Jumat, 13 Maret 2009

OCR (Optical Character Recognition)

Anda mendapat tugas merangkum atau menyalin sebuah bab dari buku teks? Tidak perlu kalut dengan tugas tersebut. Dengan memanfaatkan OCR, Anda dapat men-scan buku teks dan langsung mengeditnya di aplikasi word processor.
Secara sederhana, Optical Character Recognition (OCR) adalah proses menerjemahkan meteri cetakan (buku, koran, majalah) ke dalam file teks yang dapat diedit dan disimpan. Teknologi ini memungkinkan menyimpan materi-materi cetakan ke dalam format teks yang lebih menghemat ruang di harddisk, ketimbang menyimpannya dalam bentuk gambar.
Sebelum ditemukannya teknologi ini, seseorang harus mengetik ulang materi cetakan huruf demi huruf yang jelas memakan waktu dan tenaga yang lebih besar.
OCR merupakan gabungan riset dalam bidang pengenalan pola (pattern recognition), kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan penginderaan mesin (machine vision). Pada mulanya, optical character recognition (menggunakan scanner dan algoritma komputer) merupakan dua bidang kajian yang terpisah. Karena hanya sedikit aplikasi yang benar-benar menggunakan teknik optik, istilah OCR akhirna meluas, termasuk ke dalamnya digital image processing.
Awal Mula OCR
OCR pertama kali dipatenkan oleh Gustav Tauschek di Jerman pada tahun 1929, kemudian diikuti oleh Handel di AS tahun 1933. Mesin buatan Tauschek adalah perangkat mekanik yang menggunakan template. Sebuah photodetector ditempatkan pada mesin tersebut. Untuk mengenali sebuah karakter, template diletakkan tepat di atas mesin tersebut, kemudian disinari. Bayangan yang terbentuk pada photodetector akan dikenali sebagai karakter tertentu.

Pada 1950, David Shepard, seorang ahli sandi dari badan intelijen angkatan bersenjata AS, menemukan Intelligent Machines Research Corporation (IMR), yang kemudian hari menjelma menjadi sistem OCR pertama yang dikomersialkan. IMR menggunakan analisis image sebagai lawan dari ketepatan karakter, dan dapat mengenali beberapa varian font. Scanner yang telahg dilengkapi dengan sistem IMR mampu menganalisis karakter.
OCR komersial pertama digunakan oleh Readers Digest pada 1955. Sistem OCR kedua dijual kepada Standard Oil Company di California untuk membaca cetakan kartu kredit untuk keperluan pembayaran. Pada era 1950-an beberapa sistem OCR juga digunakan oleh Ohio Bell Telephone Company, IBM, dan Angkatan Udara AS untuk membaca dan mengirimkan pesan yang diketik melalui teletype.
Teknologi OCR Sekarang
Tingkat akurasi OCR sekarang terhadap tulisan latin yang diketik dapat dikatakan telah sempurna, mencapai 99%. Walaupun demikian, review dari manusia tetap dibutuhkan untuk mengoreksi kesalahan yang ditimbulkan selama proses penerjemahan berlangsung.
Sistem untuk mengenali tulisan tangan secara langsung (on the fly) yang dipelopori oleh The Apple Newton telah menikmati kesuksesan di pasar dalam beberapa tahun belakangan. Di antaranya adalah perangkat input untuk PDA yang bekerja pada Palm OS. Algoritma yang digunakan perangkat ini memanfaatkan fakta bahwa gerakan, kecepatan dan arah yang digunakan oleh orang, saat menulis sebuah huruf memiliki banyak kesamaan dan telah dikenali.
Metode yang digunakan pada perangkat input PDA ini tidak dapat digunakan dalam software untuk men-scan kertas dokumen. Sampai saat ini, tingkat akurasi tulisan tangan masih menjadi kendala besar dalam sistem OCR. Tingkat akurasi yang mencapai 80% hingga 90% masih dapat diterima untuk penggunaan skala kecil seperti menulis di PDA, tetapi masih belum dapat diterima untuk dokumen dalam jumlah yang besar. Varian OCR yang digunakan untuk mengenali tulisan tangan on the fly ini dikenal dengan nama ICR (Intelligent Character Recognition).
Sementara itu, pengenalan tulisan tangan sambung masih berada dalam kancah riset aktif sampai saat ini. Tingkat akurasi untuk tulisan tangan sambung yang telah dicapai masih di bawah tingkat akurasi tulisan tangan yang tidak disambung. Kenaikan peningkatan pengenalan tulisan rasanya sulit dicapai, kecuali memasukkan unsur lain dalam OCR, yakni informasi kontekstual atau gramatikal.
Sebagai contoh, pengenalan kata yang ada dalam kamus jauh lebih mudah ketimbang mencoba mengenali tulisan tangan setiap orang. Membaca kolom nilai dalam cek atau kuitansi (yang biasanya ditulis engan angka) adalah contoh sederhana bagaimana menggunakan kamus kecil dapat menaikkan tingkat akurasi secara signifikan.
Pengetahuan gramatika dari sebuah bahasa yang akan di-scan juga dapat menentukan apakah kata yang ditulis merupakan kata kerja atau kata benda. Bentuk tulisan tangan sambung sendiri sama sekali tidak memberikan informasi yang cukup untuk menaikkan tingkat akurasi.
Jika nantinya para ilmuwan benar memasukkan pengenalan gramatika bahasa, maka OCR merupakan teknologi hibrid hasil persilangan antara teknik optik, algoritma komputer, dan linguistik.



Cara Kerja OCR


Kamis, 12 Maret 2009

Listrik Wireless

Keyboard wireless menggunakan koneksi infrared. Sementara mouse dan printer wireless memanfaatkan bluetooth. Ethernet card juga wireless, sudah mendukung IEEEE 802.11 a/b/g/n, dan IEEE 802.16 untuk koneksi WiMAX. Tapi, dimana kabel power yang menghubungkan PSU dengan sumber listrik? Apakah PC ini menggunakan bateraisperti halnya laptop, atu jangan-jangan sudah menggunakan pengantar listrik wireless?
Kumparan Induksi
Teknologi pentransferan energi listrik tanpa kabel atau transmisi power wireless ini sebenarnya sudah lama didemonstrasikan oleh Nicholas Joseph Callan pada 1836, dengan menggunakan kumparan (coil) induksi yang terdiri dari dua gulungan kabel yang diisolasi. Kumparan pertama yang dialiri listrik dari baterai menginduksi kumparan kedua yang diletakkan berjauhan.
Callan menggabungkan hasil penemuan dua ilmuwan sebelumnya, yakni William Sturgeon dan Michael Faraday. Sturgeon menemukan elektromagnet hasil mengaliri kabel yang dilingkarkan pada sebatang besi pada 1825. Sementara Michael Faraday yang menemukan prinsip induksi elektromagnetik, yakni perubahan medan magnet dapat mempengaruhi aliran listrik pada kabel yang berada di dekatnya.

Pada awal 1900-an, Nicola Tesla berhasil menyalakan lampu tanpa kabel power di ruang eksperimennya! Penemuan Tesla ini sangat mengesankan, namun tidak serta merta langsung disebarluaskan dan dikembangkan sebagai metode transmisi listrik wireless.
Sikat gigi elektrik tanpa baterai yang kini telah banyak di pasar, telah memanfaatkan metode ini. Menggunakan charger tradisional tentu akan membahayakan sikat gigi, yang setiap harinya terkena air. Oleh karena itu, hampir semua sikat gigi elektrik di-charge menggunakan coupling induktif. Metode ini menggunakan medan magnet yang secara alami terdapat pada kabel yang dialiri listrik.
Setiap kali arus listrik bergerak melalui seutas kabel, sebuah lingkaran medan magnet tercipta di sekelilingnya. Menggulung kabel menjadi sebuah kumparan akan meningkatkan medan magnet. Semakin banyak putaran kabel pada sebuah kumparan, semakin besar medan magnet yang dapat dihasilkan.
Jika ada gulungan kabel lainnya yang diletakkan pada medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan tadi, arus listrik akan terinduksike dalam kabel tersebut. Begitulah inti dari cara kerja sebuah transformer, dan bagaimana sebuah sikat gigi elektrik di-charge. Berikut tiga langkah sistem charge wireless pada sikat gigi listrik:
  1. Arus listrik berasal dari stopkontak di dinding mengalir melalui kumparan di dalam charger yang menghasilkan medan magnet. Dalam transformer, kumparan ini disebut dengan primary winding (gulungan utama).
  2. ketika sikat gigi elektrik diletakkan di atas charger, medan magnet yang dihasilkan primary winding menginduksi arus listrik ke dalam kumparan yang ada di dalam sikat gigi elektrik yang disebut dengan secondary winding (gulungan kedua). Secondary winding ini terhubung langsung dengan baterai di dalam sikat gigi elektrik.
  3. Arus listrik dari secondary winding me-recharge baterai.
Frekuensi Resonansi
Peralatan elektronik rumah tangga menghasilkan medan magnet yang relatif kecil. Oleh karena itu, charger wireless harus diletakkan berdekatan agar dapat menginduksi arus listrik ke dalam peralatan elektronik tersebut. Medan magnet yang besar dan kuat dapat menginduksi peralatan elektronik dari jarak yang lebih jauh.
Tapi, prosesnya akan sangat tidak efisien. Medan magnet yang menyebar ke seluruh pojok ruangan akan memakan energi yang besar, dan itu berarti pemborosan. Pada November 2006, para peneliti di MIT melaporkan bahwa mereka telah menemukan sebuah cara yang efisien untuk mentransfer listrik antarkumparan yang berjarak beberapa meter.
Tim ini membuat teori bahwa mereka dapat memperpanjang jarak anatarkumparan dengan menambahkan resonansi pada frekuensi medan magnet yang sama. Analoginya ada pada terompet. Ukuran dan bentuk fisik terompet mencerminkan kepada frekuensi berapa ia bergetar, yang dikenal dengan frekuensi resonansi.
Bvenda-benda lebih mudah digetarkan pada frekuensi resonansinya, ketimbang pada frekuensi lain. Itulah sebabnya, jika sebuah terompet dimainkan dapat mengakibatkan terompet lain di dekatnya ikut bergetar. Kedua terompet memiliki frekuensi resonansi yang sama. Hasil penelitian di MIT tersebut menunjukkan bahwa induksi dapat terjadi jika medan elektromagnet di sekitar kumparan beresonansi pada frekuensi yang sama.
Teori tersebut menggunakan kumparan melengkung, yang menyerupai bando, sebagai induktor. Pada kedua ujung kumparan tersebut dipasang piringan kecil yang dapat menyimpan listrik. Pada saat listrik mengalir, kumparan mulai beresonansi. Frekuensi resonansi kumparan ini diperoleh dari hasil penginduksian kumparan dan piringan kecil.
Pada sistem ini, listrik berjalan sepanjang gelombang elektromagnetik, dan dapat disalurkan dari satu kumparan ke kumparan lainnya selama mereka memiliki frekuensi resonansi yang sama.efek yang dihasilkannya sama seperti yang terjadi pada satu terompet yang ditiup dapat menyebabkan terompet lain ikut berbunyi.

Sumber :
  • http://electronics.howstuffworks.com/wireless-power.htm
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Wireless_energy_transfer.htm.4
  • PC Mild Edisi 26/2007, 27 Desember 2007 – 13 januari 2008

Semua Tentang "Peterpan"

Bagiku mereka adalah sebuah band yang fenomenal. Dengan mengambil jalur musik alternatif, band yang pada awalnya digawangi oleh Ariel (vokal), Uki (rhytm), Lukman, (melodi) Reza (drum), Andika (keyboard), dan Indra (bass) itu, telah berhasil meraih Mimpi Yang Sempurna, yang juga sebagai lagu pertama yang dikompilasikan bersama album Kompilasi Kisah 2002 Malam pada tahun 2002. Lagu tersebut berhasil menyita perhatian masyarakat Indonesia sebagai lagu wajib para pengamen di masa itu, dan rasanya kenyataan itu membuat mereka merilis album pertama mereka. Lagu Sahabat merupakan single pertama di album perdana mereka bertajuk Taman Langit. Mereka semua pada mulanya adalah sekumpulan Sahabat yang Satu Hati dalam menentukan arah musik dengan benang merah mereka sendiri di belantara musik Indonesia. Semua Tentang Kita merupakan salah satu lagu favorit dengan nuansa akustik Yang Terdalam di album itu. Setelah enam tahun sejak terbentuknya band mereka, dua personilnya Andika dan Indra dipecat Dan Hilang kebersamaan itu tertiup waktu, karena perbedaan idealisme. Mungkin Kita Tertawa ketika melihat berita itu hanya sebuah lelucon, tetapi itu benar-benar terjadi ketika harus melepas Topeng mereka dari ketidakcocokan yang terpendam dalam hati masing-masing personelnya. Nama Peterpan kini hampir di penghujung akhir jalan kesuksesan mereka yang telah Tertinggalkan Waktu beberapa tahun kebersamaan mereka. Kini mereka berharap semuanya akan baik-baik saja dan berjalan sesuai dengan jalannya masing-masing seperti tertuang dalam lirik lagu Aku dan Bintang dalam kenangan mereka sejak saat itu.

Terlepas dari itu semua, setelah sukses menggelar tur sekaligus rekor MURI dalam Konser 6 Kota dalam 24 jam album Taman Langit, di akhir konsernya mereka merilis album keduanya bertajuk Bintang di Surga dengan single pertama Ada Apa Denganmu. Bagi Aku, ini adalah sebuah awal yang indah untuk membuktikan eksistensi musik mereka di Indonesia. Bahkan, album ini tercatat sebagai album Indonesia terlaris yang berhasil menembus angka tiga juta copy. Angka tersebut merupakan sebuah angka yang Di Atas Normal untuk penjualan album artis musik Indonesia pada umumnya. Dukungan para penggemarnya di album pertama membuahkan sebuah mahakarya berupa album tersebut yang kabarnya diselesaikan hanya dalam waktu satu minggu, waktu yang terlampau singkat untuk penggarapan sebuah album. Peterpan seolah menerima kenyataan manis atas Khayalan Tingkat Tinggi yang mereka idamkan sejak lama. Hal ini semakin meyakinkan bahwa pada saatnya, Mungkin Nanti mereka akan menjadi salah satu band besar yang telah mengukir sejarah di peta musik Indonesia. Masa Lalu Tertinggal mereka yang hanya sebuah impian kelak menjadi sebuah inspirasi bagi banyak orang untuk selalu kreatif dalam membuat karya. Sekarang dapatlah Ku Katakan Dengan Indah bahwa Peterpan adalah sebuah band besar yang dicintai banyak penggemarnya hingga titik penghabisan, meskipun personelnya sudah tidak utuh lagi alias berada di Dua Dalam Satu Dunia (2 DSD) musik, yaitu Peterpan berlogo Bulu Merah (Ariel, Uki, Lukman, Reza) dan The Titans (Andika, Indra). Semoga apa yang mereka raih saat ini adalah yang terbaik bagi mereka tanpa melupakan semua titik emas yang ada "Di Belakangku" masing-masing personel di masa lalu.
Kurang lebih satu tahun setelah perilisan album Bintang di Surga, Peterpan kembali mengeluarkan tajinya sekaligus membuktikan bahwa mereka adalah band produktif dengan merilis album soundtrack film bioskop Alexandria. Dalam album tersebut mereka memasukkan lima lagu baru ditambah lima lagu lama yang diaransemen ulang dengan irama yang berbeda dari dua album sebelumnya seperti lagu Sahabat, Ku Katakan Dengan Indah, Aku dan Bintang, Mungkin Nanti, serta Di Belakangku. Benang merah musik mereka tampaknya masih terdengar jelas di telinga para pendengarnya dengan single andalan berjudul Tak Bisakah. Bagi sang Peterpan, ungkapan "Jauh Mimpiku" untuk menjadi band mandul yang hanya bisa merilis satu atau dua album rasanya terhapus sudah. Mereka menganggap semua hal yang sifatnya "Membebaniku" seperti penggarapan album sebelumnya kini bisa lebih santai. Terlebih pembuatan lirik dan lagu di album ketiganya itu semua personelnya ikut terlibat, tidak seperti dua album sebelumnya yang kebanyakan didominasi oleh Ariel, sang vokalis. Tampaknya masalah demi masalah setelah pembuatan album ini kian mengerucut seiring dengan selesainya penggarapan album selanjutnya yang molor hingga dua tahun. Perbedaan ide antar personelnya memaksa sang leader, Ariel, harus rela Menunggu Pagi untuk mendapatkan titik temu. Pada akhirnya dengan segala resiko dan keputusan yang ada antara Ariel bersama produsernya, Noey, mereka sepakat untuk mengeluarkan Andika dan Indra dari bendera Peterpan. Kenyataan tersebut seolah tak ada lagi hal yang perlu dibicarakan demi menjaga kepopuleran nama Peterpan sekalipun mereka bertanya kepada Langit Tak Mendengar.
Dengan menyisakan empat personel kawakannya, Peterpan akhirnya sukses menelurkan album keempatnya bertajuk Hari Yang Cerah. Kontroversi seputar penggantian nama Peterpan atas kesepakatan dua anggotanya, Andika dan Indra, menjadi sebuah hutang yang harus dibayar setelah mereka menyelesaikan kontrak album terakhir dengan nama Peterpan di album selanjutnya. Hits Menghapus Jejakmu, yang juga single pertama di album ini, menggema dimana-mana seolah lagu ini adalah lagu ciptaan seorang dewa musik. Tak hanya itu, album ini juga merupakan suatu penutup luka di Hari Yang Cerah Untuk Jiwa Yang Sepi bagi personel yang tersisa. Mereka kini semakin Bebas dalam bertukar ide dan pikiran, tetapi harus tetap membawa benang merah musik yang sudah melekat di nama mereka. Kata-kata untuk Cobalah Mengerti dalam memahami alur musik Peterpan, sudah tak lagi disimpan kedua personelnya yang dipecat. Alhasil pada saat yang sama, bersama The Titans, mereka mengeluarkan album perdananya yang isinya diklaim berisi lagu-lagu ciptaan dua personelnya yang tidak menunjukkan ciri khas musik Peterpan. Seolah mereka ingin Melawan Dunia yang kini dikuasai oleh kubu para sahabat Peterpan yang banyak bersemayam di Kota Mati Peterpan. Peterpan seakan ingin berkata Lihat Langkahku dalam meraih kesuksesan ini kepada The Titans. Akan tetapi, mereka terlihat bertarung dengan sengitnya, meskipun Peterpan harus puas dengan kelembutan Sally Sendiri yang bersembunyi Di Balik Awan yang justru mendatangkan hujan keajaiban.
Dilema Besar yang telah menghantui lorong-lorong kebesaran Peterpan sudah saatnya diakhiri dengan merilis album terakhir mereka dengan nama Peterpan. Nama yang indah, album ini pun diberi judul Sebuah Nama Sebuah Cerita, sebuah album yang berisi tiga puluh lagu dengan empat lagu baru dan sisanya lagu-lagu hits yang ada di album sebelumnya. Album ini menyiratkan kepada para penggemarnya bahwa nama Peterpan tak lama lagi akan menjadi sebuah kenangan di belantika musik Indonesia masa mendatang. Mereka memastikan akan tetap berkarya dengan nama baru mereka Walau Habis Terang sekalipun, tetap menggunakan warna musik yang selama ini mereka usung. Lagu lama yang dulu pernah dipopulerkan oleh Alm. Chrisye, Kisah Cintaku, kini disukseskan kembali oleh mereka dengan gaya musik Peterpan. Hadirnya logo bulu merah di atas nama Peterpan membuat penggemarnya bertanya-tanya tentang arti logo tersebut, yang kabarnya bakal menjadi logo di nama baru mereka yang masih dalam tahap pencarian. Hingga suatu saat mereka membuat sebuah patung replika enam personel pendirinya untuk dipajang di Monumen Nasional, Jakarta sebagai patung memorabilia nama Peterpan. Suatu hal yang jarang dilakukan band-band di Indonesia bahkan di dunia, meskipun sebagian orang menganggap hal tersebut terlalu berlebihan. Memang segala sesuatu pasti akan berakhir dengan sendirinya mengikuti jejak-jejak roda putar bumi hingga terhenti, bahwa sesungguhnya Tak Ada Yang Abadi untuk mengarungi samudra musik yang berlimpah di tanah Indonesia. Biarlah mereka bertahan dan sebisa mungkin merasakan keabadian mereka di bumi dengan karya-karya terbaiknya, tetapi apresiasi atas karya tersebut tetap sepenuhnya milik penghuni dunia ini.
Cheers! Bravo Musik Indonesia!!!