Selasa, 20 Oktober 2009

Lisensi Open Source Sebagai Alternatif Anti Pembajakan


Pernahkah Anda membajak suatu produk digital? atau bahkan sudah berapa banyak kita membajak produk orang lain yang jelas-jelas mempunyai lisensi “anti pembajakan”? Apapun jawabannya, itulah yang masih banyak terjadi di sekeliling kita. Setiap orang pasti mempunyai alasan yang berbeda-beda mengapa mereka sering melakukan pembajakan terhadap produk-produk digital seperti software, file musik, video, film, ebook, dan lain-lain. Mungkin ada sebagian orang yang mengatakan bahwa dengan membajak, semua yang kita inginkan menjadi lebih mudah didapat, murah, bahkan gratis. Sebagian lagi mengatakan bahwa produk-produk digital yang asli harganya terlalu mahal, terlebih untuk orang-orang yang mempunyai budget pas-pasan untuk membeli semua itu, toh kita juga masih bisa memiliki semuanya secara gratis dengan internet.
Akan tetapi, masih ada masalah lain yang menurut saya mungkin sering dilupakan oleh para pembajak, yaitu sudahkah mereka menghargai karya-karya yang telah mereka bajak? Inilah yang sebenarnya harus kita cermati lagi secara lebih mendalam, karena bagaimanapun juga semua itu adalah hasil karya orang lain yang dibuat dengan kerja keras yang sudah sepantasnya kita hargai. Bentuk penghargaan itu bermacam-macam, yang salah satunya yaitu dengan membeli produk aslinya dengan harga yang sudah ditetapkan pemiliknya. Meskipun itu terlalu mahal bagi kita, tetapi tentu mereka berhak menentukan berapa pun harga karya-karya yang mereka miliki.
Okelah jika kita masih belum bisa mendapatkan semua itu secara legal, tetapi bagaimana jika ada produk alternatif yang berbeda yang bisa didapatkan secara legal dengan harga murah, bahkan gratis? Jawabannya adalah Open Source. Open Source merupakan sebuah bentuk lisensi dimana kita bisa mendapatkan produk digital (seringkali software/OS) secara gratis dan kita bebas untuk mengembangkan produk tersebut sesuai keinginan kita.
Mungkin bagi sebagian orang masih bimbang untuk menggunakan produk-produk yang sifatnya Open Source, karena masih menganggap bahwa Open Source tidak berkelas tinggi dan hanya digunakan dalam skala kecil saja. Namun, bagi saya, setidaknya sampai saat ini, anggapan tersebut masih kurang tepat. Mengapa? Seperti yang sering kita ketahui, misalnya adanya sistem operasi yang berbayar dan open source, keduanya masih gencar untuk berlomba-lomba dalam menghasilkan produk yang lebih baik dari sebelumnya maupun pesaingnya. Lihat saja perjalanan salah satu sistem operasi Open Source, yaitu Linux, yang kini sudah terdiri dari banyak varian seperti Ubuntu, Knoppix, Kubuntu, Edubuntu, Fedora, dan lain-lain. Masing-masing mempunyai keunikan tersendiri yang membedakan bahkan lebih baik dari sistem operasi yang berbayar, misalnya Mac OS, Windows XP, Windows Vista, dan yang baru-baru ini muncul Windows 7.Lalu timbul pertanyaan mengapa bisnis Open Source seperti itu masih bisa berkembang dengan leluasa? Hal ini tidak lain disebabkan karena keaktifan dari para pengembang itu sendiri yang tampaknya sudah semakin peduli untuk membuat sesuatu yang legal dan dapat dinikmati banyak orang, serta bersama-sama untuk mengembangkan produk tersebut menjadi lebih baik setiap waktu.
Menurut saya, ada beberapa hal yang menyebabkan sebagian orang masih suka menggunakan produk berbasis Open Source :
1. Open Source sifatnya gratis dan legal, sehingga konsumen tidak terikat lisensi resmi atas kepemilikan produk. Selain itu, Open Source bebas didistribusikan secara massal untuk semua kalangan.
2. Open Source mampu bersaing dengan produk berbayar, terutama dalam hal kesempurnaan sistem dan performa yang tidak kalah menarik. Open Source telah mampu menjadi sebuah pilihan yang bisa diperhitungkan sebagai pengganti/alternatif produk berbayar yang rawan pembajakan.
3. Open Source dapat dikembangkan oleh siapa saja yang berminat, sehingga mudah berkembang dengan cepat, ditunjukkan dengan keluarnya update produk terbaru dalam jangka waktu tertentu.
4. Open Source mampu memenuhi kebutuhan pengguna, seperti ketika menggunakan produk berbayar (meskipun tidak semua, tetapi mendekati sempurna). Misalnya penggunaan Open Office (Open Source) sebagai pengganti Microsoft Office (berbayar), dimana keduanya memiliki fitur yang mirip.
5. Open Source mempunyai fitur-fitur yang menarik untuk dikembangkan, yang mungkin masih belum atau tidak tersedia pada produk berbayar sejenis. Misalnya, dalam sistem operasi Ubuntu (Open Source) terdapat efek-efek desktop yang fantastis yang tidak terdapat pada Windows (berbayar), jikapun ada performa Ubuntu masih lebih baik (dilihat dari penggunaan spesifikasi kebutuhan hardware maupun memory).
6. Open Source seringkali lebih baik dan mudah dalam hal-hal tertentu dibanding produk berbayar lainnya yang sejenis
7. Open Source mampu memberikan alternatif yang bisa dikatakan sepadan dengan produk sejenis yang berbayar
8. Open Source tidak mengharapkan imbalan dan keuntungan secara paksa kepada konsumennya. Kepopuleran dan reputasi lebih diutamakan untuk menjaring konsumen sebanyak-banyaknya. Kini berbagai perusahaan dunia yang bergerak di bidang teknologi informasi mulai menunjukkan taringnya untuk menjadi perusahaan yang tak tertandingi diantara perusahaan lainnya dengan berbisnis Open Source. Sebut saja Google Inc., perusahaan yang pada awalnya hanya menawarkan sebuah mesin pencari (search engine) terhebat hingga saat ini, kini mereka telah menjadi salah satu perusahaan Open Source terbesar di di dunia dengan menghadirkan berbagai layanan/produk yang semakin luas. Misalnya layanan email, google earth, google chrome, office google, dan sistem operasi Google yang rencananya akan dirilis tahun 2010 mendatang. Semua itu bisa didapatkan secara gratis tanpa ada pungutan biaya sepeser pun.
Pertanyaan selanjutnya yang muncul lebih dalam yaitu “Dari manakah mereka (perusahaan Open Source) mendapat keuntungan yang begitu banyak, padahal tidak menjual produknya?”. Jawabannya adalah dari banyak donatur dan perusahaan periklanan dunia. Donatur yang dimaksudkan di sini adalah mereka yang peduli dengan Open Source yang diharapkan dapat berkembang lebih jauh lagi, sehingga mereka melakukan semacam investasi pada perusahaan Open Source yang dikagumi. Sedangkan untuk masalah periklanan, jangan ditanya lagi, saat ini bisnis periklanan di internet sudah tak ternilai harganya, banyak perusahaan periklanan berlomba-lomba untuk memasang iklan produk mereka di banyak website yang sering dikunjungi banyak orang.
So, buat apa membajak, jika ada yang bisa dimanfaatkan secara legal. Tapi tetep jangan lupa untuk selalu menghargai karya/produk orang lain dengan sebaik-baiknya… Cheers…

Tulisan ini dibuat untuk menyukseskan Lomba Blog Open Source P2I-LIPI dan Seminar Open Source P2I-LIPI 2009.

0 comments: