkan membuat komputer di rumahku <strong><em>error (nge-hang)</em></strong> dan akhirnya kena marah sama yang punya (wakakak). Dan satu lagi, CPU sering masuk rumah sakit (tempat servis) gara-gara kecerobohanku, dan akhirnya (terpaksa) menukarnya dengan CPU yang lain (tukar tambah <img style="border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-top-style: none; border-right-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-openmouthedsmile" alt="Open-mouthed smile" src="http://lh6.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TLqEHUx6E9I/AAAAAAAAAec/Khav-RiX4uY/wlEmoticon-openmouthedsmile2.png?imgmax=800" />). Banyak pembelajaran yang aku ambil dari ke-nekat-an aku, aku bisa memperbaiki komputerku sendiri suatu saat, menganalisis kesalahan yang terjadi (hahaha), meskipun kadang juga masih salah (lagi-lagi “nekat”).</p> <p>Sekitar tahun 2004 (sudah menginjak kelas 3 SMP <img style="border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-top-style: none; border-right-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-hotsmile" alt="Hot smile" src="http://lh5.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TLuM6C3dFPI/AAAAAAAAAe8/qEC4yFWjH18/wlEmoticon-hotsmile2.png?imgmax=800" />), internet mulai dikenal tetapi belum populer, ditunjukkan dengan munculnya sebuah warnet di kota aku tinggal. Belum banyak yang memanfaatkan fasilitas itu, aku juga jarang mengunjunginya. Hanya beberapa kali untuk merasakan atmosfir kecanggihan internet waktu itu. Mungkin hanya sebatas browsing situs-situs yang terkenal dan latihan membuat email. Kebetulan warnet tersebut menggunakan Linux yang aku sama sekali belum mengerti seluk beluknya waktu itu. <strong>To be continued… <img style="border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-top-style: none; border-right-style: none" class="wlEmoticon wlEmoticon-rollingonthefloorlaughing" alt="Rolling on the floor laughing" src="http://lh4.ggpht.com/_iH5gUQACBT0/TLuM6_DhteI/AAAAAAAAAfA/1Sa8AKg7JSg/wlEmoticon-rollingonthefloorlaughing%5B2%5D.png?imgmax=800" /></strong></p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-61689993568622926562010-10-16T10:44:00.001+07:002010-10-16T10:44:40.128+07:00Puisi : Inspirasi Terbaikku<p align="center">Dan bergetarlah hati ini</p> <p align="center">Seperti petikan gitar yang sedang kumainkan</p> <p align="center">Atas nada-nada yang begitu lirih nan tenang</p> <p align="center">Sampai melodinya menusuk dalam jiwa</p> <p align="center">Akankah ada suara-suara yang membalasnya</p> <p align="center">Menyanyikan irama kesunyian yang indah</p> <p align="center">Lantang, hingga memutuskan dawai itu</p> <p align="center">Hingga terlarut dalam mimpi yang suci</p> <p align="center">Dapatkah kita mendengar lantunan itu lagi</p> <p align="center">Ketika malaikat berseru kasih sayang</p> <p align="center">Ketika peri menjerit kesedihan</p> <p align="center">Antara pangeran kebenaran dan ratu kebaikan</p> <p align="center">Terkadang jerat-jarat nadiku membuatku sakit</p> <p align="center">Dan jarum-jarum berkarat menembus jantungku</p> <p align="center">Merasakan sesuatu yang membuatku ragu</p> <p align="center">Entahlah… aku hanya harus bersabar lagi</p> <p align="center">Tuhan, berikan aku hela napas yang sejuk</p> <p align="center">Saat aku tiada hentinya melepaskan suaraku</p> <p align="center">Agar seseorang membisikkannya kembali</p> <p align="center">Atau hanya hilang dihempas angin</p> <p align="center">Mungkin jika esok adalah cerita terbaikku</p> <p align="center">Saat pagi masih ditemani sang surya</p> <p align="center">Saat malam masih terlukis cahaya bintang</p> <p align="center">Kupastikan terus menggenggam mimpiku</p> Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-36117293591019727282010-10-04T21:03:00.000+07:002010-10-04T21:03:04.938+07:00Keamanan Komputer dan Ancamannya<div style="text-align: justify;"> Secara umum, keamanan komputer <i>(computer security)</i> memiliki banyak makna, karena dapat dilihat dari berbagai sisi. Menurut Garfinkel dan Spafford, suatu komputer dapat dikatakan aman jika bisa diandalkan dan perangkat lunaknya bekerja sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna. Secara garis besar, keamanan komputer mencakup empat hal mendasar, yaitu keamanan secara fisik (<i>physical security)</i>, keamanan akses <i>(access security)</i>, keamanan data <i>(data security)</i>, dan keamanan jaringan (<i>network security)</i>. </div><div style="text-align: justify;">Keamanan secara fisik dapat dilakukan dengan menempatkan sistem komputer pada tempat yang mudah diawasi, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kelalaian / keteledoran pengguna yang seringkali meninggalkan terminal komputer dalam keadaan hidup Log On. Hal ini dapat mengakibatkan pihak lain dapat mengakses beberapa fasilitas sistem komputer. Keamanan akses biasanya menjadi tanggung jawab dari administrator sistem, dalam hal ini seorang administrator harus mampu mengontrol dan mendokumentasi seluruh akses terhadap sistem komputer. Keamanan data dilakukan dengan menerapkan sistem tingkatan akses dimana seorang hanya dapat mengakses data tertentu saja yang menjadi haknya. Keamanan jaringan berkaitan dengan pemanfaatan jaringan umum seperti internet dan ekstranet. Pengamanan jaringan dapat dilakukan dengan kriptografi dimana data yang sifatnya sensitif dilakukan enkripsi (penyandian) terlebih dahulu sebelum ditransmisikan melalui jaringan. </div><div style="text-align: justify;">Keamanan komputer mempunyai beberapa persyaratan, yang meliputi <i>secrecy, integrity, </i>dan <i>availability</i>. <i><b>Secrecy</b></i> berhubungan dengan hak akses untuk membaca data/informasi dari suatu sistem informasi, dalam hal ini suatu sistem komputer dikatakan aman, jika suatu data/informasi hanya dapat dibaca oleh pihak yang telah diberikan hak/wewenang.<i><b> Integrity</b></i> berhubungan dengan hak akses untuk mengubah data dari suatu sistem komputer, dalam hal ini suatu sistem komputer dikatakan aman, jika suatu data hanya dapat diubah oleh pihak yang berwenang. <i><b>Avaibility</b></i> berhubungan dengan ketersediaan data pada saat yang dibutuhkan, dalam hal ini suatu data dapat diakses dan dimanfaatkan oleh pihak yang berhak. </div><div style="text-align: justify;">Di era informasi seperti sekarang ini, data/informasi sudah menjadi suatu aset yang sangat berharga bahkan bisa dikatakan sangat vital, sehingga kebocoran, kehilangan, ataupun kerusakan terhadap data/informasi dari suatu instansi dapat mengancam kelangsungan hidup instansi yang bersangkutan. Mengingat berharganya suatu data/informasi, maka tidaklah heran jika bermunculan beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab yang berusaha mencuri maupun mengubah dan merusak data/ informasi dari sistem komputer milik suatu instansi tertentu. </div><div style="text-align: justify;">Seorang administrator yang baik, tentunya perlu mengetahui bentuk-bentuk ancaman apa saja yang mungkin terjadi pada sistem komputer yang sedang ditangani. Pada dasarnya bentuk ancaman terhadap suatu sistem komputer dapat dibedakan menjadi empat kategori, yaitu: <i>Interruption, Interception, Modification,</i> dan <i>Fabrication. </i></div><div style="text-align: justify;"><b>Interruption</b> merupakan suatu bentuk ancaman terhadap availability, di mana suatu data dirusak sehingga tidak dapat digunakan lagi. Tindakan perusakan yang dilakukan dapat berupa perusakan fisik maupun non-fisik. Perusakan fisik umumnya berupa perusakan harddisk dan media penyimpanan lainnya serta pemotongan kabel jaringan, sedangkan perusakan non-fisik dapat berupa penghapusan suatu file-file tertentu dari suatu sistem komputer. </div><div style="text-align: justify;"><b>Interception</b> merupakan suatu bentuk ancaman terhadap secrecy, di mana pihak yang tidak berhak berhasil mendapat hak akses untuk membaca suatu data/ informasi dari suatu sistem komputer. Tindakan yang biasa dilakukan biasanya melalui penyadapan data yang ditransmisikan lewat jalur publik/umum. Tindakan seperti ini biasa dikenal dengan istilah wiretapping dalam wired networking (jaringan yang menggunakan kabel sebagai media transmisi data). </div><div style="text-align: justify;"><b>Modification</b> merupakan suatu bentuk ancaman terhadap integrity, di mana pihak yang tidak berhak berhasil mendapat hak akses untuk mengubah suatu data/ informasi dari suatu sistem komputer. Biasanya data/informasi yang diubah adalah record dari suatu tabel pada file basis data. </div><div style="text-align: justify;"><b>Fabrication</b> juga merupakan suatu bentuk ancaman terhadap integrity. Tindakan yang biasa dilakukan adalah dengan meniru dan memasukkan suatu objek ke dalam sistem komputer. Objek yang dimasukkan bisa berupa suatu file maupun suatu record yang disisipkan pada suatu program aplikasi. </div><div style="text-align: justify;">Setelah mengetahui beberapa bentuk dasar dari ancaman terhadap sistem komputer, diharapkan seorang administrator yang baik mampu melakukan analisis yang tepat ketika terjadi penyerangan atas sistem keamanan pada komputer yang sedang ditangani. Selain itu, seorang administrator juga tetap harus waspada terhadap keamanan komputer, karena setiap tindakan penyerangan terhadap suatu sistem komputer memiliki cara yang berbeda-beda walaupun bentuk dasarnya selalu sama. <br />
<br />
<br />
Referensi : </div><div style="text-align: justify;"><i>[1] Dasar-dasar Keamanan Komputer, http://irma14.blogspot.com/2008/09/dasar-dasar-keamanan-komputer.html, diakses tanggal 4 Oktober 2010 pukul 09.00. </i></div><div style="text-align: justify;"><i>[2] Saltzer, Jerome H. and Schroeder, Michael D. 2000. The Protection of Information in Computer Systems. University of Virginia, Department of Computer Science. </i></div><div style="text-align: justify;"><i>[3] S. Garfinkel, A. Schwartz, and G. Spafford. 2003. Practical Unix & Internet Security, 3rd Edition. O’Reilly. </i></div><div style="text-align: justify;"><i>[4] Sibert, W. Olin. Malicious Data and Computer Security. InterTrust Technologies Corporation. </i></div>Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3633968860244877799.post-53647076004711003332010-10-03T20:13:00.003+07:002010-10-18T10:24:21.773+07:00Peran Mahasiswa Teknologi Informasi untuk Mengatasi Kesenjangan Digital (Digital Divide)<div style="text-align: justify;">Kesenjangan digital di era teknologi informasi saat ini menjadi perhatian penting di berbagai negara untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di bidang teknologi informasi, salah satunya yaitu di Indonesia. Definisi kesenjangan penguasaan teknologi (digital divide) sendiri menurut OECD tahun 2001, yaitu suatu gap/kesenjangan antar individu, kelompok, bisnis, dan area geografis pada level sosial-ekonomi yang berbeda, dimana sangat membutuhkan akses teknologi informasi dan komunikasi serta penggunaan internet untuk berbagai aktivitas kehidupan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Masalah kesenjangan digital (digital divide) di Indonesia sebenarnya banyak dipengaruhi oleh tidak meratanya pembangunan infrastruktur jaringan komunikasi dan regulasi di berbagai daerah. Sebagai contoh, adanya perbedaan pola hidup antara masyarakat perkotaan dan pedesaan di daerah-daerah yang sudah maju. Masyarakat perkotaan di daerah yang sudah maju mempunyai kemampuan dan wawasan yang lebih tinggi akan teknologi informasi dibandingkan masyarakat perkotaan yang hidup di daerah kurang maju. Demikian pula, masyarakat pedesaan di daerah yang sudah maju, mereka akan mempunyai pengetahuan yang sedikit lebih tinggi untuk mengenal teknologi informasi dibanding masyarakat pedesaan di daerah yang kurang maju (bahkan tidak terjangkau jaringan komunikasi sama sekali). </div><div style="text-align: justify;">Padahal, jika ditilik dari antusiasme masyarakat itu sendiri, bisa dikatakan bahwa masyarakat yang pernah mengalami usia anak-anak hingga remaja di milenium ketiga ini, dipastikan sudah mengenal piranti cerdas yang disebut komputer. Dengan demikian, antusiasme untuk mengenal lebih jauh tentang komputer dan internet bagi kebanyakan masyarakat sangat tinggi sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. </div><a name='more'></a><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kepemilikan komputer bagi setiap individu di masyarakat bukanlah menjadi sesuatu yang sulit didapatkan untuk saat ini, mengingat harga komputer yang semakin hari semakin terjangkau dengan berbagai pilihan. Kendala serius yang dihadapi pemerintah untuk mewujudkan masyarakat informasi justru terletak pada cara pandang masyarakat mengenai kebergunaan komputer itu sendiri yang tidak hanya dipatok sebagai barang mewah yang kaya hiburan. Akan tetapi, sudah saatnya kita sebagai ahli teknologi informasi meyakinkan dan melatih masyarakat untuk mengenalkan bahwa komputer adalah piranti cerdas yang mampu meningkatkan produktivitas, lapangan kerja, dan ketersediaan informasi yang cepat dan mudah digunakan di berbagai aspek bidang kehidupan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Peran mahasiswa teknologi informasi untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan masyarakat informasi di tahun 2025 tidaklah mustahil jika dicanangkan sejak sekarang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dan dapat direalisasikan secara berkelanjutan yaitu melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang mengangkat jargon Pemberdayaan Pembelajaran Masyarakat, yang diadakan setiap semester di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Tidak ada salahnya apabila pihak universitas dan pemerintah bekerja sama untuk membentuk tema khusus yang berkaitan dengan pengenalan teknologi informasi di masyarakat, sedangkan mahasiswa bertindak sebagai pelakunya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sejumlah keterbatasan yang menjadi faktor pendukung di lapangan juga harus dipersiapkan terlebih dahulu. Misalnya dengan melakukan survey daerah pelosok yang sudah terjangkau listrik, jaringan telepon, dan internet. Selain itu, juga perlu dilakukan penelitian mengenai kondisi sosial, budaya, dan pendidikan masyarakat setempat untuk mengetahui tingkat antusiasme dan kesadaran masyarakat untuk menyongsong masyarakat informasi di masa depan. Hal ini bukanlah menjadi hal yang sulit apabila sudah benar-benar direncanakan dan ditanggapi menjadi masalah yang fundamental oleh pemerintah. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Beberapa waktu yang lalu, penulis telah mengikuti program KKN PPM yang kebetulan mengangkat tema pokok teknologi informasi. Salah satu kegiatan utama yang diadakan yaitu pengenalan dan pelatihan komputer kepada masyarakat dan pamong desa di Desa Argomulyo, Cangkringan, Sleman. Daerah tersebut dapat dikatakan termasuk daerah yang sudah merupakan perpaduan antara pedesaan dan perkotaan, dimana masyarakatnya sudah cukup mengenal dunia teknologi informasi, tetapi masih menjaga kebudayaan asli setempat. Dari hasil pengamatan di lapangan, antusiasme mereka ketika mengikuti kegiatan tersebut sangatlah tinggi, dengan peserta yang sebagian besar adalah remaja kawula muda. Lain halnya dengan pelatihan yang dilakukan untuk pamong desa yang rata-rata berusia di atas empat puluh tahun, antusiasme mereka untuk belajar dunia komputer sangat kecil. Melihat kenyataan tersebut, level usia masyarakat yang hidup di era komputerisasi juga harus diperhatikan untuk memudahkan akselarasi kemajuan teknologi informasi di tahap selanjutnya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Langkah konkrit yang dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa untuk mengatasi kesenjangan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai tahap dan metode pembelajaran. Pertama, diawali dengan sosialisasi dan pengenalan yang mendasar tentang pentingnya masyarakat informasi agar dapat bersaing dengan dunia global. Kedua, perlunya pelatihan dan pembelajaran secara bertahap sesuai dengan kemampuan sumber daya dan prasarana yang dimiliki setiap individu masyarakat. Ketiga, menanamkan pola pikir masyarakat akan pentingnya media informasi untuk meningkatkan produktivitas kerja di berbagai aspek kehidupan. Untuk itu, sudah saatnya peran mahasiswa teknologi informasi dibantu oleh pemerintah dan masyarakat digalakkan di berbagai pendidikan tinggi Indonesia untuk menghadapi masalah kesenjangan digital yang terlalu renggang, sehingga kelak mimpi Indonesia mewujudkan masyarakat informasi benar-benar bisa dirasakan setiap lapisan masyarakat di mana pun mereka tinggal. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Referensi : </div><div style="text-align: justify;"><i>[1] Istiyanto Ph.D., Jazy Eko. Mempersempit Kesenjangan Digital. Majalah e-Indonesia, Volume I, No. 9, Februari 2006. <br />
[2] Organisation for Economic Co-Operation and Development, OECD 2001. Understanding the <br />
Digital Divide. OECD Publication, Paris. <br />
[3] Sekarniningsih, Titin. Desain Mobile Community Access Point (M-CAP), Mobile Internet, Depkominfo : Digital Divide atau Kesenjangan Digital di Indonesia. Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. <br />
[4] Yulvitri, Alivia. 2008. Pengukuran Kesenjangan Digital dalam Penguasaan TIK di Lingkungan Pegawai Pemerintah. STEI ITB. </i></div>Aditya Rizki Yudiantikahttp://www.blogger.com/profile/12489825487668286998noreply@blogger.com1