Sun Tzu merupakan seorang keturunan China yang dikenal sebagai jendral militer dan ahli strategi kerajaan China di sekitar abad 6 SM. Ia juga dikenal karena buku yang ditulisnya yang berjudul The Art of War. Buku itu banyak bercerita tentang strategi perangnya dengan bangsa lain sehingga ia sering memenangkan pertempuran antar kerajaan zaman dahulu. Buku atau kitab yang ditulisnya itu menjadi semakin populer di abad ke-19 dan ke-20 karena prinsip-prinsip manajemen yang ada didalamnya dapat diinterpretasikan dalam bentuk yang berbeda sesuai perkembangan zaman. Dari sinilah cikal bakal ilmu manajemen klasik muncul sehingga mempengaruhi kondisi budaya dan politik bangsa Asia dan Barat.
The Art of War menyajikan filosofi perang untuk mengelola konflik dan memenangkan pertempuran. Buku itu tidak hanya berisi tulisan-tulisan dari penulis asli, tapi juga komentar dan klarifikasi dari orang-orang militer dan para filsuf, seperti Li Quan dan Du Mu. Hal ini diterima sebagai sebuah mahakarya mengenai strategi dan sering dikutip oleh para jenderal dan ahli teori sejak buku tersebut diterbitkan, diterjemahkan, dan didistribusikan di seluruh dunia.
Dari teks-teks yang ditulis sebelum penyatuan Cina pada abad ke-2 SM, salah satu dari enam maha karya yang selamat, yaitu termasuk The Art of War. Selama Dinasti Song pada awal milenium 1 AD, enam karya-karya tersebut dikombinasikan dengan teks Dinasti Tang ke dalam kumpulan yang disebut Seven Military Classics. Sebagai bagian dari pusat kompilasi, The Art of War membentuk dasar-dasar ortodoks teori militer di Cina.
Buku ini tidak hanya populer di kalangan ahli teori militer, tetapi juga menjadi semakin populer di antara para pemimpin politik dan orang-orang yang bergerak dalam manajemen bisnis. Meskipun judulnya, The Art of War, tetapi judul tersebut mengandung makna strategi yang luas, yang dapat menyentuh administrasi publik dan perencanaan. Teks yang ada dalam buku tersebut tidak hanya menguraikan teori-teori pertempuran, tetapi juga mengajarkan bagaimana melakukan diplomasi dan hubungan dengan negara lain sebagai kepentingan kedaulatan suatu negara.
Art of War diperkenalkan di Jepang sekitar tahun 716-735 Masehi. Seribu tahun kemudian, naskah monumental ini muncul di benua Eropa, bertepatan saat benua biru itu meletakkan pijakan untuk mendominankan peradapan dunia. Terjemahan pertama dalam bahasa Perancis muncul di Paris pada tahun 1782.Kemunculannya bertepatan dengan gejolak sejarah yang melanda negeri itu setelah meletusnya revolusi Perancis. Karena itu tak berlebihan bila ada yang mengatakan bahwa Art of War ini adalah senjata rahasia Napoleon dalam menaklukkan Eropa. Pendapat itu dapat dimaklumi, karena perang2-perang yang dilancarkan Napoleon sangat mengandalkan mobilitas pasukan,dan strategi Sun Tzu juga bertumpu pada aspek mobilitas tersebut. Dalam dunia manajemen pun seni perang ini banyak dipakai para pebisnis dunia dalam menjalankan oprasi bisnisnya.
Referensi :
- http://en.wikipedia.org/wiki/Sun_Tzu
- kuliahmanajemen.blogspot.com/2009/09/sun-tzu-art-of-war.html
The Art of War menyajikan filosofi perang untuk mengelola konflik dan memenangkan pertempuran. Buku itu tidak hanya berisi tulisan-tulisan dari penulis asli, tapi juga komentar dan klarifikasi dari orang-orang militer dan para filsuf, seperti Li Quan dan Du Mu. Hal ini diterima sebagai sebuah mahakarya mengenai strategi dan sering dikutip oleh para jenderal dan ahli teori sejak buku tersebut diterbitkan, diterjemahkan, dan didistribusikan di seluruh dunia.
Dari teks-teks yang ditulis sebelum penyatuan Cina pada abad ke-2 SM, salah satu dari enam maha karya yang selamat, yaitu termasuk The Art of War. Selama Dinasti Song pada awal milenium 1 AD, enam karya-karya tersebut dikombinasikan dengan teks Dinasti Tang ke dalam kumpulan yang disebut Seven Military Classics. Sebagai bagian dari pusat kompilasi, The Art of War membentuk dasar-dasar ortodoks teori militer di Cina.
Buku ini tidak hanya populer di kalangan ahli teori militer, tetapi juga menjadi semakin populer di antara para pemimpin politik dan orang-orang yang bergerak dalam manajemen bisnis. Meskipun judulnya, The Art of War, tetapi judul tersebut mengandung makna strategi yang luas, yang dapat menyentuh administrasi publik dan perencanaan. Teks yang ada dalam buku tersebut tidak hanya menguraikan teori-teori pertempuran, tetapi juga mengajarkan bagaimana melakukan diplomasi dan hubungan dengan negara lain sebagai kepentingan kedaulatan suatu negara.
Art of War diperkenalkan di Jepang sekitar tahun 716-735 Masehi. Seribu tahun kemudian, naskah monumental ini muncul di benua Eropa, bertepatan saat benua biru itu meletakkan pijakan untuk mendominankan peradapan dunia. Terjemahan pertama dalam bahasa Perancis muncul di Paris pada tahun 1782.Kemunculannya bertepatan dengan gejolak sejarah yang melanda negeri itu setelah meletusnya revolusi Perancis. Karena itu tak berlebihan bila ada yang mengatakan bahwa Art of War ini adalah senjata rahasia Napoleon dalam menaklukkan Eropa. Pendapat itu dapat dimaklumi, karena perang2-perang yang dilancarkan Napoleon sangat mengandalkan mobilitas pasukan,dan strategi Sun Tzu juga bertumpu pada aspek mobilitas tersebut. Dalam dunia manajemen pun seni perang ini banyak dipakai para pebisnis dunia dalam menjalankan oprasi bisnisnya.
Referensi :
- http://en.wikipedia.org/wiki/Sun_Tzu
- kuliahmanajemen.blogspot.com/2009/09/sun-tzu-art-of-war.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar