Sabtu, 03 April 2010

Lebih Jauh Tentang Content Management System

Bagi banyak perusahaan, saat ini merupakan identitas di Internet. Informasi dapat disampaikan dan diterima dengan lebih cepat berkat adanya website. Yang menjadi masalah kemudian adalah pengelolaan informasi pada website menjadi lebih kompleks, ketika pemutakhiran dilakukan secara periodic. Content Management System (CMS) dapat menjadi solusi yang tepat.

Fakta yang tidak berlebihan jika ada yang mengatakan bahwa membuat website yang bagus dan aman dari nol adalah pekerjaan yang sulit, dan memakan banyak waktu. Bahkan bagi seorang pengembang web yang terampil sekalipun, membiat website hanya dengan bermodalkan edotor, pengolah gambar, dan memulai semuanya dari nol, bukanlah yang ringan. Serasa seperti harus “reinventing the wheel” (menemukan roda) untuk mencipta kendaraan – yang berarti membutuhkan waktu dan sumber daya lain dengan cukup besar. Sementara bagi sebagian besar orang (client), mereka tidaklah punya banyak waktu untuk menunggu.

Solusi Template Web

Salah satu solusi yang ada untuk merancang web dengan cepat adalah dengan menggunakan template web. Template web merupakan wadah atau pola dari web yang hendak dibuat. Pengembang web (atau siapapun yang ingin membuat web) perlu men-download atau membeli (jika template web tersebut berbayar). Informasi atau isi dari template web merupakan informasi yang umum, dan dapat diubah sesuai dengan keinginan pengembang web. Dengan berbekal pengetahuan HTML dan CSS, user dapat melakukan perubahan template dengan bebas.

Beberapa situs menawarkan template web secara cuma-Cuma adalah www.freetemplates.com, www.freewebsitetemplates.com, dan www.template monster.com. Di situ, Anda dapat mendownload template web dan memodifikasinya untuk situs pribadi Anda.

Template web cukup baik untuk desain awal, dengan isi website yang tidak terlalu banyak. Namun, ketika isi dari website menjadi semakin kompleks, Anda tidak dapat mengandalkan template web. Anda memerlukan sebuah tool yang berfungsi sebagai template, namun juga memberikan kemudahan lain untuk mengelola isi dari website. Tool tersebut diistilahkan dengan Content Management System.


Solusi CMS


Istilah Content Management System (atau dalam Bahasa Indonesia Sistem Manajemen Konten) sebenarnya sebenarnya tidak hanya mengacu pada web CMS, yaitu alat bantu berupa software yang dikhususkan untuk melakukan pengelolaan konten website.

Sebuah CMS standar dapat melakukan konten web berupa :
  1. Pengaturan desain dengan menggunakan template. Seperti halnya template web, CMS umumnya juga mempunyai berbagai macam template. Beberapa template berbayar, beberapa gratis. Namun yang perlu diperhatikan adalah bahwa template CMS yang satu dengan CMS yang lain tidaklah sama strukturnya, sehingga sebuah template CMS hanya dapat digunakan pada CMS yang sama.Gambar berikut berikut merupakan demo dari template CMS Joomla. 
  2. Kemudahan dalam mengedit dokumen. Karena konten merupakan hal terpenting pada sebuah website, maka CMS pada umumnya membuat kemudahan dalam membuat atau mengedit suatu konten (yang nantinya tampil pada halaman website). Editor WYSIWIG (What You See Is What You Get) menjadi standar umum pada CMS, sehingga bagi user yang tidak mengerti HTML dapat tetap membuat konten dengan berbagai variasi.
  3. Kemudahan dalam penambahan fitur. Fitur-fitur tambahan pada sebuah website seperti kalender, shoutbox, modul pencarian suatu kata kunci, statistik pengunjung, polling, forum, dan sebagainya merupakan komponen yang dapat dengan mudah ditambahkan, dan diatur letaknya pada website dengan menggunakan CMS. Sama seperti template, fitur atau komponen ini spesifik pada CMS tertentu, sehingga suatu komponen pada CMS tidak dapat digunakan pada CMS jenis lain.
  4. Delegasi. Yang dimaksud dengan delegasi adalah hak akses atau level pengguna untuk berkontribusi terhadap pengelolaan konten. Beberapa contoh level pengguna adalah level super administrator (yang berarti berhak untuk melakukan semua perubahan tanpa ada batasan), level administrator (dapat menambahkan konten), level manager (yang hanya dapat melakukan pengeditan, namun tidak dapat menambah), dan sebagainya.
  5. Web Standard Upgrade. Agar selalu mengikuti standar web, sebuah CMS juga memungkinkan untuk melakukan upgrade ke versi yang lebih tinggi, tanpa harus kehilangan konten maupun desain yang sudah ada.

Pada CMS dikenal istilah back-end dan front-end. Front-end mengacu pada halaman yang dilihat oleh pengakses website. Sedangkan back-end merupakan halaman yang diperuntukkan oleh pengembang website untuk mengelola konten. Melalui back-end inilah perubahan seperti mengubah template, menambah atau mengubah konten/fitur, mengelola user, mengubah judul website, dan sebagainya dilakukan. Karena begitu pentingnya halaman back-end, maka untuk melakukan pengaksesan halaman back-end harus mempunyai user dan password yang tepat. Back-end pada masing-masing CMS mempunyai struktur pengelolaan yang berbeda.


Kategori CMS

Beberapa CMS dirilis secara proprietary atau berbayar, namun CMS yang dirilis secara open source juga tidak kalah banyak. Berdasarkan tujuannya, CMS dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu :
  • CMS Portal merupakan CMS yang digunakan untuk membangun halaman portal atau halaman web yang berisi informasi. Kekuatan dari CMS Portal ditekankan kepada kemampuan dan kekayaan fitur untuk mengelola konten. Secara umum, CMS Portal lebih banyak daripada kategori-kategori yang lain. Beberapa contoh CMS Portal yang cukup populer adalah Joomla, Drupal, Mambo, dan Xoops. Salah satu CMS buatan Indonesia yang telah go international adalah Endonesia.
  • CMS Forum/Bulletin Board, merupakan CMS yang digunakan untuk membangun forum diskusi. Content pada CMS Forum/Bulletin Board sepenuhnya diisi oleh user yang terdaftar atau diistilahkan dengan “user-generated content”. Ini berbeda dengan CMS Portal yang sebagian besar content dibuat oleh pengelola website. Beberapa contoh CMS Forum/Bulletin Board yang cukup populer adalah phpBB, MyBB, dan bbPress.
  • CMS Blog. Blog umumnya dikelola oleh individu dengan konten berbagai topik sesuai dengan ketertarikan dari individu tersebut. Pada blog dimungkinkan bagi pengunjung untuk memberikan komentar sehubungan dengan konten. CMS Blog merupakan CMS untuk mengelola blog, termasuk didalamnya pengelolaan konten/posting, pemberian komentar, gambar, dan link ke blog lain. Beberapa CMS Blog yang termasuk populer adalah Wordpress, Nucleus CMS, TextPattern, dan LifeType.
  • - CMS Image Galleries. Penggunaan CMS Image Galleries dikhususkan untuk mengelola konten berupa gambar. Kemudahan yang ditawarkan adalah pengaturan gambar serta fitur-fitur, seperti slideshow, thumbnail generator, preview, dan tak ketinggalan fitur theme untuk mengubah desain galeri foto. Coppermine 1.4.25, ZenPhoto 1.2.6 dan Gallery 2.3 merupakan CMS Image Galleries yang banyak digunakan.
  • CMS Learning Management. Learning Management System merupakan software yang digunakan untuk menyampaikan bahan pembelajaran melalui Internet. Dengan Learning Management System, diharapkan sutu kelas menjadi lebih dinamis dengan melakukan pembelajaran interaktif melalui Internet. CMS Learning Management merupakan CMS yang digunakan sebagai wadah pembuatan sistem e-learning dengan cepat. Fitur yang menjadi andalan CMS Learning Management ini adalah kemudahan dalam pengelolaan topik pembelajaran untuk online course, seperti student-self-service, training workflow, penilaian secara online, dan pembelajaran kolaboratif. Moodle merupakan CMS Learning Open Source yang paling banyak digunakan saat ini. Contoh lain dari CMS Learning Management adalah Atutor.
  • CMS eCommerce. Adanya CMS eCommerce memungkinkan kita untuk membangun toko online dengan mudah dan cepat. Kegiatan-kegiatan yang umum dilakukan dalam e-commerce, seperti mengelola tampilan untuk display barang, pemberian discount khusus, pengelolaan stok, dan laporan pendapatan dapat diakses dengan mudah melalui back-end. Beberapa CMS eCommerce yang populer adalah osCommerce, ZenCart, OpenCart, dan Magneto.
Sumber : PC Mild Edisi 25/2009

0 comments: