Rabu, 24 Juni 2009

Mengenal Microsoft Silverlight


Di Era Web 2.0 sekarang, Anda dapat mengunjungi website yang dilengkapi dengan video, animasi, suara, dan fitur-fitur interaktif lainnya. Para programmer telah bekerja keras menciptakan aplikasi untuk menampilkan semua fitur tersebut melalui jendela web browser. Salah satu aplikasi tersebut adalah Microsoft Silverlight.
Dalam banyak hal, Silverlight memiliki kemiripan dengan Adobe Flash. Silverlight mensyaratkan pengembang (developer) dan pengguna (user) web untuk men-download sebuah aplikasi client. Tanpanya, web browser tidak dapat memproses Silverlight. Dengannya, developer dapat menggabungkan video streaming, audio, dan animasi ke dalam halaman web. Di WWW, sistem ini dikenal dnegan sebutan Rich Internet Application (RIA).
Meski dibuat sebagai ekstensi proyek lainnya dari Microsoft lainnya, aplikasi Silverlight berdiri sendiri. Microsoft mempromosikan Silverlight sebagai teknologi cross-platform dan cross-browser. Sebuah proyek Open Source dengan nama Mono membuka jalan bagi Silverlight untuk diinstal di Linux.
WPF dan XAML
Dalam Silverlight, Microsoft menyertakan teknologi Microsoft Windows Presentation Foundation (WPF) dan dukungan untuk eXtensible Application Markup Language (XAML). Developer dapat menggunakan keduanya (WPF dan XAML) untuk membuat aplikasi web. Keduanya bekerja di dalam Framework .NET. Microsoft mengembangkan WPF karena keterbatasan yang dimiliki oleh HTML, web browser mampu mengeksekusi fungsi-fungsi yang terlalu kompleks bagi HTML.
WPF menggunakan engine rendering berbasis vector, yang mendukung grafis 2D dan 3D, untuk meng-generate grais pada aplikasi. Dengan XAML, developer dapat melakukan tweak untuk tampilan aplikasi mereka. Sementara WPF dan XAML menentukan bagaimana aplikasi terlihat dan berperilaku, programmer menggunakan bahasa pemrograman lainnya untuk membangun aplikasi.
Silverlight 1 hanya mendukung JavaScript, dan Silverlight 2 mendukung beberapa bahasa dinamis seperti Visual Basic dan C#. Programmer membangun aplikasi menggunakan bahasa-bahasa tersebut di dalam Framework .NET, dan menggunakan WPF dan XAML untuk mengintegrasikan aplikasi ke dalam bentuk halaman web. Hasilnya, semua aplikasi Silverlight berjalan di dalam web browser.

Arsitektur Silverlight
Sebagaimana semua software, platform Silverlight memiliki susunan tertentu dari fungsi-fungsi dan fitur-fitur yang disebut arsitektur, yaitu gambaran tentang bagaimana sebuah program bekerja. Arsitektur mengelompokkan dan menyatukan berbagai tugas dalam sebuah alur logis, dan menunjukkan bagaimana bagian-bagian yang berbeda tersebut bekerja sama untuk menghadirkan keseluruhan layanan.
Arsitektur platform silverlight terbagi menjadi dua komponen utama, dengan sebuah installer tambahan dan elemen untuk updating. Kedua komponen utama ini mencakup Framework inti presentasi dan Framework .NET untuk Silverlight. Framework inti presentasi berisi hal-hal berikut :
  • User interface (UI) rendering engine, yang menggenerate semua tampilan grafis, animasi, dan teks di dalam aplikasi.
  • Input interface, yang menangani semua input dari perangkat seperti keyboard, mouse, dan layar sentuh (touch screen)
  • Media engine, yang mendukung beberapa format audio dan video.
  • Digital right management, yang memungkinkan developer untuk mengontrol media yang ada di dalam aplikasi.
  • Dukungan untuk kontrol aplikasi
  • Dukungan untuk layout UI yang dinamis, yang memungkinkan developer mengubah tampilan UI secara real-time
  • Dukungan untuk data binding, yang menghubungkan elemen UI dengan objek data di dalam aplikasi
  • XML parser

Framework .NET mencakup fitur-fitur di bawah ini :
  • Dukungan untuk fitur Language Integrated Query (LINQ), yang memungkinkan developer mengintegrasikan data dari berbagai sumber yang berbeda.
  • Class library, yang mendukung fungsi-fungsi dasar pemrograman, seperti kriptografi.
  • Seperangkat fitur yang disebut Window Communication Foundation (WCF), yang didesain untuk memudahkan aplikasi mengakses data dan layanan remote.
  • Dynamic Language Runtime (DLR), elemen yang mendukung aplikasi yang ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman.
  • Common Language Runtime (CLR), komponen yang menangani manajemen memory dan fungsi-fungsi kritikal lainnya.
  • Framework inti presentasi dan .NET di atas berinteraksi satu sama lain melalui XAML. Dalam hal ini, XAML bertindak sebagai jembatan antara dua komponen.
Sumber :
PC Mild Edisi 08/2009 (16-29 April 2009)

Selasa, 16 Juni 2009

Sejarah Perkembangan CPU x86

PC (Personal Computer), sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia di era modern ini. Baik itu berupa komputer desktop, laptop ataupun tablet computer. Salah satu komponen utama PC adalah CPU atau processor dan Core i7 atau AMD Phenom II X4, mungkin lebih familiar di telinga Anda dibandingkan dengan Intel 80286 atau AMD Am286. Padahal nama-nama ini berasal dari "keluarga" yang sama, yaitu "x86". Untuk menambah wawasan Anda mengenai keluarga besar ini, selanjutnya akan dibahas mengenai "silsilah" CPU x86.
Dalam artikel ini, processor akan dikelompokkan sesuai dengan generasi processor masing-masing, dan penetapan generasi didasarkan pada perkembangan yang signifikan pada teknologi yang diterapkan pada processor. Pembahasan mencakup generasi awal hingga generasi kelima processor x86.
GENERASI PERTAMA
Inilah generasi awal dari CPU dengan arsitektur x86, yang akhirnya menjadi processor yang mendominasi pasar PC.

Intel 8086 (1978, Clock : 5 MHz - 10 MHz)

Didesain oleh Intel dan diperkenalkan pertama kali kepada pasar pada 8 Juni 1978, Intel 8086 menandai kelahiran arsitekrut x86. Di dalam chip dengan fabrikasi 3 mikrometer ini, terdapat 29.000 transistor. Jumlah ini, empat kali lipat lebih banyak jika dibandingkan dengan transistor yang terdapat pada Intel 8085, yaitu 6500 transistor. Frekuensi Clock pada awal produksi dibatasi pada 5 MHz (IBM PC menggunakan 4,77 MHz), hingga pada versi terakhirnya, spesifikasinya meningkat menjadi 10 MHz.
8086 bukanlah chip 16-bit yang pertama ada, karena pada generasi sebelumnya, yaitu pada 8080 dan 8085, kedua microprocessor ini telah mendukung beberapa instruksi 16-bit. Namun, 8086 merupakan microprocessor pertama yang mengimplementasikan penuh teknologi 16-bit, baik itu register internal, serta data bus internal dan eksternal. Ditambah dengan 20-bit address bus eksternal, hingga mampu mengalamatkan (memproses) sampai 1 MB memori (2^20 = 1.048.576). Walaupun memiliki banyak perbedaan, Intel 8086 tetap mendukung software yang dibuat untuk chip pendahulunya, 8008, 8080, dan 8085.

Intel 8088 (1979, Clock : 5 MHz - 10 MHz)

Pada tanggal 1 Juni 1979, Intel merilis Intel 8088 yang merupakan versi ekonomis dari Intel 8086. Spesifikasi 8088 mirip dengan 8086, perbedaan mencolok terletak pada eksternal data bus dimana 8088 hanya menggunakan 8-bit.

GENERASI KEDUA
Pada masa ini, perkembangan processor di
tandai dengan kebutuhan akan hardware untuk proses perhitungan yang cepat dimana diperkenalkan memory management unit (MMU) untuk mendukung protected mode, dan dukungan untuk kapasitas memory yang lebih besar, serta munculnya AMD sebagai pesaing Intel di pasar x86.

Intel 80286 (1982, Clock : 6 MHz - 12,5 MHz)
Pada tahun 1982, Intel merilis seri 80186 dan 80188, masing-masing sebagai penerus seri 8086 dan 8088. Intel 80186/80188 didesain untuk embedded systems (sistem komputer untuk mengerjakan tugas yang spesifik) sebagai microcontrollers disertai memori eksternal. Oleh karena itu, tidak memungkinkan menggunakan kedua microprocessor ini untuk membangun komputer yang 100% PC-compatible.
Di tahun yang sama tepatnya 1 Februari 1982, Intel merilis seri 80286 yang sering juga disebut Intel 286 atau i286. Hadir denga
n 134.000 transistor di dalam chip berteknologi 1,5 mikrometer, serta mendukung sampai 16 MB kapasitas memory. Edisi awal i286 berjalan pada kecepatan 6 MHz, dan terus meningkat hingga pada rilis terakhir mencapai 12,5 MHz. Untuk frekuensi clock yang sama, performa yang dihasilkan i286, dua kali lipat atau bahkan lebih jika dibandingkan dengan 8086.
Intel 286 merupakan keluarga x86 y
ang kali pertama memperkenalkan fitur protected mode, yang memungkinkan memory management unit (MMU) menangani akses untuk memory. Fitur ini membantu sistem software untuk memanfaatkan fitur virtual memory, paging, safe multitasking dan fitur-fitur lainnya yang berfungsi untuk meningkatkan kontrol sistem operasi atas software. Walau begitu, fitur ini tidak banyak digunakan. Hal ini disebabkan oleh beberapa kelemahan, seperti ketidakmampuan mengakses BIOS, dan berpindah ke real mode tanpa me-reset processor.

AMD Am286
(1983, Clock : 8 MHz - 20 MHz)

Pada tahun 1982 pula, Intel memberikan lisensi pada AMD untuk memproduksi, serta menjual processor 8086 dan 8088. Hal ini terpaksa dilakukan Intel untuk memenuhi persyaratan kontrak sebagai supplier
IBM PC dimana supplier harus memiliki sumber manufaktur alternatif. Setahun kemudian, AMD merilis Am286, yang merupakan clone dari processor Intel 80286. Am286 meramaikan pasar dengan pilihan frekuensi yang lebih tinggi, hingga mencapai 20 MHz, dan hal ini bisa diibaratkan sebagai sebuah "pukulan" untuk Intel.

GENERASI KETIGA
Era 32-bit dimulai dengan memanasnya hubun
gan antara Intel dengan AMD. Ini terjadi pada masa generasi ketiga CPU x86.

Intel 386 (1985, Clock : 16 MHz - 33 MHz)
Intel 386 pertama kali dirilis pada 17 Oktober 1985, kemudian i386 berganti nama menjadi i386DX untuk membedakan dengan variannya yang dirilis belakangan (i386SX dan i386SL), dan baru berhenti diproduksi pada Septembe
r 2007.
i386DX merupakan processor pertama dar
i Intel yang menggunakan arsitektur 32-bit. Di dalam chip ini terdapat 275.000 transistor dengan pabrikasi 1 mikrometer. i386DX hadir dengan empat pilihan clockspeed, 16 MHz pada rilis awalnya, kemudian meningkat menjadi 20 MHz, 25 MHz, dan pada rilis terkahir 33 MHz. Processor ini mendukung perpindahan pada tiga mode operasi, yaitu : real mode, protected mode, dan virtual mode. Berbeda dengan i286 yang memperkenalkan protected mode, pada i386, aplikasi berbasis real mode dapat berjalan di protected mode. Serta meningkatkan kemampuan MMU untuk mengakses memory hingga 4 Gb. Dengan teknologi yang dibawa, i386 hadir tepat pada saat dunia game mulai berkembang, dan membutuhkan processor yang lebih "bertenaga".

AMD Am386 (1991, Clock : 12 MHz - 40 MHz)
Kembali hadir sebagai clone dari produk I
ntel, Am386 dirilis pada tahun 1991. Lebarnya rentang waktu rilis Intel dengan AMD disebabkan adanya tuntutan dari Intel. Dimana Intel bersikeras bahwa perjanjian antara kedua belah pihak hanya boleh berlaku untuk processor Intel 80286, dan versi sebelumnya. Setelah menjalani persidangan yang panjang, AMD memenangkan kasus ini, dan berhak menjual Am386 mereka. Hal ini membuka persaingan di pasar processor 32-bit, yang kemudian menguntungkan konsumen, dengan menurunnya harga CPU.
Saat AMD merilis Am386DX 40 MHz, Intel telah mengeluarkan processor barunya, Intel 486. Persaingan keduanya makin memanas
karena Am386DX 40 MHz dapat menyaingi performa processor baru Intel, 486SX 25 MHz, sementara processor dari Intel ini dipasarkan dengan harga yang lebih mahal.

GENERASI KEEMPAT
Pipelining, FPU (floating-point unit) yang terintegrasi, dan cache yang ditanamkan pada chip, adalah fitur-fitur baru yang diimplementasikan pada generasi keempat x86.

Intel 486 (1989, Clock : 25 MHz - 100 MHz)

Intel 486DX hadir menutup dekade 80-an, sebagai chip pertama yang menembus pemakaian satu juta transistor, tepatnya 1,2 juta dengan pabrikasi 1 mikromter, dan 0,8 mikrometer untuk versi 50 MHz. Bukan hanya peningkatan jumlah transistor yang membedakan i486 dengan pendahulunya. Intel juga mengintegrasikan 8 KB SRAM cache untuk menyimpan perintah dan data yangs ering digunakan, serta FPU (floating-point unit) untuk melakukan operasi perhitungan floating-point dengan cepat (kecuali untuk varian SX).
Selain i486DX, seri i486 memiliki banya
k varian, seperti i486SL, i486DXL, i486SX, i486DX2, i486DX2-S, i486DXL, i486SX2, IntelDX4, IntelDX4WB, i486DX2WB, dan i486DX2, dengan variasi kecepatan antara 25 MHz sampai 100 MHz. Untuk para gamers saat itu, 486DX2 66 MHz adalah pilihan favorit karena kecepatannya. Namun, saat 3D graphics mulai diperkenalkan, i486 tidak mampu lagi untuk mengimbangi. Karena kebutuhan 3D graphics untuk melakukan perhitungan floating point cukup tinggi, serta CPU cache yang lebih cepat, dan bandwidth memory yang lebih tinggi.

AMD Am486 (1992, Clock : 20 MHz - 100 MHz)
AMD merilis Am486 empat tahun setelah Intel 486, dan sebulan setelah Pentium. Dan lagi-lagi, ini adalah clone dari processor Intel. Agar bisa bersaing, AMD menurunkan harga jual sembari menaikkan clocknya. Bahkan beberapa processor AMD dengan clock 66 MHz, mampu memberikan perlawanan terhadap Pentium versi awal dari Intel.

Diantara dua generasi : Cyrix Cx486
CPU x86 pertama dari Cyrix dirilis pada tahun 1992, yaitu 486SLC dan 486DLC.
Kedua chip ini menuai banyak protes karena
tidak memberikan performa yang sesuai dengan kode pada namanya. Walaupun menggunakan kode 486, kedunya hadir dengan yang kompatibel dengan 386SX/DX. Cyrix menyertakan pada chipnya L1 cache antara 1-8 KB dan set instruksi untuk 486, dengan kecepatan maksimum 100 MHz. Untuk performa, kedua chip ini berada pada di antara seri i386 dan 1486.
Jadi dapat disimpulkan bahwa seri Cx486
bukan sepenuhnya processor generasi keempat. Namun Cyrix 486SLC dan 486DLC menjadi alternatif upgrade yang murah untuk platform 386 (generasi ketiga).

GENERASI KELIMA
Generasi kelima x86 diramaikan den
gan implementasi arsitektur superscalar, dukungan 64-bit data bus, FPU yang lebih cepat serta mendongkrak kemampuan multimedia dengan MMX.

Pentium (1993, clock : 60 - 200 M
Hz) dan Pentium MMX (1997, clock : 166 -233 MHz)
Memasuki generasi kelima arsitektur x86, Intel menggunakan sistem penamaan baru untuk processor x86 produksi barunya. Pentium, berasal dari dua suku kata, "pente" dari bahasa Yunani yang berarti "lima", dan akhiran dari bahasa Latin "ium". Penggunaan nama baru ini disebabkan karena pengadilan memutuskan untuk menolak penggunaan merek dagang yang berbasis angka, seperti "i586" atau "80856".
Memulai debutnya pada 22 Maret 1993, ada banyak peningkatan yang bisa ditemukan pada Pentium, seperti :
  • Processor pertama yang mengimplementasikan arsitektur superscalar dimana pada processor terdapat dua unit pipeline integer sehingga memungkinkan untuk menjalankan dua instruksi per siklus CPU.
  • Memperbaiki kinerja operasi floating-point dengan mendesain ulang FPU, hingga dapat menjalankan sampai satu instruksi floating-point per siklus CPU.
  • Penambahan data bus eksternal menjadi 64-bit, untuk meningkatkan kemampuan akses baca dan tulis pada memory.
Dengan nama sandi "P5" untuk seri perdana, kemudian berturut-turut "P45", "P54C", "P54CS", dan "P55C" untuk Pentium MMX. pentium menggunakan 3,1 juta transistor dengan pabrikasi 0,8 mikrometer, serta pilihan clock speed 60/66 MHz untuk seri P5. Spesifikasi ini terus meningkat hingga pada rilis P55C, Intel menawarkan pilihan clock speed 166/200/233 MHz dimana pada prosesor tertanam 4,5 juta transistor dengan pabrikasi 0,35 mikrometer.
Pada seri Pentium MMX (P55C), set inst
ruksi MMX menyertakan register tambahan, dan dirancang untuk meningkatkan kemampuan aplikasi multimedia dan komunikasi.

Di antara dua generasi : Cyrix Cx5x86 (1995, clock : 100 - 133 MHz) dan AMD Am5x86 (1995, clock : 133 MHz)

Sebagai pendatang baru untuk pasar x86, C
yrix sadar akan persaingan yang ketat. Oleh karena itu, Cyrix mencoba mengincar segmen pasar x86 yang sedikit berbeda. Cyrix hadir dengan beberapa teknologi terbaru untuk digunakan pada sistem generasi sebelumnya. Taktik ini telah diterapkan pada seri Cx486, dan digunakan lagi pada seri 5x86, dengan mendesain Cx5x86 kompatibel dengan motherboard Socket 3 yang digunakan seri Intel 486.
Walaupun sempat mendapat gelar sebagai processor tercepat yang pernah diproduksi untuk Socket 3, Cx5x86 memiliki masalah dalam stabilitas. Cx5x86 yang dirilis pada Agustus 1995, ditarik dari pasar tidak lama berselang, dikarenakan Cyrix sudah merilis chip terbarunya, 6x86.

Bukan hanya Cyrix yang menawarkan alternatif upgrade untuk sistem 486. Pada November 1995, AMD merilis Am5x86 yang merupkan prosesor berbasis 486 DX. Dengan internal multiplier x4, hingga memungkinkan processor untuk berjalan pada frekuensi 133 MHz.
namun yang menjadi sorotan adalah penggu
naan skema Performance Rating (PR) untuk kode prosesor. Skema PR tidak menandakan kecepatan sebenarnya dari chip tersebut, melainkan perbandingan dengan prosesor sederajat. Saat melepas Am5x86 ke pasar, AMD menggunakan kode "Am5x86-P75", ini menandakan prosesor AMD setara dengan Pentium 75 MHz.


Sumber :
PC Mild Edisi 08/2009 (16-29 April 2009)


Senin, 08 Juni 2009

Sedikit Tentang "Cloud Computing"


Pada pertengahan 1990-an, banyak warnet yang berusaha menekan fraud cost dengan membangun diskless workstation komputer client yang tidak dilengkapi dengan harddisk. Proses booting, pengoperasian aplikasi, hingga penyimpanan data, semuanya dilakukan di server melalui jaringan. Meski tidak 100% identik, konsep serupa dapat kita temukan pada cloud computing.

Katakanlah Anda seorang CIO (Chief Information Officer) di sebuah perusahaan. Salah satu tanggung jawab Anda adalah pengadaan hardware dan software yang tepat untuk semua karyawan. membeli unti komputer saja belum cukup, Anda juga harus membeli aneka software yang dibutuhkan oleh karyawan.

Saat perusahaan berkembang dan terjadi penambahan karyawan, Anda harus mengalokasikan dana untuk membeli unit komputer beserta software baru pula. Jika anggaran perusahaan untuk divisi teknologi informasi pas-pasan, dijamin Anda akan pusing tujuh keliling setiap kali ada karyawan baru. Menggunakan software bajakan? Oh, itu bukan solusi yang bijak.

Tapi kini para eksekutif di divisi teknologi informasi mendapat angin segar. Berkat kemajuan infrastruktur Internet dan teknologi web, Anda bisa menerapkan konsep serupa diskless workstation saat bekerja sebagai operator warnet dulu. Namun, kini aplikasi tidak terpusat di server milik perusahaan Anda sendiri, melainkan disediakan oleh perusahaan lain.

Alih-alih menginstall sekumpulan software pada setiap komputer, Anda cukup menyediakan satu aplikasi (katakanlah web browser dan sistem operasi tertentu saja). Selanjutnya, aplikasi ini memungkinkan setiap karyawan login ke dalam sebuah layanan berbasis web yang memiliki sekumpulan aplikasi yang dibutuhkan oleh karyawan dalam menjalankan tugasnya.

 
Server remote yang dimiliki oleh perusahaan lain akan menjalankan setiap aplikasi yang dibutuhkan karyawan, mulai dari e-mail, word processing, spreadsheet, hingga program analisis data yang kompleks. Sistem inilah yang dinamakan cloud computing. Kehadiran sistem anyar ini diyakini mampu mengubah peta industri software yang telah berlangsung beberapa dekade.

 
Dalam sistem cloud computing, terdapat pergeseran beban kerja (workload) yang signifikan. Komputer lokal tidak lagi melakukan pekerjaan berat saat menjalankan aplikasi. Sebgaai gantinya, jaringan komputer (Internet) yang akan menanggung sebagian besar beban kerja. Kebutuhan hardware dan software pada sisi client pun menurun.

 

Sabtu, 06 Juni 2009

Tips Menghindari Serangan Account Facebook


Di tengah-tengah maraknya situs jejaring sosial seperti Facebook baru-baru ini, terutama di Indonesia, maka semakin banyak kemungkinan hacker-hacker jahat untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan pengguna situs tersebut. Meskipun kejahatan sering ditemui di dunia nyata, tetapi di dunia maya pun tidak kalah hebatnya. Kini dengan perkembangan dunia teknologi informasi, banyak tools-tools yang digunakan para penjahat maya untuk melakukan kejahatan. Sebagian dilakukan untuk mencari popularitas, sebagian dilakukan untuk melakukan 'balas dendam' kepada orang-orang yang tidak disukai, dan sebagian lagi hanya untuk sekedar iseng-iseng dengan mencari target yang tak dikenali. Bagaimana pun juga, tindakan tersebut akan merugikan banyak orang, terutama untuk alasan-alasan yang tidak jelas. Akan tetapi, tentu setiap bentuk sistem keamanan sebuah web yang baik akan selalu melakukan update atas celah-celah tersebut untuk menghindari keluhan-keluhan penggunanya di masa mendatang.
Nah, untuk meminimalisir berbagai kemungkinan-kemungkinan tersebut, salah satunya yaitu harus ada upaya aktif dari pengguna itu sendiri untuk tetap waspada. Dalam hal ini, saya akan terlebih dahulu beberapa bentuk kejahatan yang biasa dan populer digunakan hacker jahat Facebook, yaitu :
1. Pencurian User Account dan Password
Teknik ini merupakan teknik yang sering dan umum digunakan para attacker untuk membobol keanggotaan pengguna yang terdaftar dalam sebuah komunitas. Cara yang digunakan yaitu dengan melakukan "defacing" atau membuat halaman kloning yang mirip dengan alamat situs terkait. Hal ini dilakukan untuk mengelabui penggunanya agar login atau masuk dengan mengetikkan user account dan password-nya di situs hasil kloningan tersebut. Padahal si korban secara tidak langsung sedang dicuri accountnya oleh situs tersebut. Sialnya, banyak orang yang sering terkecoh dengan hal ini, terutama untuk kebanyakan orang awam. Selanjutnya, user account dan password korban sesungguhnya telah tersimpan di dalam file log penyimpan secara otomatis, yang biasanya berupa file notepad (.txt). Jika sudah begini, attacker dapat dengan leluasa menyalahgunakan user account si korban tersebut. Betapa bahayanya sebuah privasi orang jika disalahgunakan orang lain.
Bagaimana penyebarannya?
Penyebaran yang dimaksudkan di sini yaitu tentang bagaimana cara attacker menyebarkan alamat situs hasil kloningan yang sudah dibuat. Cara yang sering dilakukan yaitu dengan menggunakan fake mail atau secara awamnya diartikan sebagai email yang isinya membujuk orang lain untuk melakukan/meng-klik link situs jahat tersebut, (sering disebut dengan phising) dimana tampilannya sangat mirip dengan yang aslinya hingga tidak dapat dibedakan antara yang asli dan yang palsu. Selain itu cara penyebaran lainnya yaitu melalui media instant messages, ponsel (email), chat rooms, banner/iklan, milis, lowongan kerja palsu, dll. Contoh halaman Facebook palsu sebagai berikut (klik untuk memperbesar):

Bagaimana mengatasinya?
Jika Anda teliti, hal di atas dapat dilakukan dengan melihat alamat yang tampak di address bar browser Anda. Karena pastinya alamat situs yang asli dengan yang palsu berbeda. Hal itu disebabkan bahwa semua alamat yang website yang ada di dunia maya tidak akan mempunyai alamat yang sama, seperti halnya di dunia nyata (setiap rumah mempunyai alamat yang unik). Untuk itulah, pastikan ketika Anda ingin masuk menuju sebuah website (misalnya Facebook), alamat yang tertera selalu facebook.com.
Akan tetapi, masih banyak juga orang yang terkecoh dengan attacker yang cerdas, yaitu dengan menggunakan alamat yang mirip seperti misalnya untuk facebook.com, mereka menggunakan nama-nama untuk mengelabui penggunanya seperti facebook.net, facebook.co.cc, faceboook.com, fasebook.com, faceebook.com, atau nama-nama yang lain, yang sekilas mirip dengan alamat aslinya, padahal berbeda. Untuk itu, sekali lagi pastikan Anda menuju ke alamat situs yang benar, dan jangan lupa, jangan mudah percaya dengan fake email yang sering membujuk Anda dengan hal-hal yang luar biasa, misalnya dalam sebuah fake email, Anda tertulis telah memenangkan undian berhadiah yang jumlahnya menggiurkan dan kemudian Anda disuruh untuk melakukan konfirmasi kepada link yang diberikan.
Menurut pengamatan yang pernah dilakukan penulis, saat ini Facebook sudah mampu mendeteksi suatu halaman facebook yang palsu, artinya ketika seorang korban melakukan login ke halaman palsu tersebut, maka selanjutnya akan tampak sebuah pesan yang menyatakan bahwa si pengguna telah masuk di halaman yang tidak sah/tidak diijinkan dan meminta si korban untuk segera mengganti passwordnya. Oleh karena itu, janganlah takut dalam menghadapi hal semacam ini, karena semua ada jalan keluarnya berkat perkembangan dunia teknologi informasi. Satu hal yang harus dijaga untuk mengatasi serangan ini yaitu tetap waspada dan selalu waspada.

2. Facebook Freeze
Facebook Freeze merupakan sebuah aplikasi sederhana yang mampu menggenerate password si korban. Teknik ini merupakan teknik yang sangat ekstrim. Bagaimana tidak, ketika seseorang yang tidak bertanggung jawab mempunyai alamat email si korban, maka hanya dengan menggunakan satu klik saja, password account si korban akan direset secara random. Alhasil, ketika si korban akan melakukan login ke facebook.com akan muncul konfirmasi yang menyatakan bahwa password Anda tidak sesuai dan Anda diminta untuk melakukan pembuatan kata sandi baru. Berikut contoh tampilan aplikasi Facebook Freeze :


Tampak dalam screenshoot di atas terdapat terdapat tombol Freeze yang berarti jika di-klik (muncul progress freezing ketika memproses) akan mereset password si korban sesuai dengan alamat email yang dimasukkan. Password si korban masih akan ter-freeze sebelum seseorang menekan tombol Stop Freezing dengan alamat email yang sama. Apabila tombol Stop Freezing di-klik dengan email yang sebelumnya ter-freeze maka password akan segera dikembalikan ke semula.
Akan tetapi, Facebook tampaknya sudah mengerti akan celah-celah semacam ini. Jadi, apabila Anda menjadi korban semacam ini, jangan keburu panik, pihak facebook akan memunculkan pesan untuk segera melakukan reset password Anda kembali dengan cara sbb :
a. Ketika Anda memasukkan alamat email dan password akun Facebook Anda yang sedang di-freeze seseorang, maka kemudian akan muncul pesan sbb (klik untuk memperbesar):

b. Selanjutnya segeralah Anda klik tulisan yang berwarna merah, dan muncul pesan sbb (klik untuk memperbesar):

Pesan di atas memberitahukan Anda bahwa untuk mengganti password Anda, Anda diminta untuk melakukan klik "Atur Ulang Kata Sandi", agar sebuah alamat email konfirmasi dari pihak facebook terkirim ke email Anda.

c. Buka email Anda kemudian baca petunjuknya kemudian klik link yang diberikan, seperti berikut (klik untuk memperbesar):


d. Setelah Anda menuju link yang diberikan, masukkan kata sandi Anda yang baru. Jreeennggg!!! akhirnya Anda dapat masuk kembali di halaman akun facebook Anda bersama teman-teman jaringan Anda.
Penulis hanya berpesan, berhati-hatilah dalam mempublikasikan alamat email Anda. Meskipun semua ada jalan keluarnya, mungkin ada gunanya Anda untuk selalu waspada.

Itulah sedikit tips yang dapat penulis sampaikan melalui postingan kali ini. Penulis tidak ada maksud untuk memberitahu bagaimana cara untuk melakukan kejahatan di dunia maya, tetapi hanya ingin sedikit bertukar pengalaman kepada semua yang mungkin masih awam dalam menyikapi hal-hal semacam ini. Banyak yang terlanjur panik dan putus asa dalam menyelesaikan segala masalah. Semua pasti ada jalan keluarnya.
Mungkin masih banyak lagi cara-cara yang lebih expert dibanding kedua teknik di atas untuk melakukan kejahatan serupa. Akan tetapi kedua cara di atas adalah cara yang paling sering digunakan dan mudah untuk dilakukan siapa saja, bahkan oleh orang yang tidak tahu sama sekali tentang bahasa pemrograman/scripting hacking website. Penulis juga sudah membuktikan kedua jenis teknik di atas, dan ternyata memang benar adanya.
Untuk itulah, penulis menghimbau bagi Anda yang membaca tulisan ini, bagi yang sudah mengerti caranya, jangan disalahgunakan untuk hal-hal yang merugikan orang lain dengan alasan apapun. Jika Anda ingin mencoba untuk keperluan "iseng-iseng", silakan gunakan account Anda sendiri untuk melakukan uji coba.