Selasa, 17 Februari 2009

Puisi : Melukai Hati

Melukai Hati

Dan bila aku merasa terbebani
Saat damai berteduh dalam hati
Hujan lebat kini menuruni bumi
Dan aku tak dapat lagi bersembunyi

Ku tak bisa berteriak seperti ombak
Menyibak laut yang penuh air mata
Meski kusimpan selalu dalam rasa
Ketika setiap waktu melukai hati

Biarkan aku menjadi seperti ini
Berteman hanya dengan sebuah bintang
Bernyanyi dengan lagu penuh arti
Dan berkata kepada malaikat jiwa

Mimpi selalu datang tak pasti
Dan aku ingin berharap dan berharap
Sembuhkan luka itu dengan cinta
Untuk dewiku dalam khayalan

SISA PARAGRAF SELANJUTNYA

Komputer Zombie

Pernahkah Anda menonton film "I Am Legend" yang dibintangi Will Smith? Film tersebut menceritakan kepunahan manusia akibat infeksi virus yang menjadikan mereke sebagai zombie. Bencana yang sama pun sebenarnya bisa terjadi pada dunia internet, seandainay semua komputer terinfeksi virus yang menjadikan mereka sebagai zombie.
Bukan mustahil jika suatu saat, komputer di seluruh dunia terinfeksi virus yang sama, dan secara serentak melakukan aktivitas yang sama pula. Bisa dibayangkan bencana apa yang akan terjadi. Internet lumpuh, aktivitas perbankan macet, lalu lintas pesawat udara tidak terkontrol, dan lain-lain.
Dalam skala kecil, kasus seperti ini sebenarnya pernah terjadi. Di Jakarta saja misalnya, pada April 2000, ratusan warnet dan kantor tidak beroperasi, karena hampir semua komputer mereka padam pada saat yang bersamaan akibat serangan virus CIH atau Chernobyl. Bukan hanya memadamkan komputer, virus karya Chen Ing Hau dari Taiwan ini juga menghapus semua data yang tersimpan dalam harddisk.
Black hat hacker, sebutan untuk hacker jahat, menyebarkan virus untuk menjadikan sebanyak-banyaknya komputer target sebagai zombie yang taat dan patuh pada perintah pawangnya. Dalam sebuah investigasi, terungkap, seorang hacker bisa mengendalikan 1,5 juta zombie dari sebuah komputer. Di luar kasus CIH di atas, kejahatan zombie di dunia maya tak kalah menjengkelkan dan merugikan, anatara lain: penyebaran spam, serangan DdosS, dan click fraud.
Penyebaran Spam
Pada tahun 2007, menurut SpamStopHere, spam telah mengoroti 95% lalu lintas e-mail dunia. Bukan hanya menjengkelkan kita saat harus menghapus spam dari inbox e-mail, spam juga "berjasa" menaikkan biaya koneksi internet. Anda harus membayar setiap bit spam yang masuk, dan keluar dari inbox Anda.
Menurut investigasi yang dilakukan FBI, mayoritas spam dikirimkan dari jaraingan komputer zombie. Seandainya spam berasal dari satu sumber, tentu mudah bagi kita untuk melacaknya, dan meminta ISP yang digunakan untuk mengirim e-mail sampah ini untuk memblokir akses komputer pengirim, bahkan menggiring pelakunya ke balik jeruji besi.
Untuk menghindari hal tersebut, para hacker memanfaatkan komputer zombie sebagai proxy. Dengan demikian, sumber spam yang asli lebih sulir untuk dilacak. Hacker yang memiliki koloni zombie yang besar, atau disebut juga botnet, dapat mengirimkan jutaan spam setiap harinya. Spam-spam tersebut bisa berisi e-meil komersial biasa, e-mail phising, atau bahkan virus Trojan untuk memperbanyak jumlah zombie.
Serangan DdoS
Koloni zombie juga kerap digunakan untuk menyabotase website atau serever tertentu. Hacker memerintahkan semua anggota koloni untuk mengirimkan request kepada website atau server target secara terus menerus, yang mengakibatkan peningkatan lalu lintas data secara mendadak. Peningkatan yang tidak wajar ini menyebabkan server menjadi kewalahan, bahkan dapatmenjadikannya lumpuh total. Serangan paling mematikan ini dikenal dengan istilah Distributed Denial of Service (DdoS).
Sebagai modus penyerangan ini juga melibatkan komputer-komputer di luar koloni zombie. Caranya, hacker mengirimkan perintah penyerangan kepada anggota koloninya. Setiap zombie mengirimkan request kepada komputer di luar koloni yang disebut sebagai reflector. Komputer-komputer yang tidak bersalah ini diperdaya seolah-olah menerima request dari server target, bukan dari koloni zombie. Selanjutnya, reflector, yang jumlahnya bisa berpuluh-puluh kali lipat dari anggota koloni, mengirimkan informasi kepada server target.
Dari sudut pandang korban, reflector-lah yang menyerang sistem mereka. Namun, dari sudut pandang reflector, justru korbanlah yang meminta paket ini dari mereka. Bagaimana dengan koloni zombie? Mereka tetap aman bersembunyi di balik reflector. Demikian pula hacker yang mengomandoi zombie-zombie peliharaannya, semakin jauh tak terjamah.
Click Fraud
Anda pasti pernah mengikut polling yang diadakan oleh sebuah website, bukan? Anda juga mungkin pernah melihat hasil polling yang tidak biasa, apalagi polling yang menyangkut kontes. Tapi Anda jangan terburu menilai bahwa database website polling tersebut disusupi, dan diubah oleh hacker. Bisa jadi, hacker menyuruh zombie-zombie peliharaannnya untuk mengklik salah satu kontestan. Modus seperti ini dikenal dengan sebuat click fraud.
Click fraud adalah modus penipuan menggunakan zombie untuk mengklik sebuah link secara berulang-ulang. Biasanya, hacker-hacker yang memelihara sebuah zombie memerintahkan anak buahnya untuk mengklik link iklan yang ada pada website mereka sendiri. Anda tentu pernah mendengar istilah pay per click dari Google Adsense, bukan? Zombie-zombie ini menjadi mesin pencetak uang untuk para hacker yang memasang iklan afiliasi di website mereka. Walaupun tidak mengganggu atau merusak sistem, tetap saja aktivitas seperti ini digolongkan sebagai penipuan, dan tidak dapat dibenarkan.

Sumber :
Http://computer.howstuffworks.com/zombie-computer.htm
Http://onguardonline.gov/botnet.html
PC Mild Edisi 04/2008, 25 Februari 2008 – 07 Maret 2008


Sabtu, 14 Februari 2009

Download Accelarator

Pernahkah Anda mendownload file-file berukuran besar melalui internet? Apa reaksi Anda ketika harus mendownload file sebesar 1 GB dengan koneksi dial-up? Anda mungkin mencari koneksi Internet dengan bandwidth yang lebih besar. Tetapi, jika memang hanya koneksi dial-up yang tersedia, cobalah menggunakan aplikasi download accelerator.
Saat ini telah banyak beredar aplikasi download accelerator atau disebut juga download manager. Ada yang freeware, ada pula yang shareware seperti GetRight, Download Accelarator Plus, Go!Zilla, NetAnts, dan lain-lain. Di balik semua kelebihan dan kekurangannya, setiap aplikasi download accelerator memiliki cara kerja yang sama atau hamper sama. Hasilnya pun sama-sama membantu Anda mempercepat download file dari Internet, dan meneruskannya (resume) jika terhenti di tengah jalan.
Cara Kerja Download Accelarator
Ada banyak jalur (protocol) yang dapat digunakan untuk men-download file dari Internet, misalnya HTTP, HTTPS, FTP, IMAP, dan POP3 (untuk e-mail), dan lain-lain. Untuk memudahkan penjelasan mengenai cara kerja aplikasi download accelerator, kita batasi proses download melalui HTTP yang biasa Anda lakukan dengan web browser.
Pada saat mengklik sebuah file pada sebuah website, web browser akan mencoba mengambil dan menyimpannya di dalam harddisk PC Anda. Sebuah koneksi antara web browser dan HTTP server terbuka, yang menjadi jalur bagi file tersebut menuju PC Anda.

Salah satu fitur baru yang dikembangkan untuk HTTP server dewasa ini adalah kemampuan untuk melayani permintaan "range" atau bagian-bagian tertentu dari file yang akan di-download. Ide di balik fitur ini adalah jika koneksi Internet Anda terputus saat tengah mendownload sebuah file, Anda dapat meneruskannya kembali tanpa harus memulai dari awal. Inilah kunci dari setiap aplikasi download accelerator.
Karena sebagian besar pengguna nternet menggunakan web browser untuk mencari dan mendownload file, aplikasi download accelerator biasanya dibuat untuk terintegrasi dengan web browser. Pada saat menginstall aplikasi download accelerator, secara otomatis ia akan menggantikan modul download standar yang ada pada masing-masing web browser.
Aplikasi download accelerator memanfaatkan fitur penerusan download yang terputus, dengan cara mendownload banyak range (bagian) sebuah file dalam satu waktu. Ia membuka beberapa koneksi sekaligus ke HTTP server. Setelah bagian-bagian file ter-download dengan sempurna, barulah aplikasi ini menyatukannya kembali sebagai sebuah satu kesatuan file.
Memecah file ke dalam beberapa range dan membuka beberapa koneksi sekaligus, jelas membuat proses download jauh lebih cepat ketimbang memperlakukan satu file sebagai satu range, dan hanya membuka satu koneksi ke HTTP server. Permasalahannya, sebuah HTTP server biasanya membatasi koneksi dari IP yang sama. Hal ini dimaksudkan agar HTTP server tidak kewalahan melayani request dari satu IP, dan memberikan kesempatan kepada IP lain untuk mengakses file di servernya.
Selain itu, penggunaan aplikasi download accelerator, juga website copier, kadang dipandang sebagai aksi illegal yang merugikan orang lain. Oleh karena itu, tidak jarang HTTP server dilengkapi dengan aplikasi untuk menghalau satu IP untuk melakukan banyak koneksi. Jika keadaannya demikian, apa yang dapat dilakukan oleh aplikasi download accelerator untuk mempercepat download.
Download dari Banyak Server
Ingat, kunci dari aplikasi download accelerator adalah memanfaatkan fitur penerusan download yang terputus, serta mendownload range tertentu dari sebuah file. Pada HTTP server yang melaang koneksi banyak IP dalam satu waktu, aplikasi download accelerator akan mencari website mirror yang menyediakan file yang sama.
Jika file yang ingin Anda download juga tersedia di website lain, aplikasi download accelerator akan membuka koneksi ke website lain tersebut, dan mendownload range tertentu dari sebuah file. Setelah beberapa potongan-potongan file yang berasal dari beberapa server terkumpulkan di dalam harddisk, barulah aplikasi ini menyatukannya kembali. Jadi, sebuah file utuh yang Anda download menggunakan aplikasi download accelerator bias jadi berasal dari beberapa server.
Kelebihan lain yang dimiliki aplikasi download accelerator adalah fitur mengistirahatkan (pause), dan menjadwalkan (schedule) download. Kedua fitur ini sangat penting, khususnya bagi pengguna dial-up. Di saat koneksi kurang baik, Anda dapat mengistirahatkan download, dan menjadwalkannya agar aktif pada jam-jam tertentu yang dipandang memiliki koneksi yang lebih baik.
Peningkatan kecepatan download menggunakan aplikasi download accelerator dapat mencapai 500%, lebih cepat daripada men-download dengan membuka satu koneksi ke HTTP server. Jadi, jika Anda membutuhkan waktu 24 jam untuk mendownload file sebesar 1 GB dengan cara konvensional (membuka satu koneksi), maka dengan aplikasi download Accelarator Anda dapat menuntaskannya dalam waktu kurang dari lima jam.

Virus Komputer, si Pembawa Sial

Salah satu yang menonjol dan hal yang paling ditakuti oleh para pengguna komputer adalah virus, karena sifatnya yang cenderung destruktif. Sebuah virus yang masuk ke dalam sebuah komputer mampu menyebabkan komputer korban tidak dapat bekerja dengan baik, terkadang hanya membuat aplikasi-aplikasi yang tertanam di dalamnya tidak dapat dijalankan, membuat komputer tidak normal dan tidak dapat booting, bahkan tidak jarang menghapus data-data penting sekalipun. Hal inilah yang membuat banyak pengguna individu, perkantoran, maupun perusahaan besar sangat kesal dengan apa yang telah dilakukan si virus tersebut.
Disebut virus komputer, karena program perusak ini memiliki banyak kesamaan dengan virus biologis yang telah lebih dulu dikenal. Keduanya memiliki pola penyebaran yang sama. Manusia yang terinfeksi sebuah virus akan menulari manusia lain yang melakukan kontak dengannya. Demikian pula komputer yang terjangkiti virus, dia akan menulari komputer lain yang berbagi file dengannya.
Kesamaan lainnya terletak pada pola reproduksi. Karena tidak dapat mereproduksi dirinya sendiri, virus biologis menyuntikkan DNA-nya ke dalam sel tubuh manusia, dan memanfaatkan sistem reproduksi sel untuk berkembang biak. Hal yang sama berlaku pula pada virus komputer. Untuk meluncurkan serangan, virus komputer menunggangi sejumlah program atau dokumen lain.
Pada saat program atau dokumen yang telah terinfeksi dijalankan, virus komputer akan menginfeksi program atau dokumen lainnya. Sifat-sifat khusus di atas yang membedakan virus dengan malware lain seperti worm, malware, yang bisa menyabarkan dan menggandakan dirinya sendiri atau spyware, malware, yang bisaanya berjalan sebagai program standalone.
Sejarah Virus
Virus komputer kali pertama menyebar pada akhir 1980-an karena beberapa faktor. Faktor pertama adalah meluasnya pemakaian PC. Sebelum 1980-an, komputer rumahan hamper dapat dikatakan belum ada atau hanya berupa mainan. Komputer yang sesungguhnya masih sangat jarang, dan hanya digunakan oleh "para ahli" dari kalangan tertentu.Faktor kedua adalah penggunaan komputer bulletin board. Orang-orang dapat men-dial up sebuah bulletin board menggunakan modem, dan men-download berbagai jenis program komputer yang paling popular pada masa itu adalah game, kemudian disusul oleh word processor, spreadsheet, dan aplikasi produktif lainnya.

Bulletin board pulalah yang mengantarkan sebuah virus perintis yang dikenal sebagai Trojan horse. Virus-virus generasi pertama tersebut merupakan sekumpulan kode yang disusupkan kr dalam program yang umum digunakan oaring pada waktu itu, seperti game atau word processor popular.
Ketika seseorang men-download program yang telah diinfeksi dengan kode-kode jahat tersebut dari bulletin board, dan menjalankannya di PC, virus me-loading dirinya ke dalam memory, dan mulai bekerja mencari program lain yang akan diinfeksi. Selanjutnya, penularan virus terjadi bila program yang telah terinfeksi diberikan kepada pengguna lain, baik melalui media floppy disk maupun di-upload ke bulletin board.
Evolusi Virus
Salah satu perkembangan penting yang berhasil diraih oleh virus adalah kemampuannya masuk ke dalam memory, dan tetap berjalan di belakang layar selama komputer menyala. Hal ini memberikan keleluasaan bagi virus untuk mereplikasi dirinya secara efektif.
Perkembangan penting lainnya adalah kemampuan menginfeksi boot sector pada floppy disk dan hard disk. Boot sector adalah program kecil yang merupakan bagian pertama dari operating sistem yang di-loading ke dalam memory, saat komputer pertama kali dinyalakan. Dengan meletakkan kode-kodenya pada boot sector, sebuah virus memastikan dirinya akan tereksekusi dan aktif di komputer.
Virus yang ada di boot sector dapat menginfeksi boot sector setiap floppy disk yang dimasukkan ke dalam komputer yang telah terinfeksi. Jamaknya penggunaan komputer bersama seperti di rental komputer, warnet, atau kampus menjadikan penyebaran virus ini semakin tak terkendali.
Era kejayaan virus boot sector surut, karena ukuran program komputer yang semakin tambun tak lagi memungkinkan ditampung dalam sebuah floppy disk. Sebagai gantinya, program-program komputer didistribusikan di dalam CD yang tidak dapat ditulis (read-only). Namun, siklus kehidupan selalu berputar. Apa yang pernah terjadi pada masa silam, pasti akan terulang di masa depan.
Begitu pula dengan pola penyebaran virus komputer. Virus telah menemukan jalan lain untuk menyebarkan dirinya, yakni melalui e-mail dan penggunaan USB flash disk. Penyebaran virus komputer via Internet bukan barang baru, namun telah berlangsung sejak era bulletin board.
Bila dulu virus disebarkan melalui bulletin board, sekarang mereka menggunakan e-mail yang dikirim sebagai spam. Demikian pula dengan virus boot sector yang dulu mengincar floppy disk, dan sempat surut ketika media penyimpanan popular berubah menjadi CD, kini mengubah sasarannya menjadi USB flash disk.