Apa itu Green Computing? Seperti apa sih bentuknya? Apakah ini ada hubungannya dengan isu seputar Global Warming? Apakah ini juga sebuah program ramah lingkungan? Seperti inilah pemikiran saya ketika pertama kali mendengar istilah asing tersebut. Nah, hal itulah juga yang membuat saya ingin mengikuti sebuah seminar bertajuk “Green Computing : ICT Concern Towards Energy” beberapa waktu lalu. Saya memang cukup tertarik dengan hal-hal yang berbau lingkungan hidup dan isu-isu Global Warming. Pada akhirnya saya berkesempatan mengikuti acara tersebut dan tentu saja banyak hal yang saya dapatkan dari sana. Oleh karena itu, melalui tulisan ini saya akan sedikit berbagi tentang apa itu Green Computing dan hal-hal apa saja yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan Green Computing itu sendiri.
Sejauh ilmu yang saya ketahui, istilah “green” sendiri jika di-Indonesia-kan berarti “hijau”, dan makna tersebut dalam kehidupan social sering dikaitkan dengan makna “ramah lingkungan”. Istilah “green” sendiri itu banyak muncul ketika dunia digemparkan setengah mati dengan isu pemanasan global (Global Warming). Nah, sejak saat itulah istilah “green” banyak dipakai untuk mempromosikan sebuah solusi terhadap Global Warming tersebut. Kemudian muncul berbagai istilah seperti green car, green technology, green house, dll. Yang itu semua berfokus kepada lingkungan.
Menurut beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli, emisi karbon di bumi untuk setiap tahunnya akan terus meningkat. Sebagai bukti di tahun 1840, pertumbuhan CO2 di atmosfer sebanyak 240 ppm. Hingga tahun 2005, kadar tersebut bertambah menjadi 390 ppm dan diramalkan lima tahun kemudian sejak 2005 kadar tersebut berada pada kisaran 550 ppm.Lalu apa yang terjadi?Nah, perlu diketahui juga bahwa perubahan kadar 550 ppm itu setara dengan perubahan -6 derajat iklim di dunia. Wooow, berarti dapat ditaksir bahwa kurang lebih 3 km es di Eropa akan mencair sebanyak itu! Apa jadinya dunia kalo setiap tahun selalu bertambah dan semua lapisan es di kutub mencair??? Benar, kawan, pulau-pulau akan tenggelam oleh air es yang mencair. Semoga saja jangan sampai terjadi terus-menerus. Next…
Oke, itu tadi hanya sebuah intermezzo saja. Kita kembali ke permasalahan, cikal bakal Green Computing itu sendiri ternyata sudah diawali sejak tahun 1992, yaitu dengan dikeluarkannya program Energy Star oleh US Enviromental Protection Energy. Program tersebut merujuk pada produksi barang-barang elektronik yang ramah lingkungan dan hemat energy, seperti pada monitor, pengontrol iklim, dan teknologi lain. Barang-barang tersebut diuji oleh lembaga terkait dan jika lulus uji akan mendapatkan tanda seperti tampak di bawah. ya, memang benar, saya beberapa kali melihat perangkat yang ada logonya seperti itu, kalo ga salah banyak terdapat di monitor-monitor komputer jenis CRT.
Istilah Green Computing pada akhirnya muncul dan merujuk ke konsumsi energy pada produk computing (produk komputasi, dalam artian mesin-mesin yang berbau komputasi). Definisi Green Computing menurut beberapa ahli yaitu :
- How to use your computer more sustainably (Young Yi)
- Information technology that is environmental friendly and energy efficient (Wachara Chantatub)
- The study and practice of using computing resources efficiently (Rawan M. Al-Ghofaili)
- Reduce the increasing amount of useless data/work (Jordi Torres).
Itulah sedikit pengantar mengenai apa itu Green Computing.Pada intinya istilah Green Computing adalah tentang bagaimana kita menggunakan perangkat elektronik yang kita miliki ramah lingkungan dan hemat. Hemat disini mengandung arti yang sangat luas, artinya dapat berarti hemat dalam penggunaan, hemat energy, hemat waktu, hemat resource yang dibutuhkan, dan masih banyak yang lainnya. Tentunya Green Computing adalah sesuatu yang positif bukan? Pertanyaan selanjutnya yang muncul yaitu bagaimana cara kita turut andil dalam kampanye Green Computing ini?
Masih mau lanjut, silakan baca postingan saya yang lain tentang Green Computing, cheers...
Sejauh ilmu yang saya ketahui, istilah “green” sendiri jika di-Indonesia-kan berarti “hijau”, dan makna tersebut dalam kehidupan social sering dikaitkan dengan makna “ramah lingkungan”. Istilah “green” sendiri itu banyak muncul ketika dunia digemparkan setengah mati dengan isu pemanasan global (Global Warming). Nah, sejak saat itulah istilah “green” banyak dipakai untuk mempromosikan sebuah solusi terhadap Global Warming tersebut. Kemudian muncul berbagai istilah seperti green car, green technology, green house, dll. Yang itu semua berfokus kepada lingkungan.
Menurut beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli, emisi karbon di bumi untuk setiap tahunnya akan terus meningkat. Sebagai bukti di tahun 1840, pertumbuhan CO2 di atmosfer sebanyak 240 ppm. Hingga tahun 2005, kadar tersebut bertambah menjadi 390 ppm dan diramalkan lima tahun kemudian sejak 2005 kadar tersebut berada pada kisaran 550 ppm.Lalu apa yang terjadi?Nah, perlu diketahui juga bahwa perubahan kadar 550 ppm itu setara dengan perubahan -6 derajat iklim di dunia. Wooow, berarti dapat ditaksir bahwa kurang lebih 3 km es di Eropa akan mencair sebanyak itu! Apa jadinya dunia kalo setiap tahun selalu bertambah dan semua lapisan es di kutub mencair??? Benar, kawan, pulau-pulau akan tenggelam oleh air es yang mencair. Semoga saja jangan sampai terjadi terus-menerus. Next…
Oke, itu tadi hanya sebuah intermezzo saja. Kita kembali ke permasalahan, cikal bakal Green Computing itu sendiri ternyata sudah diawali sejak tahun 1992, yaitu dengan dikeluarkannya program Energy Star oleh US Enviromental Protection Energy. Program tersebut merujuk pada produksi barang-barang elektronik yang ramah lingkungan dan hemat energy, seperti pada monitor, pengontrol iklim, dan teknologi lain. Barang-barang tersebut diuji oleh lembaga terkait dan jika lulus uji akan mendapatkan tanda seperti tampak di bawah. ya, memang benar, saya beberapa kali melihat perangkat yang ada logonya seperti itu, kalo ga salah banyak terdapat di monitor-monitor komputer jenis CRT.
Istilah Green Computing pada akhirnya muncul dan merujuk ke konsumsi energy pada produk computing (produk komputasi, dalam artian mesin-mesin yang berbau komputasi). Definisi Green Computing menurut beberapa ahli yaitu :
- How to use your computer more sustainably (Young Yi)
- Information technology that is environmental friendly and energy efficient (Wachara Chantatub)
- The study and practice of using computing resources efficiently (Rawan M. Al-Ghofaili)
- Reduce the increasing amount of useless data/work (Jordi Torres).
Itulah sedikit pengantar mengenai apa itu Green Computing.Pada intinya istilah Green Computing adalah tentang bagaimana kita menggunakan perangkat elektronik yang kita miliki ramah lingkungan dan hemat. Hemat disini mengandung arti yang sangat luas, artinya dapat berarti hemat dalam penggunaan, hemat energy, hemat waktu, hemat resource yang dibutuhkan, dan masih banyak yang lainnya. Tentunya Green Computing adalah sesuatu yang positif bukan? Pertanyaan selanjutnya yang muncul yaitu bagaimana cara kita turut andil dalam kampanye Green Computing ini?
Masih mau lanjut, silakan baca postingan saya yang lain tentang Green Computing, cheers...