Jumat, 26 Februari 2010

Kehebohan BlackBerry di Indonesia Populer dalam Google Trends

Di zaman komunikasi modern seperti ini, kebutuhan akan perangkat komunikasi yang portable sangat dibutuhkan. Kebutuhan tersebut tidak hanya ditujukan untuk para pebisnis yang seringkali memiliki mobilitas tinggi, tetapi kini juga digunakan sebagai tren baru yang lebih canggih dibanding telepon seluler biasa. Munculnya teknologi komunikasi BlackBerry belakangan ini menjadi sebuah terobosan alternative untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan berbagai fitur-fitur khusus yang ditawarkan. Tak terkecuali, industri pemasaran teknologi ini telah merambah ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Meskipun pada awalnya penggunaan teknologi BlackBerry ditujukan untuk orang-orang tertentu yang benar-benar membutuhkan seperti di atas, saat ini baru memasuki tahap menjadi sebuah barang mewah, dimana banyak orang yang bermimpi untuk memiliki BlackBerry. Bukan tidak mungkin suatu saat nanti perangkat komunikasi modern sejenis BlackBerry melahirkan evolusi global yang bergerak dari era telepon seluler biasa ke perangkat komunikasi cerdas.

Menurut definisi Wikipedia, BlackBerry merupakan perangkat genggam (portabel) nirkabel yang memiliki kemampuan layanan push e-mail (mengirim dan menerima e-mail secara instan), telepon selular, sms, faksimili internet, menjelajah internet, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Salah satu alasan BlackBerry disebut sebagai perangkat komunikasi cerdas yaitu karena kemampuannya dalam hal layanan nirkabel (dalam hal ini Internet) yang dapat memberikan akses lebih cepat dengan biaya yang lebih terjangkau dibanding layanan telepon seluler biasa.

Beberapa waktu yang lalu, saya mencoba untuk melihat kepopuleran kata kunci “blackberry” pada situs statistik Google Trends. Google Trends sendiri digunakan untuk melihat jumlah atau tingkat kepopuleran suatu kata kunci dalam dunia maya berdasarkan negara, tahun, dan bahasa. Di dalamnya ditampilkan statistik sepuluh besar teratas berdasar negara/negara bagian/kota, bahasa, serta tahun berupa diagram batang dan grafik dinamis.

Dari hasil proses statistik yang telah dilakukan, didapatkan sepuluh peringkat teratas secara berurutan berdasarkan Negara atas kepopuleran penggunaan kata kunci tersebut, dari yang paling atas, yaitu Indonesia, Canada, Venezuela, Vietnam, United States, United Kingdom, India, Thailand, Mexico, dan Australia. Hasil tersebut didapatkan selama keseluruhan waktu (all years) penggunaan kata kunci “blackberry”. Jika diperingkat berdasarkan kota, maka kota Waterloo (Canada) berada di posisi teratas dengan diagram yang sangat mencolok dibanding kota-kota di bawahnya. Akan tetapi, jika ditelaah berdasarkan bahasa (language), maka bahasa Indonesia mendapat porsi yang terbanyak dibanding bahasa negara lain.

Selanjutnya saya melakukan analisis terhadap hasil-hasil yang didapat tersebut mengenai alasan mengapa bisa terjadi statistik yang demikian. Ini menjadi unik, karena di dalamnya terdapat negara kita sendiri, Indonesia, yang bisa dikatakan bahwa negara ini adalah negara berkembang yang seringkali masih tertinggal dalam hal-hal berbau inovasi dan teknologi, tetapi bisa berada di jajaran teratas dalam teknologi BlackBerry yang masih baru. Terlebih lagi Indonesia terpaut sedikit dengan diagram yang ditunjukkan oleh Kanada, karena di hari sebelumnya saya sempat melihat Kanada di urutan teratas dan kemudian diikuti oleh Indonesia.

Setelah diketahui, ternyata negara Canada adalah negara yang didalamnya terletak lokasi produsen BlackBerry, yang menjadi pusat pengembangan utama di seluruh dunia, lebih tepatnya di kota Waterloo, negara bagian Ontario, Kanada. Perusahaan yang dimaksud adalah Research in Motion (RIM), yang merupakan sebuah perusahaan multinasional terkemuka yang menghasilkan berbagai macam produk telekomunikasi. Kenyataan inilah yang tampaknya membuat kata kunci “blackberry” merujuk pada negara Canada.

Jika dibandingkan dengan penelusuran yang saya amati melalui situs pencarian Google, tingkat kepopuleran kata “blackberry” di Indonesia berkebalikan dengan negara Canada. Artinya, jika di Kanada tingkat kepopuleran banyak berhubungan dengan produsen yang bersangkutan, maka di Indonesia lebih banyak berhubungan dengan konsumen. Dengan kata lain, Indonesia bisa dikatakan sebagai negara dengan konsumsi atau tingkat keinginan terhadap produk BlackBerry yang tertinggi di antara negara yang lain.

Selain itu, hasil penelusuran saya dengan memasukkan kata kunci “blackberry” di situs www.google.com menghasilkan halaman utama yang sebagaian berbahasa Indonesia. Halaman-halaman yang ditampilkan sebagian besar berhubungan dengan sisi konsumsi maupun jual beli masyarakat. Terlebih lagi, dengan semakin banyaknya operator seluler yang bersaing untuk memberikan layanan terbaik kepada BlackBerry, membuat BlackBerry semakin dikenal (mudah didapat) atau setidaknya diimpikan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Belum lagi kasus-kasus lain beberapa waktu lalu tentang produk bajakan atau black market BlackBerry yang dijual dengan harga murah dari aslinya. Saya berpendapat bahwa ini menjadi semacam bukti bahwa Indonesia memang pada dasarnya menjadi salah satu negara konsumen teknologi, bukan produsen teknologi.

Analisa yang lain yaitu apakah benar BlackBerry lebih banyak popular di Indonesia karena kecanggihan produknya atau jumlah konsumen/calon konsumen itu sendiri. Mengingat Indonesia masuk dalam jajaran top ten jumlah penduduk terpadat di dunia selama beberapa dekade ini, sehingga kemungkinan semakin banyak permintaan terhadap produk tersebut. Sedangkan di sisi produsen sendiri, perusahaan RIM di Canada telah mengeluarkan produk ini kurang lebih sekitar tahun 2006 dan menjadi cukup populer di Indonesia kira-kira tahun 2009 yang lalu hingga sekarang.

Dari sisi terhadap negara lain, saya mempunyai pertanyaan yang lain, pertanyaannya yaitu apakah di negara lain BlackBerry tidak begitu populer atau justru masa kepopuleran itu telah dimakan waktu dan digantikan dengan kepopuleran teknologi baru yang lain. Pertanyaan yang masih belum bisa dijawab tersebut mungkin perlu dilakukan pengkajian lebih jauh lagi untuk mendapat hasil yang lebih akurat. Setidaknya gambaran yang diperoleh melalui statistik yang ditunjukkan Google Trends terhadap kepopuleran BlackBerry di Indonesia di atas menjadi sedikit terjawab, meskipun dapat dinilai dengan berbagai macam sudut pandang yang berbeda.

Referensi :
· http://www.google.co.id/trends?q=blackberry&ctab=0&geo=all&date=all&sort=0
· http://en.wikipedia.org/wiki/Waterloo,_Ontario

5 komentar:

  1. memang benar kok, di negara lain blackberry ga sepopuler di Indonesia.. saya sih cuma dari lihat aja di sekitar saya, ga pake survey ilmiah..

    kayaknya faktor peer pressure (ikut2an) di Indonesia kuat sekali. Inget ga dulu nokia communicator jadi HP wajib? atau nokia 3210 sejuta ummat? pada nyadar ga ya, bahwa semua yang blackberry bisa kerjain sebenernya bisa juga dijalanin pake nokia communicator yang tadinya mereka pake?

    BalasHapus
  2. @blastedmind
    terima kasih atas tanggapannya...
    saya setuju dengan pernyataan Anda kalo masyarakat kita memang sangat mudah dipengaruhi oleh faktor "ikut2an"...
    pemikiran mereka masih terbelakang, kebanyakan belum bisa menilai kebergunaan teknologi di mata mereka...
    mereka masih punya pemikiran jika memiliki barang2 terbaru & terhebat maka dia dipandang sebagai orang yg terhormat, mewah, tdk ketinggalan jaman, dsb...
    padahal byk orang yg pake BB hanya untuk terima telepon dan sms, byk jg yg belmu mengerti fungsi diciptakannya BB dibanding telepon seluler biasa...

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus